Liputan6.com, Cilacap - Seseorang dalam hidup harus mempunyai target atau sasaran yang akan dicapai. Sejatinya tak seorang pun di dunia ini yang tidak punya target.
Hanya saja yang membedakannya itu ialah besar kecil atau tinggi rendahnya target atau sasaran yang hendak dicapai.
Tak terkecuali ulama kharismatik asal Rembang, Jawa Tengah, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha). Beliau rupanya memiliki target yang boleh dibilang sangat besar dan mulia.
Advertisement
Baca Juga
Lantas target atau sasaran apa yang ingin dicapai Gus Baha itu? Simak ulasannya berikut ini.
Simak Video Pilihan Ini:
Target Gus Baha
Gus Baha membeberkan target yang ingin dicapai yaitu membuat umat Islam merasa tidak nyaman saat ia berada di suatu tempat yang tidak ada tempat sujudnya. Tempat sujud yang dimaksud ialah rumah ibadah seperti masjid atau mushalla.
“Target saya itu ingin umat Islam itu memiliki nuroy yamsi bihi finnas, mereka tersiksa kalau di komunitasnya itu tidak ada tempat sujud,” ujarnya dikutip dari tayangan YouTube Short @Gusbahaterbaru, Kamis (09/01/2024).
Gus Baha menekankan bahwa umat Islam jangan dilatih hanya dengan kebesaran-kebesaran seseorang dengan mengagumi pangkat seseorang yang mulia. Meskipun menurutnya hal ini tidak keliru dan masih baik di banding mengagumi atau mengidolakan seorang artis yang belum jelas baiknya.
Akan tetapi justru dilatih agar memiliki cita-cita besar yang bermula dengan ketidaknyamanan dirinya saat di suatu tempat yang tidak ada tempat khusus untuk beribadah.
“Jangan dilatih, kalau menurut saya, jangan dilatih dengan kebesaran-kebesaran,” sambungnya.
“Itu sih silahkan saja kita menikmati tadi, ada istilah Wali Masyur, ulama terkenal. itu untuk orang Islam supaya dapat pahala, sambungnya.
“Bagaimanapun juga mengidolakan wali, bukan mengidolakan penyanyi Dangdut,” tandasnya.
Advertisement
Pentingnya Tempat Sujud
Spirit yang membara di hati umat Islam akan hal ini, menurut Gus Baha menyebabkan maraknya pendirian masjid atau mushalla yang semula di tempat itu tidak ada sama sekali.
“Tapi secara hitung-hitungan keilmuan, kalau semua orang Islam, memiliki semangat untuk membuat tempat sujud, akhirnya yang pertama ada tempat sujud di Korea itu yang bikin anak-anak TKI,” ujarnya.
Ia mencontohkan di negara-negara Barat, termasuk di Amerika bahwa penyebab adanya masjid di sana itu sebab sebab orang pendatang (imigran) memiliki semangat membangun tempat ibadah.
“Di Taiwan, di beberapa negara Eropa, bahkan di Amerika itu yang pertama membawa Islam itu kebanyakan orang imigran,” paparnya.
“Punya kebutuhan sujud lalu bikin masjid," imbuhnya.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul