Sukses

Syafaat Terbesar di Hari Kiamat Ternyata Hal Ini, Bagaimana Cara Meraihnya?

Ada syafaat terbesar di hari kiamat yang dapat dirasakan oleh manusia, apa itu?

Liputan6.com, Cilacap - Terdapat keterangan Al-Qur’an perihal syafaat terbesar atau yang disebut dengan syafaat al-‘udzma yang bisa diperoleh para manusia di hari kiamat.

Secara bahasa, syafaat al-‘udzma diartikan sebagai syafaat agung yang atas izin Allah SWT tentu saja dapat dirasakan oleh banyak manusia di padang Mahsyar.

Tak seorang pun yang tidak membutuhkan syafaat di hari kiamat. Manusia pada hari mencekam itu berbondong-bondong dan berebut untuk mendapatkannya.

Lantas seperti apa syafaat terbesar atau agung ini dan bagaimana pula cara mendapatkan syafaat tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini!

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

Penjelasan Syafaat dalam Al-Qur'an

Apakah syafaat terbesar di hari kiamat? Apakah hanya syafaatnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam?, demikian tulis Ustadz Ammi Nur Baits dikutip dari laman konsultasi syariah.com, Kamis (12/12/2024).

Syafaat secara bahasa diambil dari kata as-Syaf’u [arab: الشفع] yang artinya genap. Allah bersumpah dalam al-Quran,

وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ

“Demi sesuatu yang genap dan yang ganjil.” (QS. al-Fajr: 3)

Sementara syafaat menurut istilah, dijelaskan Ibnul Atsir,

قد تكرر ذكر الشفاعة في الحديث فيما يتعلق بأمور الدنيا والآخرة، وهي السؤال في التجاوز عن الذنوب والجرائم بينهم

Kata  syafaat telah disebutkan berkali-kali dalam hadis, baik yang terkait urusan dunia maupun akhirat. Bentuknya adalah permohonan untuk memaafkan dosa atau tindak kriminal yang terjadi diantara mereka. (an-Nihayah fi Gharib al-Hadits, 2/485)

ebelumnya kita perlu menanamkan aqidah bahwa syafaat, semuanya milik Allah. Allah berfirman,

قُلْ لِلَّهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيعًا لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Katakanlah, bahwa semua syafaat itu milik Allah. Hanya milik-Nya kerajaan langit dan bumi, kemudian hanya kepada-Nya kalian dikembalikan. (QS. az-Zumar: 44).

Sementara sebagian makhluk-Nya bisa memberi syafaat, setelah diizinkan oleh Allah. Allah berfirman,

مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ

“Tidak ada yang bisa memberi syafaat di hadapan Allah, kecuali dengan izin-Nya.” (QS. al-Baqarah: 255).

3 dari 4 halaman

Ini Syafaat Terbesar di Hari Kiamat

Syafaat yang terjadi di hari kiamat, bentuknya bermacam-macam. Intinya upaya untuk mengurangi beban hukuman yang diterima oleh makhluk. Dari sekian banyak jenis syafaat, ada beberapa syafaat yang diberikan melalui perantara Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Diantaranya, syafaat udzma. Udzma artinya terbesar. Disebut syafaat udzma, karena syafaat ini bisa dirasakan oleh semua manusia di mahsyar.

Syafaat ini diberikan oleh Allah di Mahsyar melalui Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika manusia mengalami kepanasan yang luar biasa, dibiarkan oleh Allah dalam kurun waktu yang lama, manusia berbondong-bondong menuju para nabi ulul azmi untuk meminta kepada mereka agar berdoa kepada Allah agar segera dilakukan hisab.

Namun tidak ada satupun nabi-nabi itu yang bersedia. Hingga akhirnya mereka mendatangi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau berdoa kepada Allah agar Allah segera melakukan hisab. Sehingga semua manusia mendapat manfaatnya.

Kemudian, di antara syafaat yang terjadi pada hari kiamat adalah syafaat dalam bentuk menyelamatkan orang yang sudah di neraka untuk masuk surga. Para nabi, para malaikat, kaum mukminin, mereka semua bisa memberikan syafa’at. Termasuk Allah Ta’ala juga akan memberikan syafa’at, dengan mengeluarkan banyak sekali penduduk neraka.

