Liputan6.com, Jakarta - Korupsi terus berkembang di tengah masyarakat, menciptakan berbagai masalah moral dan sosial. KH Yahya Zainul Ma'arif, yang akrab disapa Buya Yahya, memberikan pandangannya terkait fenomena korupsi ini dalam sebuah ceramah yang menjadi bahan renungan bagi banyak umat Islam.
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @kawiakulisusu, Buya Yahya menjelaskan bahwa meskipun seseorang mencoba menebus dosanya dengan bersedekah, jika harta yang digunakan untuk sedekah berasal dari korupsi, maka sedekah tersebut tidak akan diterima oleh Allah.
"Uangnya dapat dari korupsi, adakah diterima sedekahnya? Buya, bagaimana hukumnya sedekah dengan semacam itu?" tanya seorang jamaah. Buya Yahya kemudian memberikan penjelasan yang sangat tegas.
Advertisement
Menurut Buya Yahya, orang yang bersedekah dengan harta haram, seperti uang yang diperoleh dari korupsi, bagaikan orang yang berwudu dengan air kencing. "Sedekah dengan rezeki haram itu seperti orang berwudu dengan air kencing," katanya.
Pesan yang disampaikan Buya Yahya sangat jelas, tidak ada pahala dalam sedekah yang dilakukan dengan harta yang haram. Uang yang diperoleh secara tidak sah hanya akan membawa keburukan dan tidak mendatangkan kebaikan, meskipun disalurkan untuk kegiatan sosial atau amal.
"Maka, orang yang bersedekah dengan rezeki haram itu seperti orang yang berwudhu dengan air kencing. Akankah suci? Tidak," tegas Buya Yahya.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Sedekah Kok Dari Uang Korupsi
Ia juga menegaskan bahwa meskipun niat untuk beramal baik, hasil yang diperoleh dari tindakan haram tetap tidak bisa diterima oleh Allah. "Sedekah kok dari duit korupsi, tapi saya ingin dapat pahala? Oh gampang, pahalanya jangan korupsi, sudah pahalanya itu wajib," jelasnya.
Buya Yahya kemudian mengajak orang yang terlibat dalam tindakan korupsi untuk bertobat terlebih dahulu, sebelum melanjutkan untuk melakukan amal seperti sedekah. "Taubatnya bagaimana? Anda kalau masih berusaha dengan haram, berhenti dulu," katanya.
"Jangan mikir sedekah dulu, berhenti dulu. Tapi yang bantu pondok, banyak yang lain. Anda taubat dulu, beres," lanjut Buya Yahya. Ia menekankan bahwa taubat adalah langkah pertama yang harus dilakukan, agar harta yang digunakan untuk amal sudah benar-benar bersih.
Menurut Buya Yahya, lebih baik jika seseorang bertobat dengan sungguh-sungguh dan kemudian menata kembali hidupnya daripada memaksakan diri untuk bersedekah dengan harta yang masih terkontaminasi dengan keharaman.
"Saya lebih senang kalau anda tobat, selesai. Yang bantu orang lain nanti, bersihkan dulu harta Anda, baru bangun untuk bantu ke pondok. Kan enak begitu," ungkap Buya Yahya.
Ia juga menegaskan bahwa tindakan untuk membersihkan harta dari unsur haram adalah langkah yang sangat penting untuk menjaga keberkahan hidup.Â
Pesan yang sangat jelas dari Buya Yahya adalah bahwa harta yang haram, meskipun digunakan untuk tujuan yang baik seperti sedekah, tetap tidak akan mendatangkan kebaikan atau pahala. "Haram tetap haram, tidak bisa dibenarkan," jelasnya.
Â
Advertisement
Hasil Korupsi untuk Sedekah Tak Akan Dapat Pahala
Bagi Buya Yahya, jika seseorang ingin mendapatkan pahala dari sedekah, maka langkah pertama adalah menghentikan segala bentuk tindakan korupsi atau perbuatan yang haram. "Dari uang korupsi disedekahkan, itu tidak menjadi pahala, tidak ada kebaikan," ungkapnya.
"Kalau pengin dapat pahala, berhentilah dari korupsi. Maka itu pahalanya gede, gede, dan gede," kata Buya Yahya dengan tegas.
Setelah seseorang benar-benar bertobat dan harta yang dimilikinya sudah bersih, barulah sedekah yang dilakukan bisa mendatangkan pahala yang besar. "Baru setelah bersih harta Anda, maka nanti bersedekah," ujarnya.
Pesan yang disampaikan Buya Yahya mengingatkan umat Islam untuk selalu menjaga harta yang diperoleh, memastikan bahwa itu berasal dari jalan yang halal dan bersih.
Buya Yahya juga mengingatkan bahwa kesalahan dalam memperoleh harta akan terus membekas, dan tidak bisa ditutupi hanya dengan amal. "Harta yang haram, meskipun disedekahkan, tidak akan pernah menjadi pahala," jelasnya.
Pernyataan Buya Yahya ini memberikan pengertian yang sangat dalam bahwa amal perbuatan kita harus dilakukan dengan niat yang ikhlas dan dengan sumber yang halal.
Dengan cara ini, kita bisa memastikan bahwa setiap amal yang dilakukan akan mendapatkan keberkahan dari Allah, baik untuk diri kita maupun orang lain yang menerima manfaat dari amal tersebut.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul