Liputan6.com, Cilacap - Muslim harus mempercayai adanya syafaat Rasulullah SAW. Mengingkari keberadaannya menyebabkan akan merugi di hari kiamat yakni dipastikan tidak akan memperolehnya padahal nyata-nyata semua manusia membutuhkan syafaat itu.
Syafaat adalah pertolongan dari Rasulullah SAW yang menyebabkan manusia masuk surga padahal seharusnya ia masuk neraka. Syafaat bermanfaat untuk terbebas dari hisab Allah SWT.
Untuk mendapatkan hak syafaat itu, Rasulullah SAW seumur hidupnya melakukan tirakat salah satunya ialah melaksanakan sholat Tahajud.
Advertisement
Baca Juga
Banyak sekali syafaat yang dimiliki Rasulullah SAW untuk umatnya ini. Lantas apa saja ragam syafaat Rasulullah ini? Simak ulasannya berikut ini.
Simak Video Pilihan Ini:
Sangat Diharapkan Semua Manusia
Mengutip NU Online, sebagai umat Nabi Muhammad saw, sudah sepantasnyalah kita mengharapkan syafaatnya di yaumil akhir kelak. Syafaat artinya adalah perantaraan (pertolongan) untuk menyampaikan permohonan kepada Allah. Sosok Rasulullah saw memang selalu dikaitkan dengan keagungan syafaatnya. Al-Jurzani dalam al-Ta‘rîfât menjelaskan, syafaat adalah permintaan pengampunan bagi orang yang melakukan dosa, kesalahan, atau kejahatan.
Syafaat Rasulullah saw sangat diharapkan saat umatnya mengalami masalah atau dalam situasi sulit, seperti dilansir dari Ini Jenis dan Ragam Syafaat Nabi Muhammad:
هُوَ الحَبيبُ الذي تُرْجَى شَفاعَتُهُ ** لِكُلِّ هَوْل من الأهوال مُقْتَحِمِ
Artinya: Dialah al-habib, sang kekasih yang diharapkan syafaatnya/bagi setiap huru-hara yang menyergap tiba-tiba.
Kata “diharapkan” ini penting digarisbawahi. Padahal kita mengetahui kepastian syafaat Rasulullah saw. Tetapi kenapa diharapkan pula? Syekh Ibrahim Al-Baijuri menjelaskan sebagai berikut :
وانما عبر بالرجاء مع أن شفاعته صلى الله عليه وسلم مقطوع بها إشارة إلى أنه لا ينبغي للشخص أن ينهمك في المعاصى ويتكل على الشفاعة وله صلى الله عليه وسلم شفاعات
Artinya: Syekh Muhammad bin Sa‘id al-Bushiri mengungkapkan syair ini dengan kata "diharapkan". Sementara syafaat Rasulullah saw sudah jelas. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang tidak seyogianya tenggelam dalam maksiat lalu mengandalkan syafaat Rasulullah saw tersebut. Rasulullah saw sendiri memiliki sejumlah syafaat ( Syekh Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri ala Matnil Burdah, [Surabaya, Al-Hidayah: tanpa catatan tahun], halaman 22).
Advertisement
Ragam Syafaat Rasulullah SAW
Syafaat Rasulullah saw mencakup:
1. Syafaat Rasulullah saw pada hari pengadilan manusia yang sangat mencekam di mana manusia ingin berlari dari Mahsyar. Masuk ke dalam api, mereka mau demi keluar dari hari yang menentukan. Ini yang disebut sebagai “Syafaatul uzma.” Ini maqam terpuji di mana manusia sejak pertama hingga terakhir memuji Rasulullah saw. Syafaat ini khusus untuknya.
2. Syafaat Rasulullah saw untuk memasukkan sekelompok orang ke dalam surga tanpa hisab. Rasulullah mengantar sejak bangun dari kubur mereka hingga ke surga. Syafaat ini khusus untuknya.
3. Syafaat Rasulullah saw untuk memasukkan sekelompok orang yang seharusnya masuk neraka ke dalam surga. Syafaat ini juga khusus untuk Rasulullah saw.
4. Syafaat Rasulullah saw untuk mengeluarkan sekelompok orang dari neraka. Syafaat ini tidak khusus untuk Rasulullah saw. Syafaat ini juga juga dimiliki oleh para ulama dan auliya.
5. Syafaat Rasulullah saw untuk mengangkat derajat sekelompok orang di dalam surga. Tidak ada dalil Al-Quran dan hadits yang menerangkan kekhususan syafaat ini untuk Rasulullah saw. Tetapi Imam An-Nawawi menganggap hal itu mungkin.
6. Syafaat Rasulullah saw untuk meringankan siksa sejumlah orang kafir.
Syekh Al-Baijuri menjelaskan syafaat Rasulullah saw untuk meringankan siksa sejumlah orang kafir. Menurutnya, syafaat Rasulullah saw ini dimaksudkan antara lain untuk pamannya, Abu Thalib:
ومنها شفاعته في تخفيف العذاب عن بعض الكافرين كعمه أبي طالب على القول بأن الله لم يحيه فآمن به صلى الله عليه وسلم وهو المشهور والذي يحب أهل البيت يقول بأن الله أحياه وآمن به صلى الله عليه وسلم والله قادر على كل شيء
Artinya: Di antaranya adalah syafaat Rasulullah saw dalam meringankan siksa dari sejumlah orang kafir seperti pamannya, Abu Thalib, yang menurut satu pendapat ulama, Allah tidak menghidupkannya kembali agar ia beriman. Ini pendapat masyhur. Sementara para pecinta ahlul bait berpendapat Allah menghidupkan kembali Abu Thalib, lalu ia beriman kepada Rasulullah. Allah kuasa atas segala sesuatu (Lihat Syekh Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri ala Matnil Burdah, [Surabaya, Al-Hidayah: tanpa catatan tahun], halaman 23).
Lalu bagaimana dengan Surat Ali Imran ayat 88 yang menyatakan bahwa siksa orang kafir tidak akan diringankan? Syekh Ibrahim Al-Baijuri menjelaskan bahwa ayat ini tidak menafikan syafaat Rasulullah saw sebagai berikut ini:
ولا ينافي شفاعته صلى الله عليه وسلم في تخفيف العذاب عن بعض الكافرين قوله تعالى ولا يُخَفَّفُ لأن المنفي انما هو تخفيف عذاب الكفر فلا ينافي أنه يخفف عنهم عذاب غير الكفر على أحد الأجوبة في ذلك
Artinya: Firman Allah pada Surat Ali Imran ayat 88, bahwa tidak diringankan siksa mereka, tidak menafikan syafaat Rasulullah saw dalam meringankan siksa sejumlah orang kafir karena yang dinafikan ayat itu adalah siksa kekufuran sehingga ayat ini tidak menafikan peringanan siksa atas dosa selain kekufuran, dalam salah satu jawaban perihal ini ( Syekh Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri ala Matnil Burdah, [Surabaya, Al-Hidayah: tanpa catatan tahun], halaman 23).
Itulah jenis dan ragam syafaat Nabi Muhammad saw yang akan diberikan pada umatnya. Semoga kita dan keluarga termasuk dalam golongan orang-orang yang kelak dapat menerima syafaat tersebut.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul