Sukses

Alasan Terbesar Kenapa Mulut Tak Boleh Mencela, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Begini

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa menjaga lisan adalah bagian dari menjaga kehormatan yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada setiap manusia

Liputan6.com, Jakarta - Lisan adalah salah satu anugerah terbesar dari Allah SWT, namun penggunaannya sering kali membawa dampak besar dalam kehidupan manusia. Ustadz Adi Hidayat (UAH), pendiri Quantum Akhyar Institute, menyampaikan pentingnya menjaga lisan dari perbuatan mencela.

Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa mencela bukan hanya menyakiti orang lain, tetapi juga meruntuhkan kehormatan diri. "Kenapa lisan tidak boleh mencela? Karena saat mencela, kehormatan kita runtuh," ujarnya.

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @ShareDakwah002, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa menjaga lisan adalah bagian dari menjaga kehormatan yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada setiap manusia.

Menurutnya, Allah telah menetapkan berbagai larangan, seperti mencela, menyakiti, hingga membuat berita bohong atau hoaks. "Larangan ini dibuat agar manusia tetap terhormat dalam pandangan Allah dan sesamanya," tambahnya.

Ustadz Adi Hidayat juga menekankan bahwa lisan memiliki pengaruh besar terhadap hubungan sosial. Ketika seseorang mencela orang lain, dampaknya tidak hanya merugikan pihak yang dicela, tetapi juga merendahkan martabat dirinya sendiri.

Ia mengingatkan bahwa menjaga lisan bukan hanya sebatas menghindari kata-kata kasar, tetapi juga mencakup kebiasaan berbicara yang baik dan bijak. "Lisan yang terjaga mencerminkan hati yang bersih," katanya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Penyebab Orang Mencela

Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat mengutip beberapa ayat Al-Qur'an yang menegaskan pentingnya menjaga lisan. Salah satunya adalah surat Al-Hujurat ayat 11, yang melarang mencela dan merendahkan orang lain.

Ia menambahkan bahwa sifat mencela sering kali muncul dari rasa iri, benci, atau keinginan untuk menjatuhkan orang lain. "Padahal, semua itu hanya menunjukkan kelemahan diri," ujarnya.

Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan bahwa menjaga lisan adalah bagian dari akhlak mulia yang diajarkan dalam Islam. Ia mengajak umat untuk menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan dalam berbicara.

Menurut UAH, Rasulullah SAW selalu menggunakan lisannya untuk menyampaikan kebaikan, menghibur orang yang sedang bersedih, dan memberikan nasihat dengan cara yang lembut. "Ini adalah contoh terbaik bagi kita semua," katanya.

Selain itu, Ustadz Adi Hidayat menyoroti dampak negatif mencela dalam kehidupan bermasyarakat. Ia menyebutkan bahwa mencela dapat memicu perpecahan, permusuhan, dan hilangnya rasa saling percaya di antara sesama.

Ia juga mengingatkan bahwa kata-kata yang diucapkan tidak dapat ditarik kembali. Oleh karena itu, penting untuk berpikir sebelum berbicara agar tidak menyesal di kemudian hari.

Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat memberikan solusi praktis untuk menjaga lisan. Salah satunya adalah dengan memperbanyak zikir kepada Allah SWT. "Zikir dapat membantu kita mengontrol lisan," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Jaga Lisan Cara Terbaik Hadapi Tantangan

elain dzikir, ia juga menyarankan untuk selalu membaca Al-Qur'an dan memahami maknanya. Dengan begitu, seseorang akan lebih sadar akan pentingnya menjaga lisan.

Ustadz Adi Hidayat mengajak umat untuk lebih banyak menggunakan lisannya dalam menyebarkan kebaikan. "Bicaralah hal-hal yang membawa manfaat, bukan yang merugikan," katanya.

Ia juga menegaskan bahwa menjaga lisan adalah bagian dari tanggung jawab sebagai seorang Muslim. "Setiap kata yang kita ucapkan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat," tambahnya.

Dalam penutup ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan pentingnya introspeksi diri. Ia mengajak umat untuk bertanya pada diri sendiri, apakah selama ini lisan sudah digunakan dengan baik.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, orang yang mampu menjaga lisannya adalah orang yang beruntung. "Orang seperti ini akan dihormati oleh sesama dan diridhoi oleh Allah SWT," ujarnya.

Ia berharap agar umat Islam dapat menjadikan menjaga lisan sebagai bagian dari ibadah sehari-hari. Dengan begitu, kehidupan bermasyarakat akan menjadi lebih harmonis.

Ceramah yang disampaikan Ustadz Adi Hidayat ini memberikan pengingat penting bagi semua orang untuk lebih berhati-hati dalam berbicara. Menjaga lisan bukan hanya tentang menghormati orang lain, tetapi juga menjaga kehormatan diri.

"Dunia ini penuh dengan tantangan, tetapi menjaga lisan adalah salah satu cara terbaik untuk menghadapi semua itu," tuturnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul