Sukses

Islam Itu Unik Banget, Tidak Terdikte Soal Sosial Ini Kata Gus Baha

Menurut Gus Baha, Islam mengajarkan agar umatnya hanya tunduk pada ketentuan Allah dan Rasul, bukan pada hukum sosial yang ada di masyarakat. Ini salah satu uniknya Islam.

Liputan6.com, Jakarta - Islam sebagai agama memiliki banyak keunikan yang membedakannya dengan agama lain. KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) baru-baru ini berbicara tentang keunikan Islam dalam sebuah ceramah yang mengundang perhatian banyak orang.

Dalam penjelasannya, Gus Baha menekankan bahwa Islam tidak pernah membolehkan umatnya untuk terdikte oleh sosial, tetapi harus tunduk kepada ketentuan Allah dan Rasul.

Dalam tayangan video yang dikutip dari kanal YouTube @takmiralmukmin, Gus Baha mengungkapkan bahwa salah satu keunikan besar dalam Islam adalah ajarannya yang menuntut umatnya untuk tidak terpengaruh atau terdikte oleh norma sosial yang ada di sekitar mereka.

Menurut Gus Baha, Islam mengajarkan agar umatnya hanya tunduk pada ketentuan Allah dan Rasul, bukan pada hukum sosial yang ada di masyarakat.

"Islam itu unik banget, tidak pernah membolehkan umatnya terdikte oleh sosial. Mas santri enggak boleh, tapi hanya terdikte oleh ketentuan Allah dan Rasul," ujar Gus Baha, menegaskan bahwa peraturan hidup dalam Islam ditentukan oleh wahyu Allah dan ajaran Rasulullah SAW, bukan oleh lingkungan sosial.

Gus Baha kemudian menjelaskan dengan memberi contoh tentang bagaimana seseorang yang beriman kepada Allah dan Rasul harus mematuhi perintah Allah tanpa terpengaruh oleh keadaan sosial.

"Allah cara ngendikan, kalau kamu iman kepada Allah dan Rasul, iman kepada Allah artinya apa? Allah memerintahkan kita berbuat baik sama tetangga, sama tamu, maka lakukan itu," kata Gus Baha, menjelaskan bahwa kebaikan kepada sesama harus dilakukan karena perintah Allah.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Semua yang Dilakukan karena Allah SWT dan Rasul

Dengan demikian, jika seseorang berbuat baik kepada tetangga, itu bukan karena tetangga tersebut baik atau memberikan manfaat, tetapi karena itu adalah perintah Allah. "Sekali tidak demi Allah dan Rasul berarti Anda didikte oleh hukum sosial. Kalau tetangga baik, ya kita baik-baik. Kalau dia buruk, ya kita ikut buruk," lanjut Gus Baha, menegaskan bahwa jika seseorang berbuat baik hanya berdasarkan pengaruh sosial, maka dia tidak menjalankan ajaran Islam dengan benar.

"Islam itu agama yang hubungannya manusia itu dengan Allah, bukan dengan sosial," kata Gus Baha, menegaskan bahwa hubungan antara umat Islam dengan sesama manusia harus didasarkan pada perintah Allah, bukan berdasarkan pada hubungan sosial atau keadaan yang ada di sekitar mereka.

Dalam pandangan Gus Baha, ajaran Islam mengharuskan umatnya untuk selalu berbuat baik kepada sesama, termasuk tetangga, karena itu adalah perintah langsung dari Allah. Dengan demikian, apapun yang terjadi dalam hubungan sosial, baik itu masalah tetangga atau orang di sekitar kita, kebaikan yang kita lakukan tetap akan berdampak positif, karena itu adalah bentuk ketaatan kita kepada Allah.

"Sehingga ketika baik sama tetangga pun, itu karena perintah Allah. Jadi kalau suatu saat kecewa tetangga kita itu kurang ajar, misalnya, ya kita tetap nyaman saja, karena kita baik itu atas perintah Allah," jelas Gus Baha, yang menekankan bahwa dalam Islam, umatnya diajarkan untuk tetap sabar dan tidak mudah terpengaruh oleh tindakan orang lain.

Gus Baha juga menambahkan bahwa jika seseorang berbuat baik dengan niat yang benar, yaitu karena Allah, maka kebaikan tersebut akan tetap memberikan ketenangan hati meskipun orang yang kita bantu tidak memberikan respon yang baik. Dalam hal ini, keyakinan pada perintah Allah yang harus menjadi pedoman hidup.

"Pahala kita bukan ditentukan oleh respon sosial, tapi oleh ketulusan niat kita dalam berbuat baik," kata Gus Baha, menegaskan bahwa dalam Islam, yang terpenting adalah niat dan tujuan kita dalam melakukan sesuatu, bukan hanya hasil atau respon dari orang lain.

3 dari 3 halaman

Ini Saran Gus Baha

Dalam penjelasannya, Gus Baha juga mengingatkan umat Islam untuk tidak terjebak dalam norma sosial yang bersifat sementara. "Kalau kita berbuat baik hanya karena orang lain baik kepada kita, maka kita sedang terdikte oleh hukum sosial, bukan hukum Allah dan Rasul," ujarnya, menekankan pentingnya melakukan segala sesuatu hanya karena Allah.

Gus Baha juga menyarankan umat Islam untuk selalu mengingat bahwa segala amal yang dilakukan, baik itu kebaikan kepada tetangga, teman, atau orang lain, harus dilandasi dengan niat untuk mendapatkan ridha Allah. "Jangan sampai kita berbuat baik hanya karena takut pada pandangan orang atau ingin mendapatkan pujian dari mereka," ujar Gus Baha.

Ia juga memberikan pesan agar umat Islam tidak mudah kecewa atau terpengaruh dengan kondisi sosial yang ada. "Ketika kita baik kepada seseorang, itu karena perintah Allah. Jika orang tersebut tidak membalas dengan kebaikan, tidak perlu kecewa," kata Gus Baha, mengingatkan bahwa yang penting adalah kita tetap menjaga niat dan perbuatan baik kita.

"Karena Allah tidak pernah membebankan kita untuk mendapatkan balasan dari orang lain, yang Allah inginkan adalah kita melaksanakan perintah-Nya dengan penuh keikhlasan," ujar Gus Baha, menegaskan bahwa dalam Islam, balasan terbaik adalah ridha Allah, bukan pengakuan atau pujian dari manusia.

Melalui ceramah ini, Gus Baha mengajak umat Islam untuk merenungkan kembali prinsip dasar dalam kehidupan mereka. "Jangan sampai kita terjebak dalam permainan sosial, tapi kita harus tetap teguh pada prinsip yang diajarkan oleh Allah dan Rasul," kata Gus Baha dengan penuh keyakinan.

Ia juga menegaskan bahwa umat Islam seharusnya merasa damai dan nyaman dalam berbuat baik kepada siapa saja, karena itu adalah bagian dari ibadah dan ketaatan kepada Allah. "Jadi, walaupun tetangga kita tidak baik, kita tetap berbuat baik, karena itu perintah Allah," jelas Gus Baha, menutup ceramah dengan sebuah pesan penting tentang keikhlasan dalam menjalani hidup.

Gus Baha mengingatkan bahwa Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah, tetapi juga dengan sesama manusia. Namun, yang terpenting adalah bahwa semua hubungan ini harus didasarkan pada perintah Allah dan bukan pada pengaruh sosial yang dapat berubah-ubah.

"Islam mengajarkan kita untuk berbuat baik karena itu perintah Allah, bukan karena aturan sosial yang bisa berubah," kata Gus Baha, memberikan pemahaman yang mendalam mengenai esensi ajaran Islam yang sesungguhnya.

Dengan penjelasan yang penuh hikmah ini, Gus Baha mengajak umat Islam untuk tetap menjaga hubungan mereka dengan Allah dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam hubungan sosial mereka dengan sesama.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul