Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Tahun Baru sering dianggap sebagai momen penting bagi banyak orang. Namun, bagi sebagian kalangan, ini justru menjadi saat yang kurang berarti dan bahkan tidak memberikan manfaat. Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam sebuah ceramah mengajak masyarakat untuk mengubah cara pandang mereka terhadap momen tersebut.
Menurutnya, pergantian tahun seharusnya tidak hanya menjadi waktu perayaan, tetapi lebih pada refleksi atas pencapaian dan perbaikan diri.
"Perayaan tahun baru ini tidak lebih dari sekadar pergantian angka. Sering kali, kita terjebak pada kegembiraan yang semu tanpa merenung apa yang telah kita capai di tahun yang lalu," ujar Ustadz Adi Hidayat.
Advertisement
Dalam pandangannya, perayaan seperti ini hanya mengalihkan perhatian kita dari yang lebih penting, yaitu perbaikan diri di hadapan Allah.
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @Puput Lutviani, Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa masyarakat seharusnya menyadari bahwa perayaan Tahun Baru hanyalah simbol angka, sementara yang lebih penting adalah introspeksi diri dalam setiap pergantian waktu.
"Kita harus berfokus pada perbaikan kualitas diri, apakah kita semakin baik dalam pandangan Allah atau tidak," tambahnya.
Pentingnya refleksi diri ini menjadi pesan utama dalam ceramah Ustadz Adi Hidayat. Bagi beliau, tahun baru seharusnya menjadi momen untuk bertanya pada diri sendiri apakah kita sudah lebih dekat kepada Allah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ini bukan hanya soal mencapai capaian materi, tetapi juga spiritualitas yang semakin mendalam.
Sebagai umat muslim, beliau mengajak untuk memulai tahun baru dengan bertobat kepada Allah, memperbaiki niat, dan memperkuat komitmen untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai Islam. "Mari kita mulai tahun ini dengan memperbaiki diri, meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat," seru Ustadz Adi Hidayat.
Beliau juga mengingatkan pentingnya nilai-nilai kebaikan yang harus diperjuangkan di setiap waktu. Dengan semangat perubahan, masyarakat diharapkan tidak terjebak pada kebiasaan yang hanya memberi hiburan sementara. "Bangsa kita butuh perubahan, bukan sekadar perayaan. Perayaan yang sia-sia hanya akan membuang-buang sumber daya yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat," tambahnya.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Masih Banyak Orang Miskin, Mending Bantu Itu
Ustadz Adi Hidayat mengajak para pemimpin dan pejabat negara untuk menahan diri dari pemborosan pada acara-acara yang tidak memberikan manfaat nyata. "Daripada menghabiskan uang pada perayaan-perayaan yang tidak penting, lebih baik kita bersinergi dengan masyarakat untuk memajukan negara ini," tegas UAH.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, masih banyak hal yang lebih mendesak dan perlu diperhatikan, seperti masalah kemiskinan, ketimpangan pendidikan, dan fasilitas umum yang belum memadai. "Bangsa kita masih banyak yang kelaparan, masih banyak anak-anak yang tidak bisa mengakses pendidikan dengan layak," tambahnya.
"Jadi, mengapa kita tidak mulai bergerak untuk hal-hal yang lebih besar, yang benar-benar memberi manfaat bagi negeri ini?" Ustadz Adi Hidayat bertanya retoris. Dengan doa dan dukungan, beliau yakin perubahan itu bisa terjadi, dimulai dari diri kita masing-masing.
Di akhir ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat mengutip salah satu ayat dalam Al-Qur'an sebagai pedoman bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan. "Allah berjanji dalam surah Al-A'raf ayat 96 bahwa jika umat ini kembali kepada Allah dan memperbaiki takwanya, maka Allah akan membuka pintu keberkahan bagi negeri ini," ujarnya dengan penuh keyakinan.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa janji Allah tersebut mencakup segala keberkahan, baik di langit maupun di bumi. "Bumi kita akan diberkahi dari Sabang sampai Merauke, dari darat, laut, udara, bahkan dari langit," ungkapnya. Keberkahan tersebut, menurutnya, akan membawa kebaikan bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Ini adalah janji Allah yang pasti, tidak ada yang dapat meragukannya. Namun, untuk meraihnya, kita harus memiliki tekad dan niat yang tulus untuk kembali kepada-Nya," tegas Ustadz Adi Hidayat.
Advertisement
Tahun Baru Kesempatan untuk Merenung
Ia juga mengingatkan bahwa untuk meraih keberkahan tersebut, masyarakat harus bergerak bersama-sama, tidak hanya bergantung pada sekelompok orang saja. "Keberkahan akan datang ketika seluruh lapisan masyarakat bekerja bersama untuk memperbaiki diri dan negeri ini," tambahnya.
Sebagai penutup, Ustadz Adi Hidayat mengajak semua pihak untuk mengarahkan doa dan usaha mereka kepada Allah agar negeri ini diberkahi dan diberikan petunjuk menuju kebaikan.
"Mari kita mulai tahun ini dengan niat yang baik, dan semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk terus berbuat baik sepanjang tahun," tutupnya dengan penuh harapan.
Dalam konteks ini, perayaan Tahun Baru bukanlah sebuah momen untuk sekadar merayakan pergantian waktu, melainkan sebuah kesempatan untuk merenung dan memperbaiki diri. Ustadz Adi Hidayat mengajak semua orang untuk lebih fokus pada kualitas hidup, baik secara spiritual maupun sosial, dan berkomitmen untuk terus berbuat kebaikan.
Dengan begitu, harapan besar untuk bangsa ini adalah sebuah masyarakat yang lebih baik, lebih taat pada ajaran agama, dan lebih peduli terhadap sesama. Sebuah bangsa yang tidak terjebak pada kemewahan yang sia-sia, tetapi lebih mengutamakan keberkahan dalam segala aspek kehidupan.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul