Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang tua yang dihadapkan pada tantangan besar dalam mendidik anak-anak mereka, terlebih lagi jika anak tersebut memiliki keterbatasan fisik atau mental (difabel). Pesan yang disampaikan oleh KH Yahya Zainul Ma'arif, atau yang lebih dikenal dengan nama Buya Yahya, menjadi pengingat penting bagi orang tua untuk selalu bersabar dan penuh kasih sayang dalam mendidik anak-anak, terutama penyandang disabilitas.
Dalam sebuah ceramah yang disampaikan Buya Yahya, yang dapat disaksikan di kanal YouTube @buyayahyaofficial, ia mengingatkan orang tua agar tidak mudah marah atau membentak anak yang memiliki kekurangan. “Ibu, anakmu itu tidak ada dosa sama sekali. Dengan keterlambatan atau ketidaksempurnaan mereka, itu bukan dosa,” ujar Buya Yahya dengan penuh kelembutan.
Ceramah ini menjadi sangat relevan bagi orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus, yang sering kali menghadapi tantangan ekstra dalam mendidik anak-anak mereka. Buya Yahya menegaskan bahwa ketidaksempurnaan pada anak bukanlah sebuah beban, melainkan sebuah ujian yang harus diterima dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.
Advertisement
Ia menyampaikan bahwa meskipun anak-anak dengan disabilitas seringkali membutuhkan perhatian khusus, orang tua harus melihat mereka dengan pandangan yang berbeda. “Anak Anda adalah ahli surga yang berjalan di atas bumi,” tegas Buya Yahya, yang menyiratkan bahwa anak-anak tersebut memiliki tempat yang mulia di sisi Allah.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga mengungkapkan bahwa orang tua sering merasa lelah dan terkadang frustrasi dalam mendidik anak-anak mereka yang memiliki keterbatasan. Mereka mungkin merasa harus berjuang keras agar anak-anak bisa mencapai kesuksesan seperti anak-anak lainnya, seperti menjadi dokter, insinyur, atau profesi-profesi bergengsi lainnya.
Namun, Buya Yahya mengingatkan bahwa dunia bukanlah segalanya. “Anak lain mungkin bisa makan sendiri dan bebas, tapi Anda harus sibuk mengurus mereka. Bukankah itu pahala yang lebih besar?” ujarnya, menunjukkan bahwa pengabdian orang tua terhadap anak-anak mereka yang membutuhkan perhatian khusus adalah bentuk amal yang sangat dihargai oleh Allah.
Ia melanjutkan dengan menjelaskan bahwa meskipun dunia seringkali menilai anak-anak dengan disabilitas sebagai tidak memiliki potensi, pandangan tersebut sangatlah keliru. “Anak Anda mungkin tidak bisa menjadi dokter atau insinyur, tetapi dengan kekurangan yang ada pada mereka, mereka tidak akan dihisab atau ditanya pada hari kiamat nanti,” jelas Buya Yahya, memberikan pemahaman bahwa kekurangan pada anak bukanlah suatu dosa.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Jangan Bentak Anak Ini
“Makanya, kalau orang tua paham, jangan dibentak anak yang seperti itu. Jangan menjadi ibu yang kasar. Seharusnya mulai hari ini, kasih sayang kepada mereka harus semakin tumbuh,” tambah Buya Yahya, menekankan pentingnya kasih sayang dan kesabaran dalam mendidik anak-anak dengan disabilitas.
Buya Yahya juga menyampaikan pesan penting untuk orang tua, bahwa pengabdian mereka terhadap anak-anak dengan disabilitas bukan hanya urusan duniawi, tetapi juga berkaitan dengan pahala yang akan diperoleh di akhirat. “Kasih sayang yang Anda berikan kepada anak dengan keterbatasan itu akan menjadi jalan bagi Anda menuju surga yang tinggi,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Selain itu, Buya Yahya menekankan bahwa orang tua yang memiliki anak dengan disabilitas harus memiliki pandangan yang berbeda tentang dunia dan akhirat. Ia mengajak orang tua untuk tidak terjebak dalam pandangan duniawi yang sempit, melainkan untuk melihat anak-anak mereka sebagai anugerah dari Allah yang perlu disyukuri dan dirawat dengan baik.
