Liputan6.com, Jakarta - Keutamaan membaca Al-Qur'an telah banyak disebutkan dalam berbagai hadis dan kitab-kitab ulama. Salah satu surat yang memiliki keistimewaan luar biasa adalah Surat Al-Mulk, yang dikenal sebagai "Tabarok".
KH Yahya Zainul Ma’arif, atau yang akrab dikenal sebagai Buya Yahya, dalam salah satu ceramahnya menjelaskan keutamaan Surat Al-Mulk sebagai penyelamat dari siksa kubur dan pemberi syafaat di hari kiamat.
Penjelasan tersebut disampaikan dalam sebuah ceramah yang dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @BuyaYahyaOfficial. Kanal ini kerap membagikan berbagai kajian islami yang menjadi rujukan umat dalam memahami agama.
Advertisement
Buya Yahya menyampaikan bahwa surat ini terdiri dari 30 ayat yang jika dibaca secara istiqamah, mampu menjadi penyelamat dari azab kubur dan memberikan pertolongan di akhirat.
"Barangsiapa membaca Tabarokalladzi Biyadihil Mulk, maka ayat-ayat ini akan memberikan syafaat kepada pembacanya hingga diampuni oleh Allah. Bacaan itu akan menjadi penyelamat dari siksa kubur," ujar Buya Yahya.
Buya Yahya juga menukil hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, tentang seorang sahabat Nabi yang tanpa sengaja mendirikan kemah di atas sebuah kuburan. Ternyata, dari dalam kubur terdengar seseorang membaca Surat Al-Mulk hingga selesai.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Pembela Pembacanya di Hari Kiamat
Saat itu Rasulullah SAW bersabda, "Surat ini adalah yang mencegah dan menyelamatkan. Ia menyelamatkannya dari siksa kubur." Penjelasan ini menguatkan keistimewaan Surat Al-Mulk bagi umat Islam.
Lebih lanjut, Buya Yahya menegaskan bahwa membaca Surat Al-Mulk secara rutin juga akan menjadi pembela bagi pembacanya di hari kiamat. Surat ini akan mendekatkan diri kepada Allah dan memohonkan perlindungan dari azab.
Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki, dalam kitabnya Madza fi Sya’ban, turut menjelaskan bahwa Surat Al-Mulk dapat menyelamatkan pembacanya dari siksa kubur. Surat ini disebut sebagai al-man’ah (yang mencegah) dan al-munjiyah (yang menyelamatkan).
"Membaca surat ini setiap malam sebelum tidur menjadi bentuk ikhtiar untuk memperoleh perlindungan dari siksa kubur dan pertolongan di akhirat," tambah Buya Yahya, menegaskan pentingnya membiasakan membaca Surat Al-Mulk.
Menurut penjelasan ulama, keistimewaan Surat Al-Mulk terletak pada kekuasaan Allah yang digambarkan dalam setiap ayatnya. Surat ini mengingatkan manusia tentang kebesaran-Nya dan pentingnya persiapan menghadapi akhirat.
Tak hanya itu, membaca Surat Al-Mulk juga diyakini memberikan ketenangan hati, sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Muhammad bin Abdul Baqi bin Yusuf Al-Zarqani dalam kitabnya. Surat ini menjadi pembela yang gigih di hadapan Allah.
Advertisement
Jadikan Membaca Surat Ini Menjadi Rutinitas
"Ketika setiap jiwa sibuk membela diri sendiri, surat ini akan berdiri membela orang yang membacanya. Surat ini memohonkan perlindungan dari siksa kubur dan mendekatkan pembacanya kepada Allah SWT," tulis Syekh Al-Zarqani dalam penjelasannya.
Buya Yahya mengajak umat Islam untuk menjadikan membaca Surat Al-Mulk sebagai rutinitas harian. Menurutnya, selain mendatangkan pahala, surat ini memberikan manfaat besar dalam kehidupan akhirat.
"Jangan bertanya bagaimana caranya. Baca saja. Allah yang akan menunjukkan manfaat dan keutamaan surat ini kepada kita," pesan Buya Yahya.
Alam kubur merupakan fase transisi menuju kehidupan akhirat yang penuh ujian. Membaca Surat Al-Mulk menjadi salah satu cara untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan setelah mati.
Sebagaimana disebutkan dalam Islam.nu.or.id, Surat Al-Mulk tergolong surat Makiyyah yang membahas kekuasaan Allah atas seluruh alam semesta. Kandungannya yang mendalam memberikan pelajaran penting bagi manusia.
"Tak ada yang rugi dengan membaca Surat Al-Mulk. Bacalah dengan istiqamah, dan surat ini akan menjadi cahaya di alam barzakh," ujar Buya Yahya, mengutip pendapat ulama klasik.
Pesan ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk terus memperbanyak amal ibadah, termasuk membaca Al-Qur'an secara rutin. Surat Al-Mulk hanyalah salah satu dari sekian banyak keutamaan yang terkandung dalam kitab suci. Wallahu a'lam.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul