Liputan6.com, Jakarta - Hujan lebat yang mengguyur Arab Saudi beberapa waktu terakhir memicu banjir di sejumlah kota penting. Dua di antaranya adalah Haramain _Dua Kota Suci_ Makkah dan Madinah.
Selain Makkah dan Madinah, banjir juga melanda Jeddah, Riyadh dan Al-Baha. Kota-kota penting di Arab Saudi.
Advertisement
Baca Juga
Warga mengkhawatirkan kondisi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlanjut. Terlebih, banjir kali ini menimbulkan korban jiwa. Dua orang dilaporkan tewas akibat banjir dan dampak lainnya.
Melansir kanal Hot Liputan6.com, Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil Arab Saudi telah mengeluarkan peringatan agar masyarakat tetap waspada. Mereka diminta untuk menghindari wilayah dataran rendah dan daerah yang rentan terhadap genangan air. Selain itu, otoritas setempat telah meningkatkan kesiagaan untuk menghadapi potensi bencana yang lebih parah.
Menurut Pusat Meteorologi Nasional Saudi Arabia (NCM), hujan deras disertai badai petir dan angin kencang diperkirakan terus mengguyur hingga akhir pekan. Situasi ini menimbulkan tantangan besar bagi infrastruktur, transportasi, dan keselamatan publik.
Berikut ini adalah fakta-fakta yang dirangkum Liputan6.com terkait banjir di Makkah, Madinah dan kota penting di Arab Saudi.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Kronologi Banjir Bandang di Makkah dan Madinah
Banjir bandang mulai terjadi sejak Senin, 6 Januari 2025, saat hujan deras mengguyur wilayah Makkah dan Madinah. Air meluap ke jalan-jalan utama, merendam kawasan permukiman, dan menyebabkan kendaraan terjebak. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan aliran deras menyapu mobil dan bus di beberapa lokasi.
Menurut Pusat Meteorologi Nasional (NCM), intensitas hujan meningkat sejak dini hari hingga sore hari. Hal ini diperparah oleh buruknya sistem drainase di beberapa area, membuat air cepat menggenangi jalan dan dataran rendah.
Selain itu, Masjidilharam di Makkah juga terdampak, dengan genangan air terlihat di sekitar area tawaf. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat kawasan tersebut menjadi pusat ibadah umat Muslim dari seluruh dunia.
Advertisement
2. Dua Orang Tewas
Mengutip kanal Regional Liputan6.com, sedikitnya dua orang tewas ketika hujan lebat melanda Arab Saudi bagian barat, pada Kamis (24/11/2022) waktu setempat. Peristiwa banjir ini membuat sejumlah penerbangan tertunda dan sekolah ditutup.
"Dua kematian telah dicatat sejauh ini, dan kami menyerukan kepada semua orang untuk tidak keluar kecuali diperlukan," tulis keterangan pemerintah daerah Mekkah di akun Twitter-nya.
Wilayah Makkah termasuk Jeddah, kota terbesar kedua di Arab Saudi berpenduduk sekitar empat juta orang. Sebagaimana diketahui, Mekah, kota suci dalam agama Islam di mana jutaan orang menunaikan ibadah haji dan umrah setiap tahun.
3. Jalan dan Bandara Terdampak
Jalan yang menghubungkan keduanya digunakan banyak peziarah untuk mencapai Makkah. Namun, jalan itu ditutup pada Kamis setelah hujan deras turun di wilayah tersebut hingga mengakibatkan banjir.
Media pemerintah melaporkan, jalan tersebut kemudian dibuka kembali. Saluran Al-Ekhbariya yang berafiliasi dengan negara menunjukkan rekaman jemaah di Masjidil Haram di Makkah yang mengitari Ka'bah di bawah hujan lebat.
Sementara, di Jeddah, gambar yang diunggah ke media sosial menunjukkan genangan air mengganggu lalu lintas dan sebagian menenggelamkan beberapa kendaraan.
Bandara Internasional King Abdulaziz di kota itu juga menyatakan bahwa karena kondisi cuaca, keberangkatan beberapa penerbangan telah ditunda. Hal itu mendesak penumpang untuk menghubungi maskapai penerbangan untuk jadwal terbaru.
Dilansir dari kantor berita resmi Saudi Press Agency, sebelum fajar bahwa sekolah-sekolah di kota itu akan ditutup sementara karena hujan diperkirakan akan terus berlanjut sepanjang hari.
Sekolah-sekolah juga ditutup di kota-kota terdekat Rabigh dan Khulais. “Untuk menjaga keselamatan siswa laki-laki dan perempuan,” tulis keterangan di media tersebut.
Advertisement
4. Dampak Cuaca Ekstrem terhadap Infrastruktur dan Transportasi
Cuaca ekstrem ini mengakibatkan gangguan signifikan pada transportasi dan infrastruktur. Jalan raya di Makkah, Madinah, dan Jeddah tergenang, membuat lalu lintas lumpuh total. Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah bahkan mengeluarkan imbauan bagi pelancong untuk memeriksa jadwal penerbangan sebelum berangkat.
Selain transportasi, banjir juga merusak fasilitas publik seperti tiang listrik dan saluran air. Di beberapa wilayah, gangguan listrik terjadi akibat genangan yang mencapai area instalasi. Pemerintah setempat menyebutkan bahwa lebih dari 4.000 personel dikerahkan untuk membantu penanganan di lapangan.
5. Upaya Penanganan dan Tindakan Darurat
Otoritas Bulan Sabit Merah dan Pertahanan Sipil meningkatkan kesiagaan penuh untuk menangani situasi darurat ini. Tim penyelamat diterjunkan ke lokasi-lokasi terdampak untuk membantu evakuasi dan memberikan layanan medis.
Pemerintah juga mendirikan posko darurat di beberapa titik untuk mendukung logistik dan kebutuhan warga terdampak. Di wilayah Jeddah, pemerintah kota mengerahkan lebih dari 1.800 peralatan berat untuk mempercepat proses drainase.
Advertisement
6. Peringatan Cuaca dan Prediksi ke Depan
Ilustrasi - Menurut laporan NCM, hujan deras disertai badai petir diperkirakan akan terus berlangsung hingga Jumat, 10 Januari 2025. Beberapa wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Riyadh, Tabuk, dan Al-Baha.
Otoritas setempat juga mengeluarkan peringatan status merah untuk wilayah Makkah dan Madinah. Masyarakat diminta untuk tidak bepergian kecuali dalam keadaan darurat.
7. Pengaruh terhadap Kehidupan Sehari-hari
Banjir tidak hanya mengganggu aktivitas ibadah, tetapi juga memengaruhi perekonomian setempat. Banyak toko dan pasar yang terpaksa tutup karena area komersial tergenang air. Selain itu, kegiatan sekolah dan perkantoran di wilayah terdampak dihentikan sementara.
Pemerintah setempat mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah hingga situasi membaik. Dampak ini menyoroti pentingnya perencanaan mitigasi bencana di wilayah rentan banjir seperti Arab Saudi.
Advertisement