Liputan6.com, Jakarta - Dendam merupakan salah satu perasaan yang dapat menggerogoti hati dan mengganggu kedamaian jiwa. Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif (Buya Yahya) dalam sebuah ceramahnya menyebutkan bahwa orang yang menyimpan dendam akan merasa capek, baik di dunia maupun di akhirat.
Dalam penjelasannya, Buya Yahya menjelaskan dampak buruk dari dendam yang bisa mengganggu ketenangan hidup seseorang, baik di dunia maupun di kehidupan setelah mati.
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @PewarisRosul, Buya Yahya menyampaikan bahwa dendam bukan hanya akan memberikan rasa sakit di dunia, tetapi juga akan membawa beban yang berat di akhirat.
Advertisement
"Kalau kita punya dendam, kita akan capek bukan saja saat ini, nanti di akhirat," ujar Buya Yahya. Menurutnya, dendam akan menghalangi seseorang untuk mencapai kebahagiaan sejati.
Buya Yahya menggambarkan bagaimana di padang Mahsyar, tempat berkumpulnya seluruh umat manusia setelah kehidupan dunia berakhir, orang-orang yang mendendam akan merasakan penderitaan yang lebih besar. "Di Padang Mahsyar, kita semua rindu surga," lanjut Buya Yahya.
Namun, mereka yang menyimpan dendam dalam hati mereka akan mengalami kesulitan untuk mencapai kebahagiaan yang mereka dambakan.
Lebih lanjut, Buya Yahya menjelaskan bahwa perasaan dendam itu akan semakin terasa berat seiring berjalannya waktu, dan akhirnya akan membawa kesulitan pada kehidupan seseorang di akhirat nanti. "Nanti ada digambarkan begini di Padang Mahsyar," katanya.
Menurut Buya Yahya, inilah alasan mengapa seseorang yang menyimpan dendam tidak akan mendapatkan ketenangan, baik di dunia maupun di akhirat.
Buya Yahya juga memberikan nasihat praktis kepada jamaahnya. "Ini terakhir ini adalah agar kita semakin mantap (setelah) keluar dari majelis ini," kata Buya Yahya, mengingatkan umat untuk membersihkan hati mereka dari perasaan negatif seperti dendam.
Ia menyarankan agar setiap orang melakukan introspeksi diri dan merenung setelah melakukan ibadah. "Kita akan cari nanti, tolong kalau pulang ke rumah atau malam ini sambil Anda menunduk," ujar Buya Yahya, memberikan saran praktis untuk merenung dan membersihkan hati.
Baca Juga
Tolong Jangan Tinggalkan Dzikir Pendek Ini setelah Sholat Fardhu meski sedang Buru-Buru, Fadhilahnya Dahsyat Kata UAH
Jangan Tidur pada 3 Waktu Ini! Bisa Menghambat Rezeki dan Membahayakan Kesehatan
Jika Semasa Hidupnya Ahli Maksiat dan Jarang Sholat, Wajibkah Jenazahnya Disholati? Ini Kata Buya Yahya
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Berdoa untuk yang Menyakiti Kita
Langkah selanjutnya yang disarankan oleh Buya Yahya adalah melakukan sholat tasbih dan berdoa untuk orang-orang yang pernah menyakiti atau membuat kita merasa dendam. "Habis kita sholat tasbih, kemudian Anda menunduk di sini merenung, cari orang-orang kurang ajar," katanya.
Buya Yahya mendorong umat untuk berdoa untuk orang lain dengan penuh ketulusan, meskipun mungkin mereka pernah menyakiti hati kita.
Menurut Buya Yahya, berdoa untuk orang lain yang telah menyakiti kita adalah salah satu amalan terbaik yang bisa dilakukan seorang Muslim. "Kemudian Anda doain habis-habisan, ini aja sudah amalan terbaik kita," ujar Buya Yahya.
Dia menekankan bahwa mendoakan orang lain dengan doa kebaikan adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat berharga di sisi Allah.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga mengingatkan bahwa ibadah tidak hanya terbatas pada gerakan fisik seperti sujud dan rukuk. "Kami selalu sampaikan, ibadah Anda jangan ibadahnya sujud rukuk, sujud rukuk, tapi enggak sadar," kata Buya Yahya.
Menurutnya, banyak orang yang terjebak dalam rutinitas ibadah tanpa menyadari pentingnya membersihkan hati dan menjauhkan diri dari perasaan dendam.
Buya Yahya menjelaskan bahwa ibadah yang dilakukan dengan kesadaran penuh dan ketulusan hati akan jauh lebih bermakna dibandingkan dengan ibadah yang hanya dilakukan secara fisik. "Bahwasanya kita mendendam sama orang, termasuk di antara doa, apa ibadah yang paling dahsyat adalah ini tadi," ujarnya. Menurutnya, ibadah yang paling dahsyat adalah berdoa untuk orang lain dengan penuh ketulusan dan kebaikan.
Dalam hal ini, Buya Yahya mengajarkan bahwa kita harus selalu berusaha membersihkan hati kita dari perasaan negatif, termasuk dendam. "Doa yang penuh dengan kebaikan dan kasih sayang untuk orang lain akan membawa kita kepada kedamaian hati," katanya. Buya Yahya mengingatkan kita bahwa Allah senantiasa mendengar doa-doa kita, terutama doa yang dipanjatkan dengan niat yang tulus dan ikhlas.
Selain itu, Buya Yahya juga menjelaskan bahwa dengan mendoakan orang lain, kita tidak hanya membersihkan hati kita, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah. "Mendoakan orang lain dengan doa kebaikan adalah bentuk pengabdian kita kepada Allah," ujar Buya Yahya.
Dia menekankan bahwa setiap doa yang kita panjatkan untuk kebaikan orang lain akan membawa kita kepada kebahagiaan dan keberkahan.
Advertisement
Dendam Hanya Bikin Rugi
Di sisi lain, Buya Yahya mengingatkan bahwa dendam hanya akan membawa kerugian bagi diri kita sendiri. "Dendam itu hanya akan membuat kita capek, bukan hanya di dunia, tetapi juga di akhirat," ujarnya. Dengan menghilangkan dendam dan menggantinya dengan doa-doa kebaikan, kita bisa meraih ketenangan dan kebahagiaan yang sejati.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga menekankan pentingnya sabar dan ikhlas dalam menghadapi setiap ujian hidup. "Hidup ini penuh dengan ujian dan tantangan, tetapi kita harus bisa menerima segala yang datang dengan sabar dan ikhlas," katanya. Dengan sikap sabar dan ikhlas, kita bisa menghindari perasaan dendam yang hanya akan merugikan diri kita sendiri.
Buya Yahya juga memberikan contoh tentang bagaimana para sahabat Nabi Muhammad SAW selalu memaafkan orang lain yang telah menyakiti mereka. "Para sahabat Nabi selalu memaafkan orang yang telah berbuat salah kepada mereka, karena mereka tahu bahwa dendam hanya akan membawa kerugian," ujarnya. Ia mengajak umat untuk mencontoh sikap mulia para sahabat tersebut.
Di akhir ceramahnya, Buya Yahya menegaskan bahwa menghilangkan dendam dari hati adalah salah satu kunci untuk mencapai kebahagiaan yang sejati. "Mari kita berusaha untuk membersihkan hati kita dari dendam, dan menggantinya dengan doa-doa kebaikan untuk orang lain," ujar Buya Yahya, mengajak umat untuk lebih memperhatikan hati dan niat dalam setiap langkah kehidupan mereka.
Sebagai penutup, Buya Yahya mengingatkan bahwa hidup yang penuh dengan kedamaian dan kebahagiaan akan tercipta jika kita bisa menjaga hati dan menjauhkan diri dari perasaan negatif seperti dendam.
"Hidup yang damai hanya bisa tercipta dengan hati yang bersih dari dendam," katanya, memberikan pesan penting bagi umat untuk selalu menjaga hati dan berdoa dengan tulus untuk kebaikan sesama.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul