Sukses

Kisah Gus Dur Muda Ajak Santri Lainnya Mencuri Ikan Kiai, Endingnya jadi Halal.. Kok Bisa?

Sang Kiai mendengarkan penjelasan Gus Dur dengan penuh perhatian. Tanpa marah, Sang Kiai justru memberi hadiah kepada Gus Dur atas upayanya menyelamatkan ikan yang telah dicuri

Liputan6.com, Jakarta - Di balik segala kebijakan dan ketegasan Gus Dur, terdapat kenangan-kenangan masa muda yang penuh cerita menarik. Salah satunya adalah kisah Gus Dur muda yang melibatkan pencurian ikan. Pada saat beliau masih berusia belasan tahun, Gus Dur berada di pondok pesantren, tempat di mana beliau menimba ilmu agama.

Namun, seperti anak muda pada umumnya, Gus Dur pun memiliki kenakalan tersendiri yang mengarah pada kejadian tak terduga ini.

Cerita bermula ketika Gus Dur bersama beberapa temannya merencanakan sebuah aksi yang cukup nekat di kolam milik Sang Kiai. Mereka ingin mencuri ikan di kolam tersebut, meskipun hal ini sangat jauh dari nilai-nilai ajaran yang mereka pelajari di pesantren. Namun, seperti yang sering terjadi pada anak muda, rasa penasaran dan keinginan untuk melakukannya tetap ada.

Dikutip dari tayangan video di kanal youtube @SPORTS_30626, teman-teman Gus Dur pun bergerak dengan hati-hati. Mereka turun ke kolam untuk mengambil ikan yang ada di sana. Sementara itu, Gus Dur berdiri di pinggir kolam, mengawasi keadaan sekitar. Tugas Gus Dur adalah memastikan agar mereka tidak ketahuan oleh Sang Kiai yang sering melewati kolam saat keluar untuk melaksanakan salat malam di masjid.

Beberapa saat kemudian, tepat seperti yang mereka duga, Sang Kiai melintas di dekat kolam. Saat itu, teman-teman Gus Dur yang sedang sibuk mengambil ikan segera disuruh kabur agar tidak tertangkap basah. Gus Dur tetap berdiri di tempatnya, memegang ikan hasil curian yang berhasil diselamatkan. Ia merasa bangga karena berhasil menghindarkan teman-temannya dari ketahuan, meskipun kenyataannya ikan tersebut dicuri dari kolam milik Sang Kiai.

Setelah kejadian itu, Gus Dur pun mendekati Sang Kiai dan memberitahukan apa yang telah terjadi. "Ikan-ikan Pak Kiai telah dicuri oleh santri bengal dan saya berhasil mengusir mereka. Ikan hasil curiannya berhasil saya selamatkan," kata Gus Dur dengan tenang, seolah tidak ada beban di hatinya. Gus Dur merasa bangga bisa menyelamatkan ikan yang dicuri, meskipun cara yang dilakukan tidak bisa dibenarkan.

Sang Kiai mendengarkan penjelasan Gus Dur dengan penuh perhatian. Tanpa marah, Sang Kiai justru memberi hadiah kepada Gus Dur atas upayanya menyelamatkan ikan yang telah dicuri. "Ya sudah, kalau begitu ikan itu bisa kamu ambil," kata sang kiai kepada Gus Dur. Ikan yang tadinya merupakan hasil curian kini sah menjadi milik Gus Dur karena sudah diberikan oleh pemiliknya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Akhirnya Ikan Disantap Bersama

Dengan senyum lebar, Gus Dur pun menerima ikan tersebut dan langsung mengajak teman-temannya untuk memasaknya. Mereka pun bersama-sama menikmati hasil masakan dari ikan yang tadinya dicuri, namun kini sudah menjadi halal.

Gus Dur tahu bahwa ikan itu sekarang telah menjadi miliknya karena sudah diberikan dengan ikhlas oleh Sang Kiai. Dalam pandangan Gus Dur, ikan tersebut kini sah untuk dimakan dan tidak ada lagi yang bisa dianggap salah.

Kisah ini menjadi salah satu kenangan menarik dalam perjalanan hidup Gus Dur. Meskipun kejadian ini penuh dengan kenakalan, namun terdapat makna yang dalam di baliknya. Gus Dur tidak hanya menunjukkan kelicikannya dalam menyelamatkan ikan, tetapi juga bagaimana cara beliau mengubah suatu perbuatan yang salah menjadi sesuatu yang sah dan diterima dengan baik oleh pemiliknya.

Bahkan, tindakan Sang Kiai yang memberikan ikan tersebut kepada Gus Dur menggambarkan betapa besar sikap maaf dan pengertian yang dimiliki oleh seorang pemimpin agama. Meskipun Gus Dur dan teman-temannya telah melakukan tindakan yang tidak sepantasnya, Sang Kiai memilih untuk memberikan maaf dan menghadiahkan ikan tersebut sebagai tanda kedamaian dan kasih sayang.

Cerita ini juga mengajarkan kita tentang bagaimana tindakan yang salah dapat diubah menjadi sesuatu yang baik jika ada niat baik di dalamnya. Dalam kehidupan, kadang kita melakukan kesalahan, namun jika kita memiliki niat baik untuk memperbaiki keadaan, maka segala sesuatu bisa menjadi lebih baik. Seperti halnya ikan yang tadinya curian, kini menjadi halal dan bisa dimakan dengan tenang.

Bagi Gus Dur, kisah ini tentu menjadi pelajaran penting dalam kehidupannya. Sebagai seorang pemimpin, beliau selalu menunjukkan bahwa kebijaksanaan dapat ditemukan dalam setiap tindakan, bahkan dalam situasi yang tampaknya tidak masuk akal. Gus Dur selalu tahu bagaimana cara mengatasi masalah dengan penuh kebijaksanaan dan kehati-hatian.

Kisah Gus Dur muda ini pun menjadi cerita yang banyak dikenang oleh orang-orang yang pernah dekat dengan beliau. Kejenakaan dan kelucuan dalam masa mudanya menunjukkan bahwa beliau adalah sosok yang penuh dengan warna dalam setiap aspek kehidupannya. Namun, dibalik kelucuan tersebut, terdapat nilai-nilai kebijaksanaan yang selalu bisa dipetik oleh siapapun yang mendengarkan cerita-cerita beliau.

 

 

3 dari 3 halaman

Pelajaran di Balik Kisah Ikan Curian

Seiring dengan berjalannya waktu, cerita tentang ikan curian yang berubah menjadi halal ini tidak hanya menjadi kenangan manis bagi Gus Dur dan teman-temannya, tetapi juga menjadi bagian dari warisan cerita yang mengajarkan kita tentang pengertian, maaf, dan kasih sayang. Cerita ini juga menggambarkan bahwa dalam setiap kesalahan, selalu ada kesempatan untuk memperbaikinya dan menemukan kebaikan.

Dari kisah ini, kita bisa belajar bahwa hidup ini penuh dengan tantangan dan cobaan. Tidak ada yang sempurna, dan setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita menghadapinya dan bagaimana kita belajar dari kesalahan tersebut. Gus Dur, dengan segala kebijaksanaannya, mampu mengajarkan kita bahwa bahkan dalam kesalahan, ada kesempatan untuk memperbaiki diri dan menjadi lebih baik.

Sebagai seorang pemimpin, Gus Dur tidak hanya mengajarkan tentang ilmu agama, tetapi juga tentang bagaimana menjadi manusia yang baik dalam segala aspek kehidupan. Beliau mengajarkan kita untuk tidak pernah berhenti belajar dan tidak pernah takut untuk mengakui kesalahan, karena dengan mengakui kesalahan, kita bisa tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.

Kisah Gus Dur muda ini juga menjadi pengingat bagi kita untuk tidak menghakimi orang hanya berdasarkan masa lalu mereka. Setiap orang berhak untuk berubah dan memperbaiki diri. Begitu pula dengan Gus Dur, yang meskipun pernah melakukan tindakan yang tidak sempurna di masa mudanya, beliau akhirnya menjadi sosok yang dihormati dan dicintai oleh banyak orang karena kebijaksanaannya.

Dengan demikian, cerita tentang ikan curian yang menjadi halal ini bukan hanya sebuah cerita lucu, tetapi juga sebuah pelajaran hidup yang sangat berharga. Gus Dur mengajarkan kita bahwa dalam setiap kesalahan, ada pelajaran yang bisa diambil, dan bahwa setiap perbuatan bisa menjadi sah jika dilandasi dengan niat yang baik dan ikhlas.

Kisah ini pun mengingatkan kita tentang betapa pentingnya memiliki sikap rendah hati dan selalu berusaha untuk memperbaiki diri. Setiap tindakan kita, baik atau buruk, selalu memiliki konsekuensi, tetapi dengan niat yang baik dan hati yang tulus, kita dapat mengubah apa yang salah menjadi benar. Sebagaimana ikan yang tadinya dicuri, kini menjadi halal setelah diberikan dengan ikhlas oleh pemiliknya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul