Sukses

Top 3 Islami: Tolong Jangan Tinggalkan Dzikir Pendek Ini setelah Sholat walau Buru-Buru, Pesan UAH

Artikel kedua yang juga populer yaitu larangan tidur di tiga waktu ini, menurut Rasulullah dan ulaama. Sebab, tidur di waktu-waktu tersebut bisa menghambat rezeki

Liputan6.com, Jakarta - Pesan Ustad Adi Hidayat (UAH) supaya seorang mukmin tidak meninggalkan dzikir pendek setelah sholat menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com.

UAH mengungkap dzikir pendek tersebut. Walau mudah dan singkat, fadhilah dzikir tersebut begitu dahsyat.

Karenanya, dia berpesan agar tak ditinggalkan walau sedang buru-buru.

Artikel kedua yang juga populer yaitu larangan tidur di tiga waktu ini, menurut Rasulullah dan ulaama. Sebab, tidur di waktu-waktu tersebut bisa menghambat rezeki dan berbahaya untuk kesahatan.

Seementara, artikel ketiga terpopuler yaitu jika selama hidupnya jarang sholat dan suka maksiat, apakah saat meninggal jenazahnya wajib disholati?

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

1. Tolong Jangan Tinggalkan Dzikir Pendek Ini setelah Sholat Fardhu meski sedang Buru-Buru, Fadhilahnya Dahsyat Kata UAH

Setelah selesai sholat, hendaknya muslim tidak segera bergegas melanjutkan aktivitas. Muslim dianjurkan ketika selesai sholat untuk membaca dzikir yang diajarkan oleh Rasulullah SAW yang dirangkum para ulama.

Para ulama mengatakan bahwa membaca dzikir setelah sholat fardhu merupakan sunnah yang sebaiknya tidak ditinggalkan oleh muslim. 

Pendakwah Ustadz Adi Hidayat alias UAH menjelaskan secara spesifik tentang bacaan dzikir yang tidak boleh ditinggalkan setelah sholat fardhu. UAH mengutip firman Allah SWT dalam surah An-Nisa ayat 103.

"Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring." (QS An-Nisa: 103)

"Jika Anda telah selesai menuntaskan sholat, segera dzikir kepada Allah," kata UAH dikutip dari YouTube Ceramah Pendek, Kamis (26/12/2024).

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Jangan Tidur pada 3 Waktu Ini! Bisa Menghambat Rezeki dan Membahayakan Kesehatan

Tidur adalah kebutuhan bagi setiap manusia untuk memulihkan tenaga dan menjaga kesehatan tubuh. Tidur sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

Tidur yang tidak teratur atau kurang berkualitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sulit mengendalikan perasaan, penurunan daya konsentrasi, dan meningkatnya risiko berbagai penyakit.

Oleh karena itu, menjaga pola tidur yang baik merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Allah SWT sebagaimana berfirman dalam QS. Ar-Rum ayat 23:

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan".

Namun, terdapat waktu-waktu tertentu yang sebaiknya dihindari untuk tidur menurut Islam. Dengan memahami pedoman ini, diharapkan kita bisa menjalani kehidupan yang lebih teratur dan mendapatkan manfaat yang optimal dari tidur yang baik dan terarah. Berikut ulasannya dilansir dari laman NU Online Lampung.

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Jika Semasa Hidupnya Ahli Maksiat dan Jarang Sholat, Wajibkah Jenazahnya Disholati? Ini Kata Buya Yahya

Salah satu kewajiban muslim terhadap muslim yang meninggal dunia ialah menyolatkan. Jenazah disholatkan setelah dimandikan lalu dikafani, sebelum akhirnya dikuburkan.

Sebagian masyarakat awam memiliki pemahaman bahwa orang Islam yang tidak pernah sholat ketika meninggal dunia maka tidak wajib disholati. Benarkah?

Terlepas dari perbuatan semasa hidupnya, meskipun fasik jika meninggal dalam keadaan Islam, maka jenazah tetap wajib diurus oleh muslim yang masih hidup. Artinya, jenazahnya tetap wajib disholati. Hal ini disampaikan Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.

Buya Yahya menerangkan, dalam aqidah ahlussunnah wal jamaah bermazhab Imam Syafi'i berpendapat bahwa orang yang meninggalkan sholat tidak dianggap kafir selagi masih meyakini sholat itu wajib.

"Selagi sepanjang hidupnya tidak ngomong sholat gak wajib, selagi gak ngomong begitu berarti dia masih mukmin," kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Kamis (26/12/2024).

Selengkapnya baca di sini