Sukses

Apa Boleh Niat Puasa Rajab Digabung dengan Qadha Puasa Ramadhan?

Bahwa dalam masalah niat untuk puasa sunnah, seperti puasa Rajab, tidak disyaratkan untuk menyebutkan jenis puasanya secara rinci. Artinya, jika seseorang berniat puasa di bulan Rajab, cukup dengan niat "Saya niat berpuasa karena Allah," tanpa harus menyebutkan "karena puasa sunnah Rajab."

Liputan6.com, Jakarta - Pada awal tahun 2025, umat Islam memasuki bulan Rajab yang penuh berkah. Sebagai bulan yang dianggap istimewa dalam kalender Hijriah, banyak yang tertarik untuk memperbanyak ibadah, termasuk berpuasa. Namun, bagi mereka yang masih memiliki utang puasa Ramadhan, muncul pertanyaan apakah bisa menggabungkan niat puasa Rajab dengan qadha puasa Ramadhan.

Dinukil dari kanal YouTube @baitulmukmininjombang, Ustadz Moh Khoiril Anam memberikan penjelasan tentang hal ini. Ia menjelaskan bahwa menggabungkan niat puasa Rajab dengan qadha puasa Ramadhan hukumnya diperbolehkan dan sah. Bahkan, kedua pahala dari puasa Rajab dan qadha Ramadhan bisa didapatkan sekaligus.

Ustadz Khoiril Anam menegaskan bahwa dalam masalah niat untuk puasa sunnah, seperti puasa Rajab, tidak disyaratkan untuk menyebutkan jenis puasanya secara rinci. Artinya, jika seseorang berniat puasa di bulan Rajab, cukup dengan niat "Saya niat berpuasa karena Allah," tanpa harus menyebutkan "karena puasa sunnah Rajab."

Hal ini berbeda dengan puasa wajib, seperti qadha puasa Ramadhan, yang memang memerlukan penentuan jenis puasanya. Untuk puasa qadha, seseorang harus menyebutkan jenis puasanya secara jelas, seperti "Saya niat berpuasa qadha Ramadhan fardhu karena Allah." Dengan niat yang jelas ini, puasa qadha Ramadhan dianggap sah.

Namun, meskipun seseorang hanya berniat untuk mengqadha puasa Ramadhan, jika puasa tersebut dilakukan di bulan Rajab, maka secara otomatis pahala puasa sunnah Rajab juga akan diperoleh. Ini karena, menurut Syekh al-Barizi, niat yang ditujukan untuk puasa qadha Ramadhan tetap membawa pahala puasa sunnah Rajab.

Mengutip pendapat Syekh al-Barizi, lebih lanjut bahwa meskipun niat seseorang hanya untuk puasa qadha Ramadhan, jika dilakukan di hari-hari yang dianjurkan untuk puasa, seperti di bulan Rajab, maka pahala kedua puasa tersebut bisa didapatkan. Pahala qadha Ramadhan dan puasa sunnah Rajab akan terhitung sekaligus.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Pahalanya Dobel

Ustadz Khoiril Anam menggarisbawahi bahwa ini adalah kabar gembira bagi umat Islam. Karena niat untuk puasa qadha Ramadhan yang dilakukan di bulan Rajab tidak hanya menyelesaikan kewajiban puasa, tetapi juga mendapatkan pahala puasa sunnah Rajab. Hal ini membuat umat Islam bisa memanfaatkan waktu dengan lebih maksimal.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa bagi umat Islam yang berpuasa pada hari-hari yang dianjurkan, seperti hari Senin atau Kamis, meskipun tidak menyebutkan jenis puasanya, tetap mendapatkan pahala dari puasa sunnah tersebut. Niat yang sederhana seperti "Saya niat berpuasa karena Allah" sudah cukup untuk mendapatkan pahala puasa sunnah pada hari-hari tersebut.

Tentu saja, meskipun niat puasa sunnah tidak disyaratkan untuk menyebutkan jenis puasanya, umat Islam harus tetap memastikan niat mereka untuk qadha Ramadhan disebutkan dengan jelas. Ini karena puasa qadha merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan sesuai dengan aturan yang ada.

Kebaikan dari menggabungkan niat ini adalah umat Islam bisa menyelesaikan kewajiban puasa Ramadhan yang tertunda sembari tetap memperoleh pahala dari puasa sunnah Rajab. Dengan cara ini, kedua ibadah tersebut dapat dilaksanakan sekaligus tanpa perlu khawatir kehilangan satu pun dari pahalanya.

Pahala yang diperoleh dari menggabungkan niat ini tentu menjadi motivasi bagi umat Islam untuk lebih tekun dalam beribadah. Puasa qadha Ramadhan yang seharusnya menjadi kewajiban dapat diselesaikan dengan cara yang mudah, tanpa mengurangi pahala puasa sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Rajab.

Syekh al-Barizi menegaskan bahwa seseorang yang berniat untuk mengqadha puasa Ramadhan di bulan Rajab, meskipun niat awalnya hanya untuk puasa qadha, tetap akan memperoleh pahala dari kedua jenis puasa tersebut. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk memanfaatkan waktu di bulan Rajab untuk menyelesaikan utang puasa Ramadhan sambil mendapatkan pahala puasa sunnah Rajab.

3 dari 3 halaman

Sah dan Mendatangkan Berkah

Ustadz Khoiril Anam menambahkan bahwa niat puasa Rajab yang dilakukan bersama dengan puasa qadha Ramadhan tidak hanya sah tetapi juga mendatangkan berkah dan kemudahan. Ia berharap umat Islam dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Dengan penjelasan tersebut, umat Islam kini bisa merasa tenang dan yakin bahwa menggabungkan puasa Rajab dengan qadha Ramadhan adalah pilihan yang sah dan diperbolehkan dalam ajaran Islam. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk menunda-nunda lagi dalam menyelesaikan puasa qadha Ramadhan, apalagi di bulan Rajab yang penuh berkah ini.

Dalam penutupan, Ustadz Khoiril Anam mengingatkan agar setiap umat Islam selalu menjaga niat mereka dalam beribadah. Niat yang ikhlas dan tulus karena Allah akan mendatangkan pahala yang berlimpah, terlebih lagi jika dilakukan di bulan yang penuh kemuliaan seperti Rajab.

Bagi umat Islam yang masih memiliki utang puasa Ramadhan, inilah waktu yang tepat untuk segera menyelesaikannya dengan niat yang benar. Dengan begitu, selain menyelesaikan kewajiban, umat Islam juga bisa mendapatkan pahala dari puasa sunnah Rajab yang sangat dianjurkan.

Dengan pengetahuan ini, umat Islam dapat lebih semangat dalam menjalani ibadah puasa, baik itu puasa qadha Ramadhan maupun puasa sunnah Rajab. Semoga segala niat dan ibadah yang dilakukan diterima oleh Allah SWT dan membawa berkah yang berlimpah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul