Liputan6.com, Jakarta - Para ulama selalu mengingatkan agar umat Islam memanfaatkan keistimewaan bulan Rajab dengan memperbanyak aktivitas ibadah. Sebagaimana diketahui, Rajab adalah bulan yang dimuliakan sehingga amal-amal saleh yang dilakukan akan dilipatgandakan pahalanya.
Satu dari sekian banyak amalan Rajab yang sebaiknya dikerjakan muslim adalah puasa. Puasa Rajab termasuk ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Sayang apabila muslim melewatkan amalan ini, mengingat keutamaannya luar biasa.
Keutamaan mengerjakan puasa Rajab diterangkan oleh Imam al-Ghazali dalam Ihyâ ‘Ulumiddîn (juz 3, h. 431). Dalam kitab tersebut, Imam al-Ghazali menjelaskan keutamaan puasa Rajab dengan mengutip dua hadis, salah satunya hadis berikut.
Advertisement
Baca Juga
صوم يوم من شهر حرام أفضل من ثلاثين من غيره وصوم يوم من رمضان أفضل من ثلاثين من شهر حرام
Artinya: “Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram.”
Terkait waktu pelaksanaannya, muslim dapat mengamalkan puasa Rajab kapan saja selama masih di bulan tersebut. Namun, ulama kharismatik KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen memiliki perhitungan tersendiri terkait waktu terbaik puasa Rajab.
Lantas, kapan waktu terbaik puasa Rajab menurut Mbah Moen? Simak berikut penjelasannya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Waktu Terbaik Puasa Rajab Kata Mbah Moen
Menurut Mbah Moen, puasa Rajab sebaiknya dilakukan pada sepuluh hari pertama. Jika tidak bisa puasa selama sepuluh hari, setidaknya puasa di tanggal 10.
“Puasa Rajab itu baiknya dilaksanakan mulai tanggal 1 sampai 10. Kalau tidak kuat puasalah tanggal 10 saja. Jika kuatnya dua hari puasa tanggal 1 dan 10,” katanya dikutip dari YouTube Madrasah Aswaja, Selasa (31/12/2024).
Mbah Moen mengungkapkan alasannya bahwa tanggal 10 Rajab tepatnya malam Jumat adalah peristiwa ‘berkumpulnya’ Sayyidah Aminah dengan Sayyid Abdullah dan menjadi cikal bakal turunnya nur (cahaya) Nabi Muhammad SAW.
“Makanya sebisa mungkin tanggal 10 Rajab itu puasa. Saya puasa Rajab itu tanggal 10 saja. Dan terkadang tanggal 1 dan 10 saja,” ujarnya.
Advertisement
Jadwal 10 Hari Pertama Rajab
Seperti disampaikan Mbah Moen, waktu terbaik puasa Rajab adalah pada sepuluh hari pertama. Berikut adalah jadwal 10 hari pertama Rajab, merujuk pada kalender Hijriah yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) RI.
- Rabu, 1 Januari 2025 M/1 Rajab 1446 H
- Kamis, 2 Januari 2025 M/2 Rajab 1446 H
- Jumat, 3 Januari 2025 M/3 Rajab 1446 H
- Sabtu, 4 Januari 2025 M/4 Rajab 1446 H
- Ahad, 5 Januari 2025 M/5 Rajab 1446 H
- Senin, 6 Januari 2026 M/6 Rajab 1446 H
- Selasa, 7 Januari 2025 M/7 Rajab 1446 H
- Rabu, 8 Januari 2025 M/8 Rajab 1446 H
- Kamis, 9 Januari 2025 M/9 Rajab 1446 H
- Jumat, 10 Januari 2026 M/10 Rajab 1446 H
Niat Puasa Rajab
Bagi muslim yang melaksanakan puasa Rajab dapat mengawalinya dengan niat terlebih dahulu. Waktu niat puasa Rajab adalah pada malam hari, yakni sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Berikut lafal niat puasa Rajab dikutip dari NU Online.
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta‘âlâ.”
Sebagaimana puasa sunnah pada umumnya, jika lupa membaca niat puasa Rajab pada malam hari, maka boleh niatnya siang hari, yakni dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu dzuhur). Dengan catatan, belum makan ataupun minum apa-apa sejak terbit fajar hingga waktu niat dilakukan.
Berikut adalah lafal niat puasa Rajab ketika siang hari.
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri rajaba lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta’âlâ.”
Wallahu a’lam.
Advertisement