Sukses

Pakaian Terbaik Perempuan untuk Sholat di Rumah, Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Menurut UAH, perempuan boleh mengenakan pakaian yang sedang dikenakan, seperti daster, selama ditutupi dengan mukena atau pakaian lain yang rapi. Prinsipnya adalah menutup aurat dengan baik dan menjaga kerapian.

Liputan6.com, Jakarta - Sholat adalah ibadah yang menuntut kesiapan hati dan fisik, termasuk pakaian yang dikenakan. Ustadz Adi Hidayat, pendiri Quantum Akhyar Institute, menjelaskan pentingnya memahami pakaian terbaik untuk perempuan saat melaksanakan sholat di rumah.

Dalam sebuah tayangan yang dikutip dari kanal YouTube @Wadidang, Ustadz Adi menyampaikan bahwa pakaian untuk sholat sebaiknya memenuhi syarat sesuai tuntunan agama.

Berdasarkan Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 31, pakaian yang dikenakan harus menutupi aurat dengan baik dan tidak berlebihan. Ayat ini menegaskan, "Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan."

Menurut UAH, perempuan boleh mengenakan pakaian yang sedang dikenakan, seperti daster, selama ditutupi dengan mukena atau pakaian lain yang rapi. Prinsipnya adalah menutup aurat dengan baik dan menjaga kerapian.

Ia juga mengingatkan bahwa pakaian untuk sholat sebaiknya mencerminkan keindahan dan kerapian. "Kalau ada tanda panggil dari masjid, kenakan pakaian terindah. Indah itu ukurannya banyak, termasuk moral dan rapi," ujar Ustaz Adi.

Sebagai contoh, ia menjelaskan bahwa mengenakan daster untuk sholat tidak menjadi masalah jika ditutupi dengan pakaian tambahan yang layak. Mukena tetap menjadi pilihan utama karena memberikan perlindungan menyeluruh dan lebih rapi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Rapi Itu Begini

UAH menambahkan, pakaian yang rapi tidak harus mahal. "Keindahan itu ukurannya bukan pada harga, tetapi pada bagaimana kita menghargai ibadah yang kita lakukan," katanya.

Ia juga menyinggung perbedaan kebutuhan pakaian untuk aktivitas sehari-hari dan sholat. "Kalau ibu-ibu ke kondangan, tentu berpakaian yang pantas. Hal yang sama berlaku untuk sholat. Pakailah yang pantas di hadapan Allah," jelasnya.

Selain itu, UAH menekankan pentingnya menjaga kesederhanaan. Dalam ayat 26 surat Al-A'raf, disebutkan bahwa Allah telah menyediakan pakaian untuk menutupi aurat dan sebagai perhiasan, tetapi pakaian takwa adalah yang terbaik.

"Kesederhanaan tidak mengurangi nilai keindahan. Bahkan, sering kali kesederhanaan itu justru menambah nilai moral," lanjutnya.

Ia juga mengingatkan untuk menghindari sikap berlebihan dalam berpakaian, sebagaimana larangan dalam ayat 31 surat Al-A'raf. Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.

UAH menyarankan agar umat Muslim memperhatikan adab berpakaian, tidak hanya saat sholat, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. "Adab berpakaian menunjukkan sejauh mana kita memahami hakikat takwa," katanya.

3 dari 3 halaman

Jaga Standar Kerapian dan Kesopanan

Menurutnya, takwa bukan hanya soal penampilan, tetapi juga sikap hati yang tulus kepada Allah. Pakaian yang baik mencerminkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan.

Ia menutup dengan pesan agar setiap Muslim berusaha memperbaiki kualitas sholat, termasuk melalui persiapan fisik seperti memilih pakaian yang layak.

Penjelasan ini menjadi pengingat penting bagi umat Muslim untuk selalu menjaga kerapian dan kesopanan dalam beribadah. Dengan mengenakan pakaian yang baik, seseorang menunjukkan penghargaan terhadap Allah dan ibadah yang dilakukan.

Dalam konteks rumah, perempuan memiliki fleksibilitas lebih dalam memilih pakaian untuk sholat. Namun, tetap disarankan untuk menjaga standar kerapian dan kesopanan.

UAH juga mengingatkan bahwa sholat adalah momen berkomunikasi langsung dengan Allah. Oleh karena itu, mempersiapkan diri dengan baik adalah bagian dari adab.

Ia mengakhiri penjelasannya dengan doa agar setiap Muslim mampu melaksanakan sholat dengan sebaik-baiknya, termasuk dalam memilih pakaian yang sesuai.

Pakaian, selain menjadi penutup aurat, juga mencerminkan penghormatan terhadap nilai-nilai agama. Semoga penjelasan ini memberikan manfaat dan inspirasi bagi semua.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul