Sukses

Marak Orang Ngaku Kena Sihir, Pertanda Apa? Ini Penjabaran Buya Yahya

Buya Yahya juga mengingatkan agar tidak mudah merasa terpengaruh dengan anggapan bahwa diri kita selalu menjadi target sihir dari orang lain.

Liputan6.com, Jakarta - Akhir-akhir ini, fenomena orang yang mengaku terkena sihir semakin marak. Banyak yang merasa bahwa dirinya menjadi korban guna-guna atau sihir, tanpa menyadari adanya faktor lain yang bisa menjelaskan keadaan mereka.

Dalam video ceramah yang dikutip dari kanal YouTube @buyayahyaofficial, KH Yahya Zainul Ma'arif, atau yang dikenal dengan Buya Yahya, memberikan penjelasan tentang fenomena ini.

Menurut Buya Yahya, yang tidak benar adalah anggapan bahwa seseorang bisa dengan mudah terkena sihir. "Yang nggak bener adalah anda merasa gampang kena sihir kok GR amat," kata Buya Yahya.

Ia menyatakan bahwa perasaan terlalu mudah merasa menjadi sasaran sihir sering kali datang tanpa dasar yang jelas.

Buya Yahya juga mengingatkan agar tidak mudah merasa terpengaruh dengan anggapan bahwa diri kita selalu menjadi target sihir dari orang lain.

"Siapa sih yang itu loh, saya kadang heran pada orang itu yang gampang merasa disihir sama orang itu kok GR amat," jelas Buya Yahya. Ia menganggap bahwa perasaan tersebut bisa menjadi sugesti yang berlebihan.

Salah satu hal yang ingin disampaikan oleh Buya Yahya adalah untuk menghindari perasaan yang berlebihan dan bersikap curiga terhadap orang lain tanpa alasan yang jelas. "Apa yang dicari dari kamu? Maksudnya saya mematahkan sugesti perasaan untuk bersuudzon sama orang," ujar Buya Yahya.

Ia menekankan pentingnya untuk selalu berpikiran positif dan tidak mudah menuduh tanpa dasar yang kuat.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Terjebak Pada Perasaan Tak Berdasar

Menurut Buya Yahya, ada banyak hal yang menyebabkan seseorang merasa tertekan atau tidak nyaman, namun bukan berarti hal tersebut disebabkan oleh sihir. "Memangnya ngapain ada apanya dalam dirimu itu? Duitmu banyak banget atau apa?" tanya Buya Yahya dengan nada serius. Ia ingin mengingatkan bahwa tidak semuanya yang buruk atau tidak menyenangkan harus dikaitkan dengan sihir.

Buya Yahya lebih lanjut menjelaskan bahwa seringkali, perasaan tertekan atau merasa diganggu oleh sihir merupakan hal yang bisa terjadi karena pikiran kita sendiri. "Saya itu, Buya, saya di guna-guna sama orang," kata Buya Yahya menirukan keluhan seseorang. Ia menganggap bahwa banyak orang yang menganggap dirinya menjadi korban sihir tanpa alasan yang jelas.

Penting bagi umat Islam untuk memeriksa diri mereka terlebih dahulu sebelum menyalahkan orang lain atas keadaan yang mereka alami. "Banyak orang undang-undang saya, Ajib sampingmu itu adalah orang kaya anteng pinter, tapi enggak ada guna-guna," kata Buya Yahya, mengutip sebuah contoh orang yang merasa dirinya disihir meskipun keadaan sebenarnya tidak seperti itu.

Buya Yahya juga mengingatkan agar tidak membiarkan diri kita terjebak dalam perasaan yang tidak berdasar. "Anda bohong itu semua, bisa perasaan zikir ada, tapi ingat sihir ada," katanya. Ia menegaskan bahwa meskipun sihir itu memang ada, bukan berarti kita harus mudah merasa terpengaruh atau terjebak dalam perasaan tidak menyenangkan.

"Sihir itu nggak kelihatan, jadi jangan mudah menuduh orang melakukan sihir," ujar Buya Yahya. Menurutnya, jika kita menuduh seseorang tanpa dasar yang jelas, maka kita sebenarnya sedang melakukan dosa besar. "Kalau Anda menuduh orang melakukan sihir, Anda melakukan dosa besar," tegas Buya Yahya.

Penting bagi setiap individu untuk menjaga sikap dan tidak cepat menghakimi orang lain tanpa mengetahui kebenaran dari situasi yang ada. Buya Yahya mengingatkan bahwa sering kali dukun dan orang yang terkait dengan praktik sihir justru mengajarkan prasangka buruk terhadap orang lain.

3 dari 3 halaman

Sihir Ada, Tapi Jangan Gampang Menuduh

"Sihir itu tidak kelihatan, maka jangan mudah untuk menuduh orang," ujar Buya Yahya, menegaskan kembali bahwa kita harus berhati-hati dalam berbicara dan bersikap. "Kadang-kadang makanya jangan urusan dengan tukang sihir, tukang dukun, dukun itu ngajari prasangka buruk," kata Buya Yahya.

Buya Yahya juga menekankan pentingnya untuk tetap menjaga hati dan pikiran agar tidak terjebak dalam prasangka buruk yang tidak berdasar. "Jangan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang tidak jelas dan jangan sampai terjerumus dalam keyakinan yang salah," katanya.

Sikap hati-hati dalam bergaul dengan orang lain dan menjaga perasaan tetap positif adalah kunci untuk menghindari perasaan tertekan yang bisa berujung pada ketakutan terhadap hal-hal ghaib seperti sihir. "Pikiran kita yang bisa mempengaruhi diri kita, jadi selalu berpikir positif dan tidak mudah terjebak dalam kesan yang salah," tambah Buya Yahya.

Selain itu, Buya Yahya menekankan bahwa kita harus menjaga sikap tawakal kepada Allah dalam menghadapi segala ujian hidup. "Jangan mudah merasa tertekan, sebab Allah selalu bersama kita," ujarnya, mengingatkan untuk selalu mengandalkan Allah dalam segala hal.

Dalam penutupan ceramahnya, Buya Yahya menegaskan bahwa meskipun ada sihir yang memang ada di dunia ini, kita sebagai umat Islam tidak boleh mudah terjebak dalam pemikiran negatif atau menuduh orang lain tanpa bukti yang jelas. "Sihir ada, tapi jangan gampang menuduh orang menyihir," katanya.

Buya Yahya mengingatkan kita untuk selalu memperbaiki diri dan berfokus pada hal-hal positif agar tidak terjebak dalam perasaan yang salah. "Jangan urusan dengan tukang sihir dan dukun, karena itu hanya akan menambah prasangka buruk," ujarnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul