Sukses

Gambaran Mengerikan Hari Kiamat dan Suasana Padang Masyhar, Begini Penjelasan UAH

Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa meskipun kita tidak tahu kapan kiamat akan terjadi, Allah sudah menurunkan petunjuk dalam Al-Qur'an mengenai suasana yang akan terjadi pada hari kiamat

Liputan6.com, Jakarta - Kiamat adalah salah satu topik yang selalu menimbulkan banyak pertanyaan bagi umat manusia. Sebagai akhir dari segala sesuatu, hari kiamat menjadi perbincangan yang tak pernah usai. Banyak orang bertanya-tanya, kapan tepatnya kiamat akan datang.

Ustadz Adi Hidayat (UAH), pendiri Pusat Kajian Islam Quantum Akhyar Institute, memberikan penjelasan mendalam mengenai hal ini dalam sebuah ceramahnya. Ia menjelaskan bahwa pertanyaan tentang kapan kiamat terjadi sejatinya adalah sesuatu yang tidak dapat dijawab secara pasti oleh siapapun, bahkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @persepsidalamdiam, UAH mengungkapkan bahwa dalam banyak kesempatan, ketika Nabi ditanya tentang kapan kiamat akan datang, jawaban yang diberikan adalah “Wallahu Ta'ala A'lam Bishawab,” yang artinya "Hanya Allah yang tahu."

Pernyataan ini menunjukkan bahwa pengetahuan tentang waktu terjadinya kiamat adalah hak prerogatif Allah. Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti kapan peristiwa besar tersebut akan terjadi. Oleh karena itu, umat Islam disarankan untuk fokus pada persiapan, bukan pada perkiraan waktu terjadinya kiamat.

Ia menambahkan bahwa meskipun kita tidak tahu kapan kiamat akan terjadi, Allah sudah menurunkan petunjuk dalam Al-Qur'an mengenai suasana yang akan terjadi pada hari kiamat. Salah satu surah yang menggambarkan suasana mahsyar adalah Surah Al-Qiyamah, surah ke-75. Surah ini menggambarkan betapa dahsyatnya hari kiamat yang akan datang.

"Suasana mahsyar pertama jawabannya Wallahu Ta'ala A'lam Bishawab. Karena memang kita belum ke sana," ujar UAH, mengutip penjelasan yang terdapat dalam Al-Qur'an.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Begini Gambaran Kiamat

Dalam surah tersebut, Allah menurunkan gambaran tentang hari kiamat dan bagaimana umat manusia akan dikumpulkan di mahsyar. UAH mengungkapkan bahwa suasana yang digambarkan dalam Al-Qur'an tentang mahsyar adalah sesuatu yang sangat luar biasa dan menakutkan, sehingga hanya Allah yang tahu persis bagaimana kejadiannya.

"Makanya, kalau nabi ditanya, 'Kapan kiamat?' Nabi malah bertanya, 'Persiapan kamu apa?'" lanjut UAH, mengingatkan pentingnya fokus pada persiapan diri menghadapi hari kiamat, ketimbang meributkan kapan peristiwa tersebut akan datang.

Allah melalui Al-Qur'an juga mengingatkan umat manusia untuk mempersiapkan diri dengan melakukan amal saleh. Persiapan yang dimaksud bukanlah tentang mengetahui waktu kiamat, melainkan bagaimana kita mengisi kehidupan ini dengan perbuatan baik yang dapat mengantarkan kita pada keselamatan di akhirat.

Surah Al-Waqiah, surah ke-56, juga memberikan gambaran tentang keadaan umat manusia pada hari kiamat. Dalam surah ini, Allah menggambarkan dengan jelas tentang golongan-golongan manusia, mulai dari golongan kanan hingga golongan kiri, serta nasib mereka di akhirat.

UAH menjelaskan bahwa meskipun kita tidak bisa mengetahui kapan kiamat akan datang, kita harus memastikan bahwa kita telah melakukan segala amal baik sebagai persiapan untuk kehidupan setelah mati. Ini adalah bentuk tanggung jawab kita sebagai umat Islam.

Ia juga mengutip Surah Luqman, ayat 34, yang menyatakan dengan jelas bahwa pengetahuan tentang waktu kiamat hanya milik Allah. Dalam ayat ini, Allah berfirman, “Inna Allah ‘Ilmuhu 'Indahu.” Artinya, hanya Allah yang mengetahui kapan kiamat akan terjadi.

3 dari 3 halaman

Fukus Utama Manusia Adalah Seperti Ini

"Allah memberikan penjelasan tentang kiamat dan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi, tetapi waktu pastinya adalah rahasia Allah," ujar UAH, menegaskan bahwa umat Islam seharusnya tidak terfokus pada waktu kiamat, melainkan pada usaha untuk meningkatkan amal ibadah mereka.

Dengan penjelasan tersebut, UAH menekankan bahwa fokus utama umat Islam adalah untuk selalu mempersiapkan diri dengan amal saleh dan menjalani kehidupan ini dengan penuh ketakwaan. Kehidupan yang penuh dengan amal ibadah adalah bentuk persiapan terbaik untuk menghadapi kehidupan akhirat.

Selain itu, UAH juga menegaskan bahwa meskipun kita tidak tahu kapan kiamat datang, kita tetap harus percaya bahwa setiap amal perbuatan kita akan ada balasannya. Kiamat adalah hari pembalasan bagi setiap amal perbuatan yang telah dilakukan di dunia.

“Jadi, persiapan kita untuk menghadapi kiamat adalah dengan terus berbuat baik, memperbanyak ibadah, dan menjauhkan diri dari perbuatan yang buruk,” ujarnya, mengingatkan umat Islam untuk selalu fokus pada amal ibadah dan menjaga diri dari dosa.

Menurut UAH, ketika seseorang telah mempersiapkan diri dengan amal saleh dan memperbaiki diri, maka kiamat tidak akan menjadi sesuatu yang menakutkan. Sebaliknya, hari kiamat akan menjadi hari yang penuh dengan harapan dan kebahagiaan bagi mereka yang beriman dan beramal baik.

Ceramah ini mengingatkan umat Islam bahwa kehidupan ini adalah kesempatan untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan yang kekal. Oleh karena itu, setiap detik yang dilalui harus dimanfaatkan dengan baik untuk melakukan amal ibadah.

Kesimpulannya, meskipun kita tidak tahu kapan kiamat akan datang, kita harus fokus pada persiapan diri dengan amal saleh dan ketakwaan. Dengan demikian, kiamat bukan lagi sesuatu yang perlu ditakuti, melainkan hari yang penuh dengan harapan bagi mereka yang siap.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul