Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal, ibadah dan kebaikan lainnya. Salah satunya adalah sedekah.
KH Ahmad Bahauddin Nursalim menyarankan agar seorang muslim melakukan amalan istimewa ini setidaknya sekali seumur hidup. Amalan ini dicontohkan oleh sabahat, sekaligus sepupu dan menantu Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib RA.
Advertisement
Baca Juga
Artikel ini menjadi yang paling populer di kanal Islami Liputan6.com, Sabtu (14/12/2024).
Artikel kedua yang juga populer yaitu ibadah dan akhlak itu nomor dua menurut Gus Baha. Lantas, nomor satunya apa?
Sementara, artikel ketiga yaitu level muttaqin atau orang yang bertaqwa, ketika bisa menghindari dosa zina tetapi masih suka melihat wanita cantik.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Lakukan Amalan Istimewa Ini walau Sekali Seumur Hidup Kata Gus Baha, Apa Itu?
Kehidupan di dunia sejatinya sangat singkat. Saking singkatnya ada ungkapan bahwa hidup ini sebenarnya hanya mampir minum.
Kehidupan yang sangat singkat ini seyogyanya diisi dengan amalan-amalan yang berguna untuk bekal menghadapi hari kiamat.
KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) mengungkapkan, ada amalan istimewa yang sangat dianjurkan dilakukan.
Gus Baha menerangkan amalan ini harus dilakukan meskipun sekali seumur hidup.
Dia menerangkan, amalan istimewa ini berasal dari salah seorang sahabat Rasulullah SAW yakni Ali bin Abi Thalib.
“Saya pernah melakukan ini beberapa kali meniru sayyidina Ali, pokoknya kamu saya ijazahkan harus pernah seumur hidup, harus pernah!” tuturnya dikutip dari tayangan YouTube Short @pengaosangusbaha, Jumat (13/12/2024).
Advertisement
2. Ibadah dan Akhlak Itu Nomor Dua, Nomor Satunya Apa Gus?
Dalam Islam, banyak yang berpendapat bahwa ibadah dan akhlak adalah aspek yang paling penting dalam kehidupan. Namun, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Baha, menyampaikan pandangannya yang menarik mengenai urutan prioritas dalam kehidupan seorang Muslim.
Gus Baha menegaskan bahwa ibadah dan akhlak itu penting, namun ada satu hal yang lebih utama.
Dikutip dari ceramahnya yang dikutip dari kanal YouTube @Alsamawat, Gus Baha dengan tegas menyatakan, "Ibadah itu nomor dua, akhlak nomor dua, semuanya nomor satu itu ilmu."
Pernyataan ini menggugah banyak orang untuk berpikir lebih dalam mengenai pentingnya ilmu dalam Islam. Bagi Gus Baha, ilmu adalah fondasi dari segala aspek kehidupan, baik ibadah maupun akhlak. Tanpa ilmu, seseorang tidak akan mampu menjalankan ibadah dengan benar atau memiliki akhlak yang baik.
Gus Baha melanjutkan dengan mengutip ayat pertama dalam Al-Qur'an yang turun kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu "Iqra' bismirabbikal ladzi khalaq" yang artinya "Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan."
Ayat ini menegaskan bahwa ilmu adalah hal pertama yang diperintahkan dalam Islam. Bahkan, sebelum ibadah atau akhlak, ilmu menjadi dasar dari segala tindakan dan perilaku seorang Muslim.
Gus Baha juga menjelaskan bahwa sifat Allah yang pertama kali dikenalkan kepada umat manusia dalam Al-Qur'an adalah "Al-Akram," yang artinya Maha Pemurah.
Menurut Gus Baha, sifat Allah yang paling utama adalah pengajaran. Allah mengajarkan, dan siapa pun yang memiliki ilmu dan mengajarkannya, ia akan mendapatkan kedudukan yang mulia di sisi-Nya. Oleh karena itu, ilmu bukan hanya sebagai alat untuk memahami agama, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
3. Bisa Hindari Dosa Zina tapi Masih Lihat Wanita Cantik, Simak Penjelasan Gus Baha tentang Muttaqin
Kehidupan spiritual dalam Islam sering kali dikaitkan dengan tingkat kesalehan. Salah satu istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang yang taat adalah muttaqin, yang merujuk pada orang-orang yang memiliki ketakwaan kepada Allah.
Namun, pemahaman tentang siapa yang bisa disebut muttaqin, terutama dalam konteks dosa-dosa kecil, sering kali menimbulkan pertanyaan di kalangan umat Islam.
Dalam sebuah tayangan video yang dikutip dari kanal YouTube @Pengaosangusbaha, Gus Baha, atau KH Ahmad Bahauddin Nursalim, memberikan penjelasan tentang bagaimana seorang muttaqin seharusnya hidup dan berperilaku.
Gus Baha menjelaskan bahwa ada tiga kelas muttaqin menurut para ulama, yang masing-masing memiliki ciri-ciri dan tingkatan yang berbeda dalam menghindari dosa-dosa.
Muttaqin adalah istilah yang merujuk kepada orang yang bertakwa kepada Allah Swt. Orang yang bertaqwa akan melaksanakan perintah agama dan menjauhi larangannya.
Pada kelas pertama, muttaqin dianggap sebagai orang yang menghindari perilaku syirik atau kekafiran. Menurut Gus Baha, meskipun seseorang pernah melakukan kesalahan besar seperti mencuri atau berkorupsi, selama ia masih beriman dan bertauhid, yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat, maka ia tetap tergolong sebagai seorang mukmin. Ini adalah tingkat dasar atau kelas pokok dalam kategorisasi muttaqin.
Tingkat kedua muttaqin adalah mereka yang dapat menghindari dosa besar tetapi masih terjebak dalam dosa kecil. Dalam hal ini, seseorang bisa menjaga diri agar tidak terjerumus dalam dosa besar seperti zina, namun tidak dapat menghindari dosa-dosa kecil, seperti melihat wanita yang bukan mahramnya.
Advertisement