Sukses

Cinta Dunia dalam 3 Tingkatan, Pahala yang Menyucikan hingga Azab Menyakitkan

Rasa cinta berlebihan pada dunia disebut juga dengan hubbuddunya. Kita harus berhati-hati agar tidak terperangkap dalam kecintaan dunia yang keliru.

Liputan6.com, Jakarta - Hubbuddunya atau cinta yang berlebihan terhadap dunia merupakan salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya. Ketika seseorang terperangkap dalam perasaan cinta yang mendalam terhadap dunia, hal ini bisa mengalihkan perhatiannya dari Allah dan ajaran-Nya.

Akibatnya, seseorang bisa saja lupa akan tujuan hidup yang sejati dan kehilangan arah, karena lebih fokus pada kenikmatan dunia yang sementara. 

Seseorang yang terjerat cinta dunia cenderung akan menghalalkan segala cara untuk meraih apa yang diinginkannya. Padahal Rasulullah SAW telah memberi peringatan kepada umatnya agar menghindari perilaku hubbuddunya ini.

حُبُّ الدُّنْيَا رَأْسُ كُلِّ خَطِيئَةٍ

Artinya: “Cinta dunia adalah biang semua kesalahan” (HR. Al-Baihaqi).

Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad menyatakan bahwa dunia memiliki tiga tingkatan terkait dengan hubbuddunya. Pernyataan ini beliau tuliskan dalam kitab Risalatul Mudzakarah sebagaimana dilansir dari NU Online.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 4 halaman

1. Pahala

Dunia bernilai pahala menempati posisi pertama dan utama. Dunia yang bernilai pahala adalah dunia yang bisa menjadi perantara seorang mukmin dalam menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.

Dunia semacam ini adalah kendaraan seorang mukmin dan menjadi ladang untuk bekal akhirat. Inilah yang disebut sesuatu yang cukup dari barang halal.

3 dari 4 halaman

2. Hisab

Dunia bernilai hisab menempati posisi pertengahan atau kedua. Dunia yang bernilai hisab adalah dunia yang dicari dengan cara baik dan benar. Selain itu, kehadirannya pun tidak sampai membuat seseorang lalai dalam menjalankan kewajiban.

Di akhirat kelak, semua orang akan dihisab atau diaudit kekayaannya. Bagi orang kaya, proses hisab akan berlangsung sangat lama bahkan bisa mencapai ratusan tahun. 

4 dari 4 halaman

3. Azab

Dunia bernilai azab berada di posisi paling rendah dan hina. Dunia jenis ketiga ini sangat berbahaya karena bisa membawa azab dan malapetaka.

Kehadiran dunia jenis ini bisa membuat seseorang lupa daratan, meninggalkan taat, dan terjerumus dalam jurang maksiat. Di akhirat kelak, dunia ini akan menjadi kendaraan yang akan mengantarkan seseorang menuju neraka. Na‘udzubillah min dzalik.

Imam Al-Ghazali dalam kitab Minhajul Abidin (Beirut: Darul Basyair al-Islamiyah, 2001), halaman 99 menyebut bahwa dunia adalah satu dari empat godaan yang sering membayang-bayangi diri manusia. 

Menurutnya, ada dua cara untuk membentengi diri dan menguatkan imun hati agar bisa kuat dari godaan kesenangan dunia. Pertama, istiqamah dan meningkatkan kualitas serta kuantitas ibadah. Kedua, zuhud dengan cara acuh terhadap keberadaan dunia. Wallahu a‘lam.