Kehidupan di dunia ini, menurut Buya Yahya, memang penuh dengan ujian, namun setiap ujian yang dihadapi dengan sabar dan ikhlas akan mendatangkan pahala yang besar. “Dengan mendidik anak-anak seperti ini, Anda bukan hanya mendidik mereka untuk menjadi baik, tetapi juga mendidik diri sendiri untuk memperoleh surga Allah,” tambahnya.
Di sisi lain, Buya Yahya juga menyarankan agar orang tua tidak merasa rendah diri atau malu jika anak mereka tidak bisa menjadi seperti yang diharapkan banyak orang. “Dokter mati, insinyur mati, profesor meninggal, dan bisa jadi masuk neraka. Tapi anak Anda, yang mungkin terlihat biasa saja, sudah jelas dia tidak akan dihisab,” ungkapnya dengan tegas.
Hal ini memberikan pemahaman yang mendalam bahwa kesuksesan di dunia bukanlah ukuran sejati kebahagiaan dan keselamatan seseorang. Allah melihat hati dan niat seseorang, bukan hanya apa yang terlihat di dunia ini. “Jadi, jangan anggap anak-anak dengan kekurangan sebagai beban. Mereka adalah ahli surga yang tidak akan pernah dipertanyakan amalnya,” lanjut Buya Yahya.
Sebagai penutup, Buya Yahya mengingatkan orang tua untuk selalu berusaha mendidik anak-anak dengan penuh cinta dan kasih sayang. “Jangan pernah bentak mereka. Teruslah bersabar, karena dengan sabar dan kasih sayang, Anda akan mendapatkan ganjaran yang luar biasa dari Allah,” ujarnya, memberikan pengharapan bagi setiap orang tua yang mendengarkan ceramahnya.
Advertisement
Setiap Kelebihan dan kekurangan, Nilainya Sangat Tinggi di Hadapan Allah SWT
Pesan Buya Yahya ini memberikan pencerahan bagi orang tua yang mungkin merasa tertekan atau frustasi dalam menghadapi tantangan mendidik anak dengan disabilitas. Ia mengingatkan bahwa setiap amal baik yang dilakukan dengan niat yang tulus akan membawa pahala yang tidak terhingga di sisi Allah.
Kisah-kisah seperti ini seharusnya menjadi refleksi bagi kita semua untuk lebih menghargai dan menyayangi anak-anak, terutama yang memiliki keterbatasan. Orang tua yang sabar dan penuh kasih sayang akan mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah, baik di dunia maupun di akhirat.
Ceramah Buya Yahya ini juga menjadi pengingat penting bahwa setiap individu, terlepas dari kekurangan atau kelebihan mereka, memiliki nilai yang sangat tinggi di hadapan Allah. Oleh karena itu, kita seharusnya lebih bersyukur dan tidak terburu-buru untuk menilai orang lain berdasarkan pandangan duniawi.
Dalam setiap kesempatan, Buya Yahya mengajak umat Islam untuk selalu memandang kehidupan ini dengan lebih bijaksana, tidak hanya melihat dunia sebagai tempat untuk mencari harta atau kedudukan, tetapi juga sebagai ladang amal yang akan membawa kita menuju kehidupan yang lebih baik di akhirat.
Dengan semangat yang penuh kasih sayang, Buya Yahya mendorong orang tua untuk terus berusaha menjadi teladan bagi anak-anak mereka, untuk mendidik mereka dengan penuh perhatian dan kasih. Karena, pada akhirnya, itulah yang akan membawa mereka menuju surga yang penuh kebahagiaan.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul