Liputan6.com, Cilacap - Ustadz Adi Hidayat atau lebih akrab dengan panggilan UAHÂ wanti-wanti perihal dosa yang bisa menjadi penghalang turunnya rahmat Allah dan terkabulnya doa.
Jadi tidak mengherankan tatkala doa tidak terkabul atau seakan rahmat Allah SWT tidak lagi menaungi kita, maka sebaiknya kita instrospeksi diri perihal dosa-dosa kita berada di level yang seperti apa.
Boleh jadi sebab banyaknya dosa-dosa kita yang boleh jadi berasal dari dosa-dosa kecil yang kita abaikan dan enggan taubat hingga pada akhirnya menjadi dosa yang besar.
Advertisement
Baca Juga
Lantas level dosa seperti apa yang dapat menghalangi turunnya rahmat Allah dan penghalang terkabulnya doa? Simak penjelasan UAH berikut ini.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Dosa Besar Bermula dari Dosa-Dosa Kecil
UAH menerangkan bahwa dosa besar bukan sebab melakukan sebuah dosa yang terkategori besar saja, melainkan boleh jadi berawal dari dosa-dosa kecil yang terus menerus dilakukan tanpa kesadaran untuk taubat dari dosa-dosa itu.
Pada akhirnya meskipun kecil, maka dosa-dosa yang tdak dibarengi dengan tobat dan mengucapkan istighfar serta berusaha sekuat tenaga menghidari dosa-dosa itu maka akhirnya menjadi besar bahkan sangat besar.
"Maksiat yang kecil, masih halus, halus masih bisa masuk kedengeran, semakin banyak dan bertumpuk jadi besar," terang UAH dikutip dari tayangan YouTube Short @AudioDakwahh, Rabu (25/12/2024).
Advertisement
Dosa Level Ini yang Menghalangi Turunnya Rahmat Allah dan Terkabulnya Doa
UAH menerangkan bahwa besar dalam bahasaa arabnya ialah 'kabiir'. Sementara kumpulan yang besar tersebut sehingga sangat besar disebut dengan 'kabaair.'
Jadi doa yang besar menggunakan term 'kabiir', sementara untuk dosa-dosa yang sangat besar disebut dengan 'kabaair' yang merupakan bentuk jamak dari 'kabiir.'
Dosa dengan level kabaair menurut UAH ini dosa yang sangat besar dan merupakan akumulasi dari dosa-dosa besar yang secara terus menerus dilakukan.
UAH mengungkap jadi dosa dengan level kabair ini sangat bahaya sebab bisa menghalangi turunnya rahmat Allah dan menghalangi terkabulnya doa.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Â