Liputan6.com, Cilacap - Salah seorang ulama besar Nahdlatul Ulama (NU) ialah Kiai As’ad Syamsul Arifin atau lebih dikenal dengan sapaan Kiai As’ad atau Mbah As’ad.
Beliau merupakan ulama keturunan bangsawan. Sehingga tersemat kata ‘raden’ di depan namanya yang menunjukan bahwa beliau keturunan seorang raja.
Beliau merupakan putra pertama dari pasangan KHR. Syamsul Arifin dan dan Nyai Hj Siti Maimunah. Beliau merupakan keturunan Raja Sumenep ke-29 dari jalur ibunya.
Advertisement
Selain itu, beliau juga dikenal sebagai seorang wali yang memiliki cukup banyak karomah yang menkjubkan dan sukar dinalar oleh akal sehat.
Baca Juga
Tolong Jangan Tinggalkan Dzikir Pendek Ini setelah Sholat Fardhu meski sedang Buru-Buru, Fadhilahnya Dahsyat Kata UAH
Jangan Tidur pada 3 Waktu Ini! Bisa Menghambat Rezeki dan Membahayakan Kesehatan
Jika Semasa Hidupnya Ahli Maksiat dan Jarang Sholat, Wajibkah Jenazahnya Disholati? Ini Kata Buya Yahya
Berikut ini kisah karomah Kiai As’ad tatkala melindungi pondok pesantrendan pasukannya dari serangan penjajah hanya dengan benang dan songkok sebagaimana dikutip dari tayangan YouTubeShort @muhibbinwali, Rabu (25/12/2024).
Simak Video Pilihan Ini:
Memagari Pondok dengan Benang dan Meletakkan Songkok
Ketika berperang melawan penjajah Kiai As’ad menggunakan karomahnya dalam melindungi pasukannya. Saat ini pasukannya dan pondoknya hendak diserang penjajah.
Kiai As’ad menyuruh santrinya untuk memagari pondok dengan menggunakan benang. Selain itu beliau juga meletakkan sebuah songkok hitam di area halaman pondok.
Sebelum digunakan, songkok dan benang tersebut telah dibacakan hizib oleh Kiai Asad. Tentu saja, pesawat penjajah yang telah memutari pesantren Kiai Asad tidak bisa menemukannya.
Bukan hanya pesawat, tank tempur penjajah juga tidak bisa menemukan Pesantren Kiai Asad. Pada hari berikutnya, Kiai saat menyuruh seorang santri meletakkan songkok tersebut di tengah hutan.
Advertisement
Tentara Belanda Mengebom Hutan setelah Songkok Diletakkan di Tengah Hutan
Benar saja selang beberapa saat penjajah berhasil melacak keberadaan Kiai Asa’d. Pada saat itu penjajah melihat bangunan pesantren yang berada di tengah hutan.
Keesokan harinya kiai As’ad menyuruh santrinya mengambil kembali songkok yang berada di tengah hutan.
Setelah tiba di hutan yang dimaksud, sang santri sangat kaget. Sebab ada kejadian aneh di hutan itu. Semula kondisi hutan yang rindang dan dipenuhi pepohonan itu, kini telah hancur lebur di bombardir penjajah.
Demikianlah sekelumit kisah menakjubkan seputar karomah kiai As’ad, salah seorang ulama tanah air yang sangat dikagumi.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul