Liputan6.com, Jakarta - Pikun merupakan kondisi yang sering terjadi pada umur lansia. Berdasarkan informasi terbaru, WHO mencatat bahwa lebih dari 55 juta orang di dunia saat ini menderita demensia, dan setiap tahunnya ada hampir 10 juta kasus baru.
Pikun disebut juga dengan demensia. Demensia ditandai dengan gejala yang terkait dengan penurunan fungsi, kemampuan berpikir dan mengingat.
Lebih lanjut gejala demensia meliputi kesulitan dalam mengingat informasi, kebingungan, perubahan dalam perilaku, serta gangguan pada kemampuan berbicara dan berkomunikasi.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Islam, demensia dianggap sebagai salah satu gejala yang dialami oleh lansia, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surah An-Nahl ayat 70.
“Allah telah menciptakanmu, kemudian mewafatkanmu. Di antara kamu ada yang dikembalikan pada usia yang tua renta (pikun) sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahakuasa.”
Para ahli menyarankan langkah-langkah seperti menjaga kualitas tidur dan berolahraga untuk mencegah demensia pada usia tua. Selain itu, sebagai seorang Muslim kita juga dianjurkan untuk membaca doa berikut.
Saksikan Video Pilihan ini:
Doa Nabi Agar Tidak Pikun di Usia Tua
Dikutip dari NU Online, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk membaca doa supaya terhindar demensia pada usia tua kelak. Doa tersebut adalah:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ
Allâhumma innî a‘ûdzu bika minal-jubni wa a‘ûdzu bika an uradda ilâ ardzalil-‘umur.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan aku berlindung kepada-Mu dari dikembalikan ke usia yang paling buruk (pikun).” (HR. Ibnu Majah)
Atau dalam redaksi riwayat Al-Bukhari dalam bab “Berlindung dari Usia Tua yang Buruk” sebagai berikut:
أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبُخْلِ وَالْكَسَلِ وَأَرْذَلِ الْعُمُرِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَفِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
A‘ûdzu bika minal-bukhli wal-kasali wa ardzalil-‘umuri wa ‘adzâbil-qabri wa fitnatid-dajjâli wa fitnatil-maḥyâ wal-mamât.
Artinya: “Aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir, kemalasan, usia yang paling buruk, siksa kubur, fitnah Dajjal, dan fitnah kehidupan serta kematian.” (HR. Al-Bukhari)
Advertisement
Rutin Amalkan Setiap Selesai Sholat
Doa ini dibaca oleh Nabi SAW selepas sholat lima waktu sebagaimana keterangan yang terdapat dalam salah satu riwayat Al-Bukhari dalam Shahih-nya. Menurut Ibnu Ruslan, doa ini dianjurkan dibaca supaya kita tidak ditakdirkan mengalami demensia di masa tua.
Menurut Ibnu Ruslan, memohon perlindungan dari fase tersebut penting karena dampaknya yang menyebabkan kesedihan, gangguan akal, pancaindra, dan pengendalian emosi serta pemahaman. Kondisi tersebut juga dapat memperburuk pandangan dan menyebabkan ketidakmampuan melakukan ibadah. (Ibnu Ruslan, Syarh Sunan Abi Dawud, [Mesir: Darul Falah, 2016], jilid VII, hal. 383).
Senada dengan Ibnu Ruslan, Saifuddin ad-Dahlawi juga memaparkan bahwa panjang umur merupakan cita-cita banyak orang, dan sebaik-baiknya panjang umur dan usia tua adalah yang diisi dengan kebahagiaan dan ketaatan kepada Allah. (Saifuddin ad-Dahlawi, Lama’atut Tanqih fi Syarh Misykatil Mashabih, [Damaskus: Darun Nawadir, 2014], jilid III, hal. 94).
Selain menyulitkan diri sendiri, demensia juga berpotensi membebani keluarga sebagaimana penuturan al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi. Bahkan lebih parah lagi apabila penderita demensia tidak memiliki keluarga yang dapat menopang dan merawatnya, maka derita yang dialaminya tentu lebih parah (Al-Mubarakfuri, Tuhfatul Ahwadzi, [Beirut: Darul Kutub al-‘Ilmiyyah, t.t.], jilid X, hal. 10).
Dengan demikian, permohonan perlindungan dari demensia dalam doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW penting untuk diamalkan. Semoga kita dapat mengamalkannya di setiap selesai sholat dan terhindar dari demensia di usia tua kelak. Aamiin