Liputan6.com, Jakarta - Akal adalah anugerah besar dari Allah SWT yang membutuhkan nutrisi untuk tetap hidup, matang, dan menjalani aktivitas sehari-hari. Ustadz Adi Hidayat (UAH), pendiri Quantum Akhyar Institute, menegaskan pentingnya memberikan "makanan" yang sehat bagi akal.
Dalam salah satu ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan bahwa manusia, seperti tubuh fisiknya yang membutuhkan makanan, juga perlu memastikan akalnya mendapatkan asupan yang tepat. "Jika tubuh tidak diberi makan, ia akan lemah, sakit, bahkan meninggal. Begitu pula dengan akal," ujarnya.
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @SrthaYT, Ustadz Adi Hidayat mengulas bagaimana akal dan iman harus berjalan beriringan. Ia menekankan bahwa Allah telah memberikan petunjuk untuk mencari "makanan" yang sehat bagi akal agar dapat memenuhi kebutuhan pokoknya.
Advertisement
Berbicara soal hubungan antara akal dan iman, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan para pria mukmin untuk selalu memperbarui keimanannya. "Katakan pada pria-pria yang merasa sudah mukminin, sudah punya iman, bimbing pandangannya," tegasnya.
Menurutnya, bimbingan terhadap pandangan sangat penting. Ia menjelaskan bahwa mata sebagai alat indera bersifat netral dan hanya memproses apa yang dilihatnya. "Namun, imanlah yang akan membedakan baik atau buruknya sesuatu yang dilihat," tambahnya.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa akal bekerja berdasarkan perintah dan analisis. Namun, tanpa iman, akal dapat salah dalam menyimpulkan sesuatu. "Akal hanya mencerna apa yang diterima. Jika tidak ada iman yang memandu, maka apa yang salah bisa dianggap benar," jelasnya.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Akal Gampang Tergoda
Ia juga memberikan contoh sederhana bagaimana akal dapat tergoda jika tidak dilandasi oleh iman. Sebuah gambar yang tidak baik, misalnya, akan dianggap netral oleh mata dan dicerna oleh akal. Namun, iman akan memberikan peringatan bahwa gambar tersebut tidak sesuai.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, iman berfungsi sebagai filter yang menjaga akal tetap berada di jalur yang benar. "Tanpa iman, akal bisa dengan mudah tergelincir ke dalam kesalahan," katanya.
Ustadz Adi Hidayat juga menekankan pentingnya memperhatikan apa yang dikonsumsi oleh akal. Hal ini mencakup informasi, pengetahuan, hingga hiburan yang diterima oleh pikiran sehari-hari.
Ia mengingatkan bahwa makanan bagi akal haruslah yang bermanfaat dan mendukung pertumbuhan spiritual. "Akal yang sehat akan membantu seseorang menjalani kehidupannya dengan bijak dan bertanggung jawab," ujarnya.
Selain itu, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa iman yang kuat akan selalu memperbarui panduan akal. "Dengan iman, seseorang tidak hanya akan mengetahui mana yang benar dan salah, tetapi juga memahami konsekuensinya," jelasnya.
Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat mengutip beberapa ayat Al-Qur'an yang menunjukkan betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara akal dan iman. Salah satunya adalah QS. Al-Isra ayat 36, yang mengajarkan manusia untuk tidak mengikuti sesuatu tanpa ilmu.
Ustadz Adi Hidayat juga memberikan nasihat agar umat Islam selalu memperbarui keimanan mereka melalui dzikir, membaca Al-Qur'an, dan menghadiri majelis ilmu. Menurutnya, langkah-langkah ini dapat membantu menjaga akal dan iman tetap sehat.
Â
Advertisement
Pandangan Terjaga Memengaruhi Iman
Ia juga mengingatkan bahwa iman yang kokoh tidak hanya bermanfaat untuk kehidupan di dunia, tetapi juga akan menjadi bekal utama di akhirat. "Iman adalah fondasi utama yang akan menyelamatkan kita," tuturnya.
Dalam penjelasannya, Ustadz Adi Hidayat menyoroti pentingnya mengendalikan pandangan sebagai salah satu cara menjaga iman. "Pandangan yang terjaga akan membantu akal tetap fokus pada hal-hal yang positif," ujarnya.
Ia juga memberikan tips praktis bagi umat Islam untuk menjaga keseimbangan antara akal dan iman, salah satunya adalah dengan memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang produktif dan bernilai ibadah.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, tantangan terbesar di era modern adalah informasi yang berlimpah. "Jika tidak selektif, informasi ini justru bisa menjadi racun bagi akal," jelasnya.
Sebagai penutup, Ustadz Adi Hidayat mengajak umat untuk terus memperkuat hubungan dengan Allah SWT melalui doa, zikir, dan amal shaleh. Dengan cara ini, akal dan iman dapat bekerja harmonis dalam menjalani kehidupan.
Ceramah ini memberikan pengingat penting tentang bagaimana menjaga akal agar tetap sehat dan selaras dengan iman. Dengan menjaga keduanya, seseorang dapat menghadapi kehidupan dengan bijaksana dan penuh keberkahan.
"Manusia adalah makhluk sempurna dengan akal dan iman. Keduanya harus berjalan bersama agar kita tidak tersesat," pungkasnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul