Liputan6.com, Cilacap - KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih populer dengan sapaan Gus Baha membeberkan kisah unik seputar Nabi Musa AS dan Nabi Adam AS.
Gus Baha bercerita, dua orang mulia berpangkat Nabi ini berbincang cukup serius.
Gus Baha mengatakan bahwa saat Nabi Musa AS wafat, maka orang yang pertama kalli ditemui ialah manusia pertama yang dijuluki bapaknya manusia, yakni Nabi Adam AS.
Advertisement
Baca Juga
“Nabi Musa itu cerdas sekali. Jadi pertama beliau wafat yang ditemui Nabi Adam,” kata Gus Baha mengawali kisahnya, dikutip dari tayangan YouTube Short @arrumidesain88, Sabtu (04/01/2024).
Simak Video Pilihan Ini:
Kesalahan Adam Sebabkan Manusia Harus Berjuang untuk Masuk Surga
Nabi Musa menegur Nabi Adam dengan bahasa yang bernada menyalahkan karena kesalahan Adam AS di masa lalu, menyebabkan manusia hidup di dunia.
“Ya Adam, Ya Abal Bashar, engkau bapaknya manusia, tapi gara-gara engkau salah akhirnya keturunanmu hidup di dunia, akhirnya semua tersiksa,” kata Gus Baha membeberkan kata-kata Nabi Musa kepada NAbi Adam.
“Punya utang, menggadaikan BPKB dan lain-lainnya,” kelakar Gus Baha mencontohkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi manusia di dunia.
Menurut Nabi Musa, seandainya Nabi Adam tidak salah, maka keturunannya tentu saja akan tinggal di surga dan tak perlu susah payah hidup di dunia.
Akan tetapi, sebab kesalahan Adam, maka manusia harus bersusah payah di bumi terlebih dahulu untuk bisa menempati surganya Allah SWT.
“Seandainya engkau tidak salah, keturunanmu kan tinggal di surga, kan aman sentosa,” kata Nabi Musa.
“Tapi gara-gara engkau salah, akhirnya lahir di bumi," imbuhnya.
Advertisement
Jawaban Enteng Nabi Adam
Menanggapi kata-kata Nabi Musa yang cenderung menyalahkan perbuatan dosanya di masa lalu, Nabi Adam AS menjawab bahwa 40 tahun sebelum dia diciptakan, ternyata sudah ada catatan takdir Allah SWT bahwa dirinya bakal salah dan akhirnya diturunkan ke surga.
“Jawabnya Nabi Adam bagaimana? “Ya Musa anta kalimullah, bukankan Anda belajar di Taurat, kalau besok itu ada Nabi,” jawab Nabi Adam.
“40 tahun sebelum aku diciptakan kan sudah ditulis, kalau skenarionya aku salah, lalu diturunkan ke bumi,” imbuhnya.
“Terus di bumi kalau sudah rusak, Allah mengutus para Nabi,” tegasnya.
Nabi Adam kembali menegaskan bahwa jika dirinya tetap hidup di surga maka takdir yang berlaku untuk Nabi Adam itu bisa batal semuanya.
Bahkan jika Nabi Musa tidak menerima takdir yang sejatinya tidak bisa dihindari karena merupakan ketetapan Allah SWT, Nabi Adam menyuruhnya untuk menyalahkan Allah SWT.
“Skenario Allah itu gagal semua kalau aku hidup di surga, sebab tidak butuh Nabi dan tidak butuh engkau juga, “Jadi duluan mana, salah saya dengan catatannya,” ujarnya.
“Ya duluan catatannya,” jawab Nabi Musa.
“Lha iya, sana silakan salahkan Tuhan,” timpal Nabi Adam.
“Ha…ha..ha..,” sahut tawa para jemaah mendengarkan kisah dialog Nabi Adam dan Nabi Musa ini.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul