Sukses

Janji Allah untuk Pemaaf, Imbalannya Surga yang Luas Kata UAH

Ustadz Adi Hidayat (UAH) menyampaikan pentingnya memaafkan dalam salah satu ceramahnya yang penuh hikmah. Ia menekankan bahwa pemaafan adalah salah satu amal mulia yang mendatangkan ganjaran luar biasa dari Allah.

Liputan6.com, Jakarta - Sikap memaafkan sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi manusia. Namun, dalam ajaran Islam, kemampuan untuk memaafkan tidak hanya membawa kedamaian hati, tetapi juga menjadi jalan menuju surga yang luas.

Ustadz Adi Hidayat (UAH) menyampaikan pentingnya memaafkan dalam salah satu ceramahnya yang penuh hikmah. Ia menekankan bahwa pemaafan adalah salah satu amal mulia yang mendatangkan ganjaran luar biasa dari Allah.

Pernyataan ini disampaikan UAH dalam sebuah ceramah, yang dikutip melalui sebuah tayangan video di kanal YouTube @MasyaAllahBrother. Kanal ini dikenal kerap membagikan ceramah dan kajian Islami yang memberikan inspirasi bagi umat.

Dalam ceramah tersebut, UAH menjelaskan bahwa Allah memberikan janji besar bagi pemaaf. Ia mengutip firman Allah yang menawarkan surga sebagai balasan bagi orang-orang yang melapangkan hati untuk memaafkan.

“Maukah saya berikan engkau jaminan? Jika engkau bisa memaafkan orang lain dan berusaha beramal dengan itu, maka saya akan ganti kelapangan hatimu dengan surga yang luas, lebih luas dari apa pun yang pernah kau bayangkan,” ujar UAH dalam ceramahnya.

Menurutnya, ujian untuk memaafkan sering kali datang melalui perasaan atau pernyataan yang menyakitkan. Ujian ini bisa menjadi kesempatan untuk menunjukkan kelapangan hati dan mendapatkan pahala yang besar.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Manfaat Memaafkan

“Mungkin Anda lulus dalam ujian sholat, zakat, haji, atau umrah. Tapi Allah memberikan surga yang lebih luas jika Anda lulus dalam ujian memaafkan,” tambahnya.

UAH juga mengingatkan bahwa sikap memaafkan tidak hanya membawa manfaat bagi kehidupan dunia, tetapi juga menjadi bekal untuk akhirat. Ia menjelaskan bahwa memaafkan orang lain akan menutup persoalan dengan mereka dan memberikan ketenangan hati.

“Jika Anda memaafkan kesalahan orang lain, manfaat pertama adalah Allah akan menutup persoalan Anda dengan orang tersebut. Anda tidak perlu memikirkannya lagi,” jelasnya.

Manfaat kedua yang disebutkan UAH adalah dosa orang yang bersalah kepada kita akan terus terkumpul selama mereka belum meminta maaf. Dengan demikian, memaafkan sebenarnya tidak pernah merugikan siapa pun.

Ia menegaskan bahwa memaafkan menunjukkan kekuatan iman dan kebesaran jiwa. Sebaliknya, menyimpan dendam hanya akan membebani hati dan menjauhkan diri dari ketenangan.

3 dari 3 halaman

Memaafkan Hubungan Baik, Manusia dengan Tuhan

Dalam perspektif Islam, memaafkan juga merupakan bentuk hubungan yang baik antara manusia dengan Tuhannya. UAH menjelaskan bahwa Allah sangat menghargai kelapangan hati dan menggantinya dengan ganjaran yang luar biasa.

“Ketika kita memaafkan, Allah melihat kelapangan hati kita. Dan kelapangan itu akan diganti dengan sesuatu yang jauh lebih besar, yaitu surga yang luas,” paparnya.

Pesan ini menjadi pengingat bagi umat Muslim untuk selalu memaafkan kesalahan orang lain, meskipun terasa sulit. UAH mengajak semua orang untuk melihat pemaafan sebagai langkah menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih berkah.

Pada akhirnya, kemampuan memaafkan bukan hanya membawa kedamaian bagi diri sendiri, tetapi juga mempererat hubungan sosial. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai Islam yang mengedepankan kasih sayang dan harmoni.

Ceramah ini memberikan pandangan mendalam mengenai arti memaafkan dan manfaatnya yang luar biasa. Dengan mempraktikkan pemaafan, setiap orang bisa meraih keberkahan dunia dan akhirat. Wallahu a'lam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul