Sukses

Kisah Jemaah asal Papua Masih Sering Bertemu Abah Guru Sekumpul, Ternyata sudah Wafat 10 Tahun

Rombongan Papua itu mengungkapkan bahwa mereka diberikan ongkos oleh ABah Guru Sekumpul untuk transportasi dan kebutuhan konsumsi selama perjalanan, baik untuk pergi maupun pulang ke Papua.

Liputan6.com, Jakarta - Keajaiban yang ditunjukkan oleh para wali Allah selalu mengundang kekaguman dan keheranan. Salah satu kisah karomah yang menggetarkan hati adalah kisah rombongan jemaah asal pedalaman Papua yang merasa masih sering bertemu Abah Guru Sekumpul, meskipun beliau telah wafat.

Abah Guru Sekumpul, yang dikenal sebagai seorang wali besar dan ulama kharismatik, wafat pada 10 Agustus 2005. Namun, kisah karomahnya terus hidup di hati umat Islam, termasuk di pedalaman Papua.

Kisah luar biasa ini dikutip dari  video di kanal YouTube @Fakta_Bray, yang mengisahkan pengalaman rombongan dari Papua yang datang pada acara haul ke-10 Abah Guru Sekumpul di Martapura, Kalimantan Selatan pada tahun 2015.

Pada saat itu, rombongan dari pedalaman Papua yang belum pernah keluar dari Pulau Papua, tiba di Martapura dengan perasaan bingung. Mereka datang tanpa mengetahui pasti seperti apa acara haul Abah Guru Sekumpul yang akan digelar di sana. Ini adalah pengalaman pertama mereka meninggalkan pulau dan melihat dunia luar yang jauh berbeda.

Sesampainya di lokasi acara, mereka disambut oleh panitia haul yang dengan ramah menyapa mereka. Rombongan yang masih belum memahami sepenuhnya tentang acara haul bertanya, "Acara ini sebenarnya seperti apa?" Panitia pun menjelaskan bahwa haul adalah peringatan atas wafatnya sohibul haul, Abah Guru Sekumpul, yang setiap tahunnya diperingati oleh jamaah.

Panitia juga memberi penjelasan bahwa foto Abah Guru Sekumpul sering dipasang di rumah-rumah masyarakat sebagai tanda penghormatan. Mendengar penjelasan itu, rombongan dari Papua merasa sedikit lebih tenang dan mulai merasa ada kedekatan spiritual.

Sebagai bagian dari pengenalan lebih lanjut tentang sosok Guru Sekumpul, panitia membawa rombongan tersebut ke warung-warung di sekitar lokasi haul. Di sana, banyak foto-foto Abah Guru Sekumpul yang dipajang, dijual, dan dipasang sebagai bentuk kecintaan masyarakat kepada beliau.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Ternyata Abah Guru Sekumpul Masih Ajarkan Akhlak, dan Beri Uang kepada Orang Papua

Namun, ketika melihat salah satu foto Guru Sekumpul, rombongan Papua yang semula tenang tiba-tiba terisak menangis. Kejadian ini membuat semua orang yang hadir di lokasi merasa terharu. Ternyata, bagi mereka, sosok Guru Sekumpul bukanlah orang asing. Mereka mengenalnya sebagai seorang guru yang mengajarkan akhlak dan kebaikan di pedalaman Papua.

Air mata mereka semakin mengalir ketika mereka mengucapkan kalimat syahadat dengan penuh ketulusan. Tangisan itu bukan hanya sekedar emosional, melainkan sebuah pengakuan atas keberkahan yang telah diberikan oleh Guru Sekumpul, meskipun mereka tidak pernah bertemu secara langsung selama hidupnya.

Mereka pun mengungkapkan bahwa meski Abah Guru Sekumpul telah wafat, mereka masih merasa hadirnya beliau dalam kehidupan mereka. Bahkan, menurut rombongan tersebut, mereka merasa Abah Guru Sekumpul sering mengajari mereka tentang akhlak melalui mimpi dan petunjuk lainnya.

Yang lebih mengejutkan lagi adalah pengakuan mereka bahwa selama perjalanan ke Kalimantan untuk menghadiri haul, mereka mendapat bantuan biaya dari Guru Sekumpul. Rombongan Papua itu mengungkapkan bahwa mereka diberikan ongkos untuk transportasi dan kebutuhan konsumsi selama perjalanan, baik untuk pergi maupun pulang ke Papua.

Kisah ini mengundang keheranan dan kekaguman banyak orang. Mereka yang menyaksikan kejadian ini merasa semakin yakin bahwa karomah yang dimiliki oleh Abah Guru Sekumpul adalah bukti nyata dari keberkahan yang diturunkan oleh Allah kepada para kekasih-Nya.

Sosok Abah Guru Sekumpul yang penuh dengan ketawadhuan dan kebijaksanaan ternyata memiliki pengaruh yang sangat besar, bahkan di daerah yang jauh seperti Papua. Hal ini menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah kepada umat-Nya melalui para wali-Nya.

3 dari 3 halaman

Pelajaran dari Kisah Ini

Cerita rombongan dari Papua ini bukanlah satu-satunya kisah karomah yang melibatkan Abah Guru Sekumpul. Banyak orang yang merasa terhubung dengan beliau melalui berbagai pengalaman spiritual yang luar biasa. Pengalaman spiritual ini terus menginspirasi umat Islam di seluruh dunia.

Kehadiran Abah Guru Sekumpul di pedalaman Papua meskipun telah wafat adalah wujud nyata dari karomah beliau yang tetap hidup dan memberikan manfaat bagi banyak orang. Kisah ini mengingatkan umat Islam bahwa kehadiran para wali Allah tetap terasa meski mereka telah berpulang.

Acara haul ke-10 Abah Guru Sekumpul menjadi saksi dari kisah luar biasa ini. Ribuan jamaah dari berbagai daerah hadir untuk mendoakan dan mengenang jasa beliau. Di tengah keramaian itu, kisah rombongan Papua menambah kesan mendalam bagi setiap orang yang hadir.

Karomah yang ditunjukkan oleh Abah Guru Sekumpul juga mengajarkan umat untuk selalu menjaga adab dan akhlak yang baik, serta mencintai Allah dan Rasul-Nya. Kehadiran beliau di hati umat terus dirasakan, baik di Kalimantan, Papua, maupun di seluruh penjuru dunia.

Peristiwa ini juga menjadi pengingat bahwa Allah Maha Kuasa dan memiliki cara-Nya sendiri untuk memberikan petunjuk dan berkah kepada umat-Nya. Keberkahan yang dirasakan oleh rombongan Papua adalah salah satu dari sekian banyak contoh tentang betapa luasnya rahmat Allah.

Bagi mereka yang datang untuk mengenang Guru Sekumpul, pengalaman ini tidak hanya memperkuat iman, tetapi juga mempererat tali ukhuwah antar sesama umat Islam. Perjalanan spiritual mereka memberikan banyak hikmah yang dapat diambil sebagai pelajaran hidup.

Pada akhirnya, karomah yang ditunjukkan oleh Abah Guru Sekumpul adalah sebuah pengingat akan pentingnya meneladani kebaikan, kebijaksanaan, dan ketawadhuan dalam kehidupan sehari-hari. Wallahu a'lam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul