Liputan6.com, Jakarta - Adzan adalah panggilan suci yang menjadi pertanda bagi umat Muslim untuk segera melaksanakan sholat. Bukan hanya sekadar panggilan sholat, tetapi juga merupakan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah serta memohon ampunan kepada-Nya.
Ketika mendengar adzan, sangat disarankan untuk membaca doa sebagai jawaban terhadap panggilan tersebut. Tentu saja, doa ini memiliki berbagai keutamaan.
Advertisement
Baca Juga
Terdapat berbagai doa yang diajarkan oleh Nabi untuk umatnya saat mendengar adzan. Mengamalkan doa-doa ini juga merupakan bentuk kepatuhan kita terhadap ajaran Rasulullah SAW.
Dikutip dari laman NU Online Jabar, berikut beberapa doa mendengar adzan, yang tercatat dalam kitab al-Du’a,
Saksikan Video Pilihan ini:
1. Doa yang Dibaca Khusus Ketika Adzan Maghrib
عن أم سلمة قالت: علمني رسول الله صلى الله عليه وسلم أن أقول عند أذان المغرب: اَللَّهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وَإِدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ لِي
“Dari Ummu Salamah, ia berkata: Rasulullah mengajariku agar aku menucapkan (doa ini) ketika adzan maghrib: “Allahumma hadzâ iqbâlu lailika wa idbâru nahârika wa ashwâtu du’âtika faghfir lî” (Ya Allah, ini adalah [saat di mana] malam-Mu datang, siang-Mu berlalu, dan lantunan doa kepada-Mu [dipanjatkan], maka ampunilah aku).” (Imam Abû al-Qâsim Sulaimân bin Ahmad al-Thabrâniy, Kitâb al-Du’â, 2007, h. 162).
Doa tersebut diriwayatkan oleh Imam al-Hakim, Imam Abu Dawud, dan Imam Baihaqi yang berisikan lantunan doa untuk menyambut datangnya malam dengan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Advertisement
2. Doa yang Berisi Penegasan Tauhid
مَنْ قَال حين يَسْمَع الأذان: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وحده لَا شَرِيْكَ لَه، رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا، غفر له
“Barangsiapa yang berucap ketika mendengar adzan: ‘Asyhadu allâ ilaha illallâh wahdahu lâ syarîka lah, radlîtu billâhi rabba wa bil-islâmi dîna wa bi-muhammadin nabiyya’ (Aku bersaksi tidak ada tuhan kecuali Allah yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Aku ridha dengan Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai nabi), maka diampuni (dosanya).” (Imam Abû al-Qâsim Sulaimân bin Ahmad al-Thabrâniy, Kitâb al-Du’â, Kairo: Dar al-Hadits, 2007, h. 160).
3. Doa Memohon Agar Allah Memberikan Kemuliaan kepada Nabi Muhammad
من قال حين يسمع النداء: اللَّهُمَّ رَبِّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ الْمَقَامَ الْمَحْمُوْدَ الَّذِي وَعَدْتَهُ، حلت له الشّفاعة يوم القيامة
“Barangsiapa yang yang berucap ketika mendengar panggilan (adzan): “Allahumma rabbi hadzihid da’watit tammah washshalâtil qâ’imah âti muhammadan al-wasîlata wal fadlîlata wab’atshul maqâmal mahmûdal ladzî wa’adtah” (Ya Allah, Tuhan [pemilik] panggilan sempurna dan [pemilik] sholat yang didirikan ini, anugerahilah Muhammad wasilah (tempat yang luhur) dan fadhilah (keutamaan), bangkitkanlah dia pada kedudukan yang terpuji [sebagaimana] yang telah Engkau janjikan), maka ia (orang yang membacanya) akan mendapatkan syafaat di hari kiamat.” (Imam Abû al-Qâsim Sulaimân bin Ahmad al-Thabrâniy, Kitâb al-Du’â, 2007, h. 161).
Doa tersebut berisi permohonan kepada Allah agar mengaruniai Nabi Muhammad keutamaan dan tempat yang terpuji sebagaimana yang dijanjikan Allah SWT. Orang yang membacanya akan mendapatkan syafaat Rasulullah di hari kiamat kelak.
Advertisement