Sukses

Ini 2 Tips dari Buya Yahya agar Ibadah Terasa Nikmat, Simak Baik-Baik!

Jika ingin merasakan lezatnya beribadah, pendakwah kondang KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya memberikan dua tips agar ibadah terasa nikmat sebagaimana diterangkan para ulama.

Liputan6.com, Jakarta - Beribadah sejatinya tidak hanya dengan melaksanakan sholat ataupun berdzikir di dalam mihrab saja. Segala aktivitas yang bernilai kebaikan juga bisa dikategorikan ibadah jika diniatkan karena Allah semata. Misalnya, berbuat baik kepada orang lain.

Mengutip dari kitab Hasyiyah I'anatut Thalibiin juz III halaman 87, Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha menguraikan tiga macam ibadah. Pertama ibadah badaniyah mahdah. Jenis ibadah ini tidak bisa diwakilkan pada orang lain kecuali sholat sunnah thawaf dengan cara mewakilkan pula pelaksanaan thawafnya.

Kedua adalah ibadah maliyah mahdhah. Ibadah jenis ini boleh untuk diwakilkan pada orang lain secara mutlak. Ketiga adalah ibadah maliyah ghairu mahdhah. Contoh ibadah kategori ini ialah haji. Maka, ibadah jenis ini boleh untuk diwakilkan pada orang lain dengan syarat-syarat yang telah dijelaskan.

Dalam praktiknya, tidak sedikit muslim yang merasakan nikmatnya beribadah. Jangankan mendapat lezatnya beribadah, melaksanakannya pun bagi sebagian muslim sangat berat.

Jika ingin merasakan lezatnya beribadah, pendakwah kondang KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya memberikan dua tips agar ibadah terasa nikmat sebagaimana diterangkan para ulama.

"Ada beberapa hal yang disampaikan oleh para ulama, bagaimana agar kita itu bisa merasakan indah manis dan lezatnya ibadah," kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Sabtu (14/12/2024).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Memaksakan Diri untuk Beribadah

Kata Buya Yahya, tips pertama agar bisa merasakan lezatnya ibadah ialah diawali dengan mujahadatun nafs atau memaksakan diri untuk beribadah.

"Para kekasih Allah disebutkan beliau menemukan lezatnya ibadah bangun malam itu belajarnya dua puluh tahun. Dipaksain tidur sore kemudian malam bangun. Jadi kita harus mujahadah, memaksa," ujar Buya Yahya.

Menurutnya, jika tidak diawali dengan memaksakan diri maka tidak akan pernah beribadah.

"Mana yang akan dinikmati, wong ibadahnya tidak ada. Buat ibadah dulu, manis (atau) tidak manis lakukan ibadah, paksa diri kita untuk melaksanakan ibadah," tutur Buya Yahya.

3 dari 3 halaman

Membiasakan Diri Beribadah

Setelah memaksakan diri untuk beribadah, selanjutnya ialah membiasakan diri beribadah meskipun diiringi dengan riya atau ingin terlihat oleh orang lain. Lalu, sedikit demi sedikit latih diri untuk menyembunyikan ibadah.

"Jangan sampai ibadah kita hanya dilihat manusia saja, sehingga tanpa kita sadari bukan lezat yang sesungguhnya, bukan manis karena kenal Allah, tapi manis karena dilihat orang. Ini berbahaya sekali, sehingga ibadahnya capek, dia pengen disanjung oleh manusia," ujar Buya Yahya.

Buya Yahya menyarankan agar terus berusaha untuk melaksanakan ibadah. Menurutnya, jika semakin terbiasa maka akan menemukan kelezatan dalam ibadah. Wallahu a’lam.