Sukses

Marak Kasus Korupsi di Indonesia, Ternyata Ini Efek Berbahaya Makan Harta Haram

Menurut UAH, ketika seseorang mengonsumsi harta haram, efeknya bisa membuat telinga menjadi "terhalang" dari suara yang baik, termasuk adzan yang berkumandang. "Kalau sudah begitu, orang tersebut akan sulit mendengar adzan, bahkan susah untuk bangun sholat subuh," ujar Ustadz Adi Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Korupsi di Indonesia terus menjadi masalah besar yang tak kunjung usai. Meskipun upaya pemberantasan dilakukan secara terus-menerus, sejumlah kasus korupsi masih sering terungkap dan menunjukkan bahwa efek jera tampaknya belum cukup ampuh untuk menghentikan praktik ini.

Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam ceramahnya menjelaskan dampak luar biasa dari mengonsumsi harta haram, yang menjadi salah satu penyebab mengapa praktik korupsi masih marak di negeri ini.

"Perang terhadap korupsi memang terus digencarkan, namun kenyataannya masih banyak yang terjerumus. Kasus-kasus korupsi terus bermunculan, dan hampir dapat dipastikan tidak ada efek jera bagi para pelaku," ujar Ustadz Adi Hidayat dalam sebuah video yang dikutip dari kanal YouTube @dede3823.

Dalam video tersebut, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bagaimana harta haram memiliki efek yang sangat besar terhadap kehidupan seseorang. "Harta haram itu ketika masuk ke mulut, langsung tembus ke perut, dan beredar dalam tubuh, termasuk ke dalam daging-daging kita," katanya.

Hal ini bukan hanya berpengaruh pada kondisi fisik, tetapi juga pada kesehatan spiritual seseorang. Ustadz Adi Hidayat menyatakan bahwa dampak dari mengonsumsi harta haram bisa sangat mempengaruhi kehidupan seseorang secara menyeluruh.

"Setelah itu, yang paling berbahaya adalah efeknya pada indera pendengaran," lanjut UAH.

Menurutnya, ketika seseorang makan harta haram, efeknya bisa membuat telinga menjadi "terhalang" dari suara yang baik, termasuk adzan yang berkumandang. "Kalau sudah begitu, orang tersebut akan sulit mendengar adzan, bahkan susah untuk bangun sholat subuh," ujar Ustadz Adi Hidayat dengan serius.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Begini Efek Makan Harta Haram

Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan bahwa selain pendengaran, penglihatan juga terpengaruh oleh harta haram. "Pandangan mata jadi terhalang. Kalau sudah demikian, meskipun diberi penjelasan dan nasihat, orang tersebut akan sulit menerima," jelasnya.

Harta haram, menurutnya, memiliki pengaruh yang sangat dalam pada diri seseorang, bahkan bisa menghalangi seseorang untuk melakukan kebaikan. "Makan harta haram itu bukan hanya merusak tubuh, tetapi juga merusak hati dan pikiran. Itu sebabnya sulit bagi orang yang terbiasa dengan harta haram untuk menerima nasihat dan peringatan," ungkapnya.

Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya menjaga hati dan pikiran agar tetap bersih dari pengaruh buruk. "Jangan sampai hati kita tertutup oleh pengaruh buruk dari harta yang tidak halal. Harta yang tidak diperoleh dengan cara yang benar akan menutupi cahaya hati kita," tambahnya.

Selain itu, dia juga mengingatkan agar kita selalu berusaha untuk mendapatkan rezeki yang halal. "Jangan tergoda untuk mengambil jalan pintas yang salah. Rezeki yang halal akan membawa berkah dan kebaikan, sementara rezeki yang haram akan membawa keburukan," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Efek dari harta haram yang tidak hanya menyentuh kehidupan pribadi, tetapi juga dapat mempengaruhi kehidupan sosial seseorang. "Orang yang hidup dengan harta haram akan cenderung menutupi keburukannya dan terus melakukan kebohongan," lanjut Ustadz Adi Hidayat.

Selain itu, kebiasaan buruk ini juga akan berpengaruh pada hubungan seseorang dengan orang lain. "Bukan hanya hubungan dengan Allah yang terganggu, tetapi juga hubungan dengan sesama manusia. Harta haram membawa efek yang merusak hubungan sosial," ungkapnya.

3 dari 3 halaman

Kelihatannya Aman di Dunia, di Akhirat Tak akan Aman

Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa meskipun seseorang mungkin merasa aman dari hukuman dunia, namun hukuman akhirat adalah sesuatu yang tak bisa dihindari. "Jika kita tidak segera bertobat dan memperbaiki diri, kita akan mendapatkan balasan dari Allah," katanya dengan tegas.

Dalam ceramahnya, beliau juga mengingatkan agar kita tidak melupakan kewajiban kita sebagai umat Islam untuk menjaga amanah yang diberikan oleh Allah. "Harta yang kita peroleh harus halal, karena itu adalah amanah dari Allah. Jika kita menyalahgunakannya, kita akan bertanggung jawab di hadapan-Nya," jelas Ustadz Adi Hidayat.

"Jangan sampai harta haram itu menjadi sebab kita terjerumus dalam kehinaan, baik di dunia maupun di akhirat," tambahnya. Oleh karena itu, Ustadz Adi Hidayat mengajak umat Islam untuk menjaga hati dan selalu berusaha memperoleh rezeki yang halal.

Ustadz Adi Hidayat juga menegaskan bahwa untuk menghindari harta haram, kita perlu selalu berusaha jujur dan amanah dalam pekerjaan kita. "Bekerja dengan jujur dan tidak menghalalkan segala cara untuk memperoleh harta adalah bagian dari ketaatan kepada Allah," ujarnya.

Dalam menghadapi maraknya kasus korupsi, Ustadz Adi Hidayat berpendapat bahwa kunci untuk mengubah keadaan adalah dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga harta yang halal. "Dengan memperbaiki diri dan menjaga harta yang halal, kita bisa mengurangi praktik korupsi dan merusak akar penyebabnya," katanya.

Sebagai penutup, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan kepada seluruh umat Islam untuk tidak terjebak dalam godaan duniawi yang bisa menyesatkan. "Mari kita perbaiki niat dan cara kita mencari rezeki, agar kehidupan kita diberkahi oleh Allah," tutupnya dengan penuh harapan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul