Sukses

Ustadz Adi Hidayat Enggan Bangunkan Istri untuk Sholat Malam, Ternyata Ini Alasannya

Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan bahwa istrinya sering meminta untuk dibangunkan di waktu sholat malam. Namun, ia memilih untuk tidak melakukannya ketika melihat kondisi tertentu

Liputan6.com, Jakarta - Sholat malam, atau qiyamul lail, merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ibadah ini dilakukan di sepertiga malam terakhir setelah tidur. Banyak yang meyakini bahwa sholat malam adalah momen istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah, memohon ampun, dan berdoa di waktu yang penuh keberkahan.

Dalam sebuah ceramah, Ustadz Adi Hidayat (UAH) membagikan pengalamannya tentang sholat malam dan perannya sebagai seorang suami. 

Dalam penjelasannya, Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan bahwa istrinya sering meminta untuk dibangunkan di waktu sholat malam. Namun, ia memilih untuk tidak melakukannya ketika melihat kondisi tertentu.

“Istri saya suka minta, ‘Buya, saya mau sholat malam.’ Tapi kalau saya bangun lebih dulu dan melihat istri saya kelelahan, saya tidak membangunkannya,” jelasnya, seperti yang dikutip melalui kanal YouTube @PasukanTaqwa.

Keputusan tersebut didasarkan pada pengamatan dan rasa empati terhadap kondisi fisik istrinya. Ia menyadari bahwa kelelahan sang istri bukan tanpa alasan.

Sebagai seorang ibu, istri Ustadz Adi Hidayat memiliki tanggung jawab besar dalam merawat anak-anaknya. Aktivitas seperti memberikan ASI dan menjaga anak sepanjang hari tentu menguras energi.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, seorang ibu yang merawat anaknya dengan tulus sudah termasuk beribadah, bahkan ketika sedang tertidur. Pandangan ini mengacu pada pemahaman bahwa setiap amal kebaikan yang dilakukan dengan niat ikhlas adalah ibadah di sisi Allah.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Inilah Alasannya, Ternyata Begini

“Ibadah dalam tidur seorang ibu yang lelah karena merawat anaknya itu bernilai besar. Saya tidak ingin mengganggu ibadahnya,” ungkapnya.

Pandangan ini menjadi pelajaran penting bagi banyak pasangan suami istri. Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa memahami kondisi pasangan adalah bagian dari tanggung jawab seorang suami.

Ia juga menjelaskan bahwa sholat malam adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, tetapi tidak boleh mengorbankan hak tubuh untuk beristirahat, terutama bagi mereka yang telah bekerja keras sepanjang hari.

Lebih lanjut, Ustadz Adi Hidayat menyebutkan bahwa Islam adalah agama yang sangat menghargai keseimbangan antara ibadah dan kebutuhan jasmani. Prinsip ini tercermin dalam berbagai ajaran Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW sendiri pernah menegur sahabat yang ingin terus beribadah tanpa henti hingga melupakan hak tubuhnya. Hal ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan moderasi dalam menjalankan ibadah.

Dalam konteks keluarga, Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya komunikasi dan saling pengertian. Suami istri harus saling mendukung dalam menjalankan ibadah tanpa mengabaikan kondisi masing-masing.

3 dari 3 halaman

Sholat Malam Momen Mendekat kepada Allah SWT

Menurut Ustadz Adi Hidayat, sholat malam adalah momen untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun pahala juga bisa diraih melalui amal kebaikan lain, seperti merawat anak dan menjaga keharmonisan keluarga.

Ia menambahkan bahwa seorang ibu yang menghabiskan malam untuk menyusui atau menenangkan anaknya mendapatkan pahala besar dari Allah. Pengorbanan tersebut dihitung sebagai bentuk ibadah yang luar biasa.

Meski demikian, Ustadz Adi Hidayat tidak melarang siapapun untuk tetap menjalankan sholat malam jika merasa mampu. Bagi yang kelelahan, ia menyarankan untuk menggantinya dengan doa atau dzikir sebelum tidur.

Keputusan Ustadz Adi Hidayat untuk tidak membangunkan istrinya menunjukkan sisi humanis dalam menjalankan ajaran agama. Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah, tetapi juga hubungan antarsesama.

Sholat malam tetap menjadi salah satu ibadah yang sangat dianjurkan karena manfaat spiritualnya yang besar. Namun, Islam memberikan kelonggaran bagi yang memiliki alasan syar’i, seperti kelelahan atau kondisi fisik tertentu.

Pelajaran yang bisa diambil dari penjelasan ini adalah pentingnya memahami kondisi pasangan dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Sikap saling pengertian adalah kunci untuk menjaga keharmonisan.

Selain itu, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa ibadah tidak hanya diukur dari jumlah rakaat atau doa yang dibaca, tetapi juga dari niat dan ketulusan hati.

Bagi pasangan yang ingin tetap menjalankan sholat malam bersama, Ustadz Adi Hidayat menyarankan untuk saling memberi semangat tanpa paksaan. Hal ini penting agar ibadah terasa ringan dan penuh kebahagiaan.

Sebagai penutup, Ustadz Adi Hidayat mengajak umat Islam untuk selalu menyeimbangkan antara ibadah kepada Allah dan tanggung jawab kepada keluarga. Prinsip ini akan membawa keberkahan dalam hidup.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul