Sukses

Ketika Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Digoda oleh Setan dengan Cara Seperti Ini

Bayangan yang penuh cahaya itu mencoba menggoda Syekh Abdul Qadir dengan janji-janji yang sangat menggoda. Namun, Syekh Abdul Qadir al-Jilani, yang dikenal dengan keteguhan dan ketaatannya, tidak terpengaruh oleh kata-kata tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Tarekat Qadariyah, Syaikh Abdul Qadir al-Jilani, seorang tokoh besar dalam dunia tasawuf, dikenal dengan gelar rajanya para wali. Gelar ini diberikan sebagai penghormatan atas kedalaman ilmu dan keteguhan imannya.

Namun, perjalanan spiritualnya tidaklah mudah. Bahkan, semakin tinggi kedudukan seseorang di hadapan Allah, semakin besar pula ujian yang harus dihadapi.

Salah satu kisah yang menggambarkan ujian besar yang diterima oleh Syekh Abdul Qadir al-Jilani adalah ketika ia dikagumi oleh setan, sebuah godaan yang akan menguji kesucian dan kekuatan imannya.

Menurut sebuah kisah yang diceritakan dalam sebuah tayangan video di kanal YouTube @SPORTS_30626, saat itu Syekh Abdul Qadir al-Jilani sedang menyendiri, merenung dan beribadah kepada Allah. Tiba-tiba, ia dikejutkan dengan datangnya sebuah cahaya besar yang memenuhi penjuru langit. Bayangan tersebut kemudian muncul dan memanggilnya dengan suara yang terdengar penuh kekuatan. "Wahai Abdul Qadir, aku ini Tuhanmu. Kamu adalah kekasihku, aku akan meringankan syariat untukmu. Apa yang aku haramkan sebelumnya, sekarang aku halalkan untukmu," kata bayangan itu.

Bayangan yang penuh cahaya itu mencoba menggoda Syekh Abdul Qadir dengan janji-janji yang sangat menggoda. Namun, Syekh Abdul Qadir al-Jilani, yang dikenal dengan keteguhan dan ketaatannya, tidak terpengaruh oleh kata-kata tersebut. Dengan tegas, ia menjawab, "Wahai yang terlaknat, pergi kamu sekarang dari hadapanku. Jika tidak, akan aku hancurkan kamu." Ini adalah sebuah bukti bahwa meskipun setan mencoba membujuknya dengan segala cara, Syekh Abdul Qadir tetap teguh pada prinsip dan ajaran yang benar.

Setan terus berusaha menggoda kekasih Allah dengan cara-cara yang sangat licik, salah satunya adalah dengan mengaku sebagai Tuhan. Tujuannya adalah agar orang-orang yang shalih terjerumus ke dalam kesesatan dan mengikuti jalan yang salah. Namun, Allah tidak akan membiarkan kekasih-Nya jatuh dalam godaan tersebut. Begitu juga dengan Syekh Abdul Qadir al-Jilani, yang memiliki ilmu dan spiritualitas yang kuat.

Setelah kejadian tersebut, tiba-tiba cahaya itu padam dan sedikit demi sedikit menghilang dari pandangan Syekh Abdul Qadir al-Jilani. Ia kembali menyendiri, menikmati keindahan alam sekitar sebagai bukti kebesaran Allah. Syekh Abdul Qadir terus berusaha menjaga hatinya tetap bersih dan penuh ketakwaan, meskipun godaan besar telah datang menghampirinya. Beliau meyakini bahwa segala ujian adalah bentuk dari kasih sayang Allah untuk menguji keteguhan hati hamba-Nya.

Tak lama setelah cahaya tersebut menghilang, bayangan itu kembali muncul dalam bentuk kabut yang misterius. Bayangan tersebut berkata kepada Syekh Abdul Qadir al-Jilani, "Kamu selamat dari godaanku, wahai Abdul Qadir, karena dua alasan. Pertama, karena ilmu fikihmu yang telah melekat dalam jiwamu. Engkau mampu membedakan mana yang hak dan mana yang batil. Kedua, karena kondisi spiritualmu dan ibadahmu. Allah membukakan hatimu dan membimbingmu menuju jalan yang benar."

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Dua Hal Ini Bebaskan Syekh Abdul Qadir al-Jilani dari Godaan Setan

Syekh Abdul Qadir al-Jilani memahami bahwa ia selamat dari godaan setan berkat dua hal penting yang ada dalam dirinya. Pertama, ilmu fikih yang mendalam yang membantunya untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Kedua, kondisi spiritual dan ibadah yang terus dijaga dengan baik, sehingga hatinya terbuka untuk menerima petunjuk Allah. Kedua hal ini menjadi kekuatan yang sangat besar dalam menghadapi ujian hidup, termasuk godaan dari setan.

Kisah ini mengajarkan kita bahwa semakin tinggi tingkat ketakwaan seseorang, semakin besar pula ujian yang harus dihadapinya. Setan tidak akan pernah berhenti menggoda manusia, termasuk mereka yang telah mencapai tingkat kesucian dan ketakwaan yang tinggi. Namun, dengan ilmu yang benar dan kedekatan dengan Allah, seseorang dapat menghindari godaan tersebut. Syekh Abdul Qadir al-Jilani adalah contoh nyata dari seorang hamba yang tidak hanya memiliki ilmu yang tinggi, tetapi juga kekuatan spiritual yang luar biasa.

Melalui kisah ini, kita juga diajarkan untuk selalu waspada terhadap godaan-godaan yang datang dalam berbagai bentuk. Setan tidak hanya menggoda dengan hal-hal yang tampak buruk, tetapi juga dengan hal-hal yang tampak menggiurkan dan mengarah pada kesesatan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga hati, menjaga ilmu, dan memperdalam ibadah agar kita tidak mudah terjerumus dalam godaan tersebut.

Syekh Abdul Qadir al-Jilani dikenal sebagai sosok yang sangat tawadhu, meskipun telah mencapai kedudukan yang sangat tinggi di hadapan Allah. Sikap rendah hati inilah yang menjadi salah satu kunci utama dalam menjaga kesucian hati dan keteguhan dalam menghadapi berbagai ujian. Beliau tidak merasa sombong dengan gelar "Raja Para Wali" yang diberikan kepadanya, melainkan selalu berusaha untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan segala amal ibadah yang dilakukannya.

Penting untuk diingat bahwa ujian dalam hidup ini tidak hanya datang dalam bentuk cobaan fisik atau materi, tetapi juga dalam bentuk godaan spiritual yang bisa menjerumuskan seseorang ke dalam kesesatan. Setan selalu mencari celah untuk menggoda umat manusia, bahkan mereka yang sudah mencapai kedekatan yang luar biasa dengan Allah. Oleh karena itu, menjaga ketakwaan dan keikhlasan dalam beribadah adalah hal yang sangat penting agar kita dapat terhindar dari segala bentuk godaan yang mengarah pada kesesatan.

 

3 dari 3 halaman

Belajar Cara Hadapi Godaan Setan

Selain itu, kisah ini juga mengingatkan kita bahwa ilmu dan ibadah adalah dua hal yang sangat penting dalam menjaga keteguhan hati. Tanpa ilmu yang benar, seseorang bisa saja terjebak dalam godaan yang tampaknya benar, padahal sesungguhnya itu adalah jalan yang salah. Dan tanpa ibadah yang khusyuk, hati bisa menjadi mudah terpengaruh oleh bisikan-bisikan setan yang menyesatkan.

Syekh Abdul Qadir al-Jilani menunjukkan kepada kita bahwa ujian yang datang dalam bentuk godaan spiritual bisa dihadapi dengan ilmu yang benar dan hati yang penuh ketakwaan. Beliau adalah teladan yang sangat baik bagi umat Islam dalam menjaga hati dan jiwa dari segala bentuk godaan yang menyesatkan.

Kita harus terus berusaha untuk mengikuti jejak beliau dalam memperdalam ilmu, menjaga ibadah, dan selalu berdoa kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk tetap berada di jalan yang benar.

Kisah ini juga mengajarkan kita pentingnya selalu memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan. Setiap hari kita harus berdoa agar Allah menjauhkan kita dari segala godaan yang bisa menggoyahkan iman kita. Semakin besar kedudukan seseorang di hadapan Allah, semakin besar pula tantangan dan godaan yang harus dihadapi. Namun, dengan niat yang tulus dan tekad yang kuat, kita bisa melewati semua ujian tersebut dengan baik.

Akhirnya, Syekh Abdul Qadir al-Jilani adalah contoh nyata dari seorang hamba Allah yang selalu berusaha menjaga hatinya tetap bersih dan tunduk kepada-Nya. Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari kisah hidup beliau, dan semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk terus menjaga iman dan ketakwaan kita dalam setiap langkah kehidupan ini.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul