Liputan6.com, Jakarta - Ayat-ayat Al-Qur'an memiliki keutamaan yang luar biasa, termasuk dalam menjadi pembuka doa agar cepat terkabul. Dalam sebuah kajian, Ustadz Adi Hidayat (UAH), pendiri Quantum Akhyar Institute, menjelaskan pentingnya membaca tiga ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah sebelum memanjatkan doa.
"Di antara ayat yang paling favorit bagi Nabi itu QS Al-Baqarah ayat 284 sampai 286. Orang yang hafal tiga ayat ini dan biasa berdoa dengan mengawali tiga ayat ini, sepanjang yang dimintakan, baik untuk dunia maupun akhirat, maka cepat akan dikabulkan oleh Allah," ujar Ustadz Adi Hidayat (UAH) .
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @BelajarNgajiNM, yang mengulas keistimewaan ayat-ayat ini berdasarkan hadis. Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa membaca dan memahami makna dari ayat-ayat tersebut akan menambah kekhusyukan dalam berdoa.
Advertisement
Ayat pertama yang dimaksud adalah QS. Al-Baqarah ayat 284:
لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِؕ وَاِنۡ تُبۡدُوۡا مَا فِىۡۤ اَنۡفُسِكُمۡ اَوۡ تُخۡفُوۡهُ يُحَاسِبۡكُمۡ بِهِ اللّٰهُؕ فَيَـغۡفِرُ لِمَنۡ يَّشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَنۡ يَّشَآءُ ؕ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ
Lillaahi maa fissamaawaati wa maa fil ard; wa in tubduu maa fiii anfusikum aw tukhfuuhu yuhaasibkum bihil laah; fayaghfiru limai yashaa'u wa yu'azzibu mai yashaa'u; wallaahu 'alaa kulli shai'in qadiir.
UAH menjelaskan, ayat Al-Qur'an ini menjelaskