Liputan6.com, Jakarta - Kalender Masehi merupakan penanggalan resmi yang diberlakukan di negara Indonesia. Jika menilik sejarahnya, kalender Masehi dihitung mulai kelahiran Yesus Kristus atau Isa al-Masih, sehingga sistem penanggalan ini dianggap milik umat Kristiani.
Akan tetapi, penanggalan Masehi juga digunakan oleh umat agama lain, termasuk Islam. Bahkan, sudah menjadi budaya beberapa muslim turut merayakan pergantian tahun baru Masehi.
Dalam kajian Al Bahjah, salah seorang jemaah Buya Yahya bertanya tentang hukum muslim merayakan pergantian tahun Masehi. Apakah dibolehkan dalam Islam?
Advertisement
Baca Juga
Tolong Jangan Tinggalkan Dzikir Pendek Ini setelah Sholat Fardhu meski sedang Buru-Buru, Fadhilahnya Dahsyat Kata UAH
Jangan Tidur pada 3 Waktu Ini! Bisa Menghambat Rezeki dan Membahayakan Kesehatan
Jika Semasa Hidupnya Ahli Maksiat dan Jarang Sholat, Wajibkah Jenazahnya Disholati? Ini Kata Buya Yahya
Ulama yang memiliki nama lengkap KH Yahya Zainul Ma’arif ini tidak secara langsung menyalahkan muslim yang memeriahkan tahun baru Masehi. Buya Yahya menyoroti kebiasaan buruk ketika malam pergantian tahun tersebut.
"Yang dipermasalahkan bukanlah dzatiyah bulan dan hari, akan tetapi kebiasaan dan kebudayaaan yang terjadi di tahun baru tersebut," kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Jumat (27/12/2024).
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Hentikan Kebiasaan Buruk saat Malam Tahun Baru
Dalam realitanya sering ditemukan masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam turut memeriahkan malam pergantian tahun Masehi dengan cara berhura-hura, berpesta pora, dan juga banyak kemaksiatan di dalamnya.
Oleh karenanya, Buya Yahya mengimbau kepada seluruh masyarakat Islam agar menghentikan perayaan tahun baru karena banyak dampak buruknya.
"Jadi yang kita hentikan adalah kebiasaan- kebiasaan jelek. Jadi mengikuti budaya-budaya kafir itulah yang tidak diperkenankan," tutur Buya Yahya.
"Begitulah keadaan umat Islam yang lemah pendirian. Kerjaannya ngikut-ngikut saja. Dan memang umat Islam itu banyak yang lemah pendirian, heboh dengan merayakan tahun baru Masehi," lanjutnya.
Advertisement
Isi Malam Tahun Baru dengan Kegiatan Islami
Buya Yahya memberikan opsi khususnya kepada tokoh-tokoh Islam agar mengalihkan perayaan di malam tahun baru dengan cara yang islami.
"Dan ini adalah tradisi para salafus shalih dalam mengubah masyarakat dengan budaya yang salah menjadi budaya yang islami, mengislamkan budaya," terang Buya Yahya.
Mengalihkannya bisa dengan berbagai macam cara, salah satunya ialah dengan menggelar tabligh akbar atau maulid nabi di tempat-tempat ramai pada malam tahun baru Masehi.
"Tapi jangan dikatakan kita merayakan tahun baru Masehi, nggak ada. Kita tidak merayakan tahun baru Masehi. Akan tetapi, di malam itu adalah malamnya orang kumpul. Dan begitulah dakwah Nabi SAW itu melihat kesempatan, keramaian-keramaian," jelas Buya Yahya.
Wallahu a’lam.