Sukses

4 Golongan Manusia yang Nasibnya Ditangguhkan di Hari Kiamat, Apa Alasannya?

Inilah empat golongan manusia yang mengeluh pada hari kiamat sebab hidup mereka di dunia. Kemudian, Allah SWT menerima alasan mereka dan menangguhkan keputusan nasibnya di akhirat.

Liputan6.com, Jakarta - Kiamat merupakan akhir dari kehidupan dunia dan awal dari kehidupan akhirat yang kekal. Dalam Al-Qur'an dan hadis, hari kiamat digambarkan sebagai peristiwa yang sangat dahsyat dan mengerikan yang akan menghancurkan seluruh alam semesta.

Setiap manusia pasti mengharapkan surga sebagai tempat kembalinya, tempat yang penuh dengan segala kenikmatan dan kenyamanan yang tidak pernah ditemukan di dunia.

Setelah kiamat terjadi dan manusia dibangkitkan dari alam kubur, mereka semua akan dikumpulkan untuk dimintai pertanggungjawaban atas segala amal perbuatan yang dilakukan selama hidup.

Dikisahkan pada hari kiamat nanti, akan ada empat golongan manusia yang protes dan meminta penangguhan perkara saat digelar di pengadilan hari akhir. Mereka tak ingin diadili atas amal perbuatannya selama di dunia.

Setiap golongan tersebut memiliki alasan yang kuat, sehingga Allah memberikan keadilan dan kasih sayang-Nya. Siapakah keempat golongan itu? Berikut ulasannya, dirangkum dari islampos.com.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 3 halaman

1. Orang Tuli

Golongan pertama, orang yang tuli berkata, “Ya Allah, sungguh Islam telah datang, namun aku tak mendengar apapun tentangnya.”

Karena ia tuli, ia tak mendengar bahwasanya Rasulullah diutus membawa agama Islam. Ia tak tahu sedikit pun tentang kabar datangnya agama ramatan lil alamin. Alhasil, ia tak tahu menahu tentang agama Allah dan karenanya ia tak memeluk agama Islam.

Allah menerima alasan tersebut. Orang-orang yang tuli itu pun mendapat penangguhan keputusan, apakah berakhir di neraka atau mendapat surga.

2. Orang dengan Keterbelakangan Mental

Golongan kedua kemudian hadir. Mereka memberikan alasan pembelaan diri sebagaimana orang yang tuli. Mereka adalah orang dengan keterbelakangan mental.

“Ya Allah, Islam telah datang, namun aku tak mengerti sama sekali apa itu. Bahkan anak-anak kecil biasa melempariku dengan kotoran hewan.”

Orang-orang keterbelakangan mental itu pun membela diri. Mereka tak menginginkan kelainan mental pada diri mereka. Karena itu, mereka pun tak menginginkan neraka karena bodoh tak mengerti apa yang terjadi pada hidupnya di dunia.

Sebagaimana golongan tunarungu, orang-orang gangguan mental pun mendapat penangguhan. Alasan mereka diterima, keputusan untuk mereka pun ditunda.

3 dari 3 halaman

3. Orang Pikun

Golongan ketiga kemudian datang, yakni orang-orang pikun. Ia berkata, “Ya Allah, Islam datang namun aku tak mengerti sama sekali.”

Itulah pembelaan orang-orang yang pikun di dunia. Karena tak bisa mengingat bahkan mengenal apapun, mereka tak mengerti dakwah Islam. Jangankan untuk beribadah, untuk aktivitas sehari-hari saat di dunia pun mereka kesulitan. Mereka pun bergabung dengan para tunarungu dan orang keterbelakangan mental untuk mendapat penangguhan keadilan.

4. Orang yang Hidup di Masa Sebelum Para Nabi Diutus

Golongan terakhir yakni orang-orang yang hidup di masa tak ada nabi yang diutus. Karenanya mereka tak tahu mengenai eksistensi Allah dan keesaan-Nya. Mereka berkata, “Ya Rabb, Engkau tak pernah mengutus di antara kami seorang rasul pun.”

Dalam sejarah manusia, memang ada masa-masa di mana tak ada rasul diutus untuk suatu kaum. Ada pula kaum yang tak mendapat kabar risalah ataupun tak terjangkau dakwah nabi yang diutus.

Tentu ini berlaku di masa lampau, sebelum Islam datang. Mengingat Rasulullah diutus untuk seluruh umat manusia dan Islam tersebar di seluruh penjuru dunia, hingga kini.

Golongan yang tak tersentuh dakwah pun kemudian mendapat penangguhan.