Liputan6.com, Jakarta - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat atau akrab disapa UAH buka suara soal penggalangan dana untuk penjual es teh viral, Sunhaji. Dalam video yang baru diunggah di YouTube Adi Hidayat Official, UAH menegaskan bahwa pihaknya tidak membuka donasi untuk Sunhaji seperti disebutkan dalam beberapa akun media sosial.
“Kami melihat bahwa ada beberapa akun-akun di Instagram yang melakukan penggalangan donasi pada satu figur yang sempat viral kemarin yang terkait dengan Pak Fulan yang menjual es teh itu. Tentunya ada beberapa akun di Instagram yang kami pantau juga terkesan membawa nama kami,” kata UAH, dikutip Selasa (10/12/2024).
“Saya ingin menegaskan juga di kesempatan hari ini bahwa saya tidak pernah melakukan penggalangan donasi dimaksud, itu bukan akun kami. Sekali lagi, itu bukan akun kami. Kami hanya memiliki satu akun di Instagram yaitu @Adihidayatofficial,” tegas UAH.
Advertisement
Baca Juga
UAH mengatakan bahwa penggalangan dana selain akun tersebut di luar tanggung jawabnya. UAH mempersilakan kepada pihak-pihak terkait untuk melaporkan ke pihak berwajib jika ada hal-hal yang dicurigai tidak sesuai dengan norma-norma hukum yang berlaku.
“Silakan nanti pihak-pihak yang merasa ada singgungan tertentu bisa mengambil tindakan-tindakan yang sesuai. Saya pun memberikan jalan kepada pihak-pihak berwajib bila ada hal-hal yang dicurigai tidak sesuai dengan norma-norma hukum, silakan saja diambil tindakan sesuai dengan ketentuan undang-undang kita,” ujar UAH.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Unggahan Galang Dana untuk Sunhaji yang Catut Nama UAH
Sebelumnya, Liputan6.com menemukan akun Instagram @ustadzadihidayat_lc yang dikolaborasikan dengan akun @kajianustadzadihidayat.lc merilis total donasi yang terkumpul untuk penjual es teh Sunhaji.
“Total donasi yang terkumpul untuk Bapak Sunhaji sejumlah Rp.50.000.000,” demikian tulisan dalam gambar yang diunggah akun tersebut beberapa waktu lalu dengan menambahkan logo yang bertuliskan Sahabat UAH.
Selain itu, akun tersebut juga mengunggah beberapa video di Instagram Story. "InsyaAllah sore hari ini tim sahabat UAH akan ke rumah bapak Son di Magelang untuk menyerahkan donasi tersebut," tulisnya.
"Doakan mimin dan tim diberi kelancaran. Semoga sahabat UAH dan teman-teman yang sudah berdonasi dibalas kebaikannya oleh Allah SWT. Amin," lanjutnya.
Namun, dua akun tersebut sudah tidak ditemukan lagi saat dicari oleh Liputan6.com pada Selasa, (10/12/2024) pukul 22.12 WIB.
Advertisement
Bantah Gantikan Gus Miftah jadi Utusan Khusus Presiden
Dalam video yang sama, UAH juga membantah jika dirinya menggantikan jabatan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
“Teman-teman, seperti diketahui dan juga telah viral bahwa beberapa hari ini muncul narasi di media sosial juga di grup-grup WhatsApp, dan bahkan saya sendiri dapati beberapa pertanyaan, dan yang luar biasanya juga beberapa mengucapkan ucapan selamat dan doa terkait dengan isu ditetapkannya diresmikannya diangkatnya sebagai Staf Khusus Presiden,” kata UAH dalam video klarifikasinya.
“Nah melalui video ini saya ingin menyampaikan bahwa isu dimaksud tidak benar adanya. Sekali lagi kami ingin sampaikan bahwa isu dimaksud penetapan, pengangkatan, pelantikan, apapun diksinya terkait Staf Khusus Presiden itu tidaklah benar adanya,” tegas UAH.
UAH meyakini bahwa masih banyak orang yang lebih pantas untuk mengisi posisi tersebut. Ulama Muhammadiyah ini juga yakin Presiden Prabowo akan menunjuk orang yang lebih tepat jika seandainya posisi tersebut harus diisi.
“Saya berkeyakinan bahwa banyak orang yang lebih baik, banyak orang yang lebih pantas, lebih berwawasan dengan posisi dimaksud, dan tentu bapak presiden dengan kepemilikan hak prerogatif yang penuh serta wawasan yang sangat mendalam beliau akan lebih dapat menentukan staf terkait yang lebih baik dan lebih berkualitas dibandingkan dengan kami,” tutur UAH.
Kendati tidak menjadi bagian dari Kabinet Merah Putih, UAH akan tetap istiqomah mendoakan negeri ini dan melakukan kebaikan-kebaikan yang bisa dikerjakan secara kolektif. UAH juga akan meneruskan perjuangannya dalam mendampingi masyarakat dan umat.
“Tentu posisi kami saat ini yang mendampingi masyarakat, mendampingi umat, berusaha menjadi paku untuk negara ini siapapun yang memerintah akan terasa lebih nyaman, lebih baik untuk mendukung setiap program-program positif yang menyejahterakan, berkeadilan sosial, dan bermanfaat untuk kita semua,” katanya.
“Pun demikian, bila ada hal-hal yang dipandang juga mungkin dalam satu sisi kurang sesuai tentu kita juga bisa memberikan masukan secara proporsional dengan cara yang baik sesuai dengan kemampuan yang bisa kita berikan yang tentunya diharapkan melahirkan pencerahan-pencerahan untuk kebaikan kita semua,” tandas UAH.