Dalam hadis dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bercerita,

فَيَشْفَعُ النَّبِيُّونَ وَالْمَلاَئِكَةُ وَالْمُؤْمِنُونَ فَيَقُولُ الْجَبَّارُ بَقِيَتْ شَفَاعَتِى . فَيَقْبِضُ قَبْضَةً مِنَ النَّارِ فَيُخْرِجُ أَقْوَامًا قَدِ امْتُحِشُوا ، فَيُلْقَوْنَ فِى نَهَرٍ بِأَفْوَاهِ الْجَنَّةِ يُقَالُ لَهُ مَاءُ الْحَيَاةِ ، فَيَنْبُتُونَ فِى حَافَتَيْهِ كَمَا تَنْبُتُ الْحِبَّةُ فِى حَمِيلِ السَّيْلِ

Para nabi, para malaikat, dan orang-orang yang beriman, semua telah memberi syafaat. Lalu Allah berfirman, “Sekarang tinggal syafaatku.” Kemudian Allah menciduk isi neraka, dan Allah keluarkan banyak sekali manusia yang mereka telah gosong terbakar. Lalu mereka diletakkan di sungai di pintu surga, yang disebut sungai al-hayat. Hingga tubuh mereka tumbuh di tepian sungai, sebagaimana biji tumbuh di tumpukan tanah yang dibawa arus. (Bukhari 7439 & Muslim 472).

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أنَّ الله يُخرج قوماً من النار بالشفاعة

“Bahwa Allah mengeluarkan sekelompok kaum dari neraka dengan syafaat.” (HR. Muslim 191).

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَخْرُجُ قَوْمٌ مِنَ النَّارِ بَعْدَ مَا مَسَّهُمْ مِنْهَا سَفْعٌ ، فَيَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ ، فَيُسَمِّيهِمْ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَهَنَّمِيِّينَ

Akan keluar sekelompok manusia dari neraka setelah mereka dibakar dengan panasnya neraka. Lalu mereka masuk surga. Penduduk surga menyebut mereka dengan Jahannamiyun (mantan penghuni jahanam). (HR. Bukhari 6559).

Ketika para makhuk, baik orang mukmin, para nabi maupun malaikat, memberi syafaat, jumlah manusia yang berhasil dikeluarkan dari neraka, sifatnya terbatas. Sehingga masih tersisa orang mukmin di neraka. Hingga Allah sendiri yang memberi syafaat kepada mereka. Allah selamatkan mereka dari neraka.

Dia Dzat yang Maha Rahman, Rahim, Hakim, paling kasih sayang kepada para hamba-Nya. Tentu saja, Allah yang paling banyak menyeamatkan para hamba-Nya dari neraka.

4 dari 4 halaman

Takwa Dulu jika Ingin Syafaat al-'Udzma

Mengutip NU Online, lamanya berdiri di tanah lapang (mahsyar) besok pada hari kiamat, yaitu di tempat yang sangat luas yang seluruh manusia berkumpul setelah dibangkitkan dari kubur untuk diadili satu per satu di hadapan Allah SWT dan ditimbang semua amalnya (dihisab).

Di situlah orang-orang dalam kegelisahan yang mendalam, mereka berlari ke sana ke mari untuk mendapatkan syafa'at. Orang-orang mendatangi Nabi Adam, mendatangi Nabi Nuh, mendatangi Nabi Ibrahim, mendatangi Nabi Musa, mendatangi Nabi Isa dan akhirnya orang-orang itu mendatangi Nabi Muhammad SAW untuk meminta syafa'at.

Subhanallah, betapa besar perhatian Nabi Muhammad saw terhadap umatnya. Hal ini tercermin ketika Rasulullah SAW diberi pilihan tentang syafa'at atau sebagian umatnya dimasukkan ke dalam surga, nabi pun memilih syafa'at. Karena dengan syafa'at itu bisa mengangkat orang-orang yang berada di dalam neraka untuk dimasukkan ke dalam surga.

Hadits nabi: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

خُيِّرْتُ بَيْنَ الشَّفَاعَةِ وَبَيْنَ أَنْ يَدْخُلَ نِصْفُ أُمَّتِى الْجَنَّةَ فَاخْتَرْتُ الشَّفَاعَةَ لأَنَّهَا أَعَمُّ وَأَكْفَى أَتُرَوْنَهَا لِلْمُؤْمِنِيْنَ الْمُتَّقِينَ؟ لاَ, وَلَكِنَّهَا لِلْمُذْنِبِينَ الْخَطَّائِينَ الْمُتَلَوِّثِينَ

“Saya diberi pilihan antara syafa'at dan separuh umatku akan dimasukkan surga. Maka saya memilih syafa'at, karena syafa'at itu lebih umum dan lebih banyak. Apakah kamu sekalian melihat bahwa syafa'at itu untuk orang-orang mukmin yang bertaqwa?. Tidak, akan tetapi syafa'at itu untuk orang-orang yang berdosa, penuh kesalahan, dan banyak kotoran”.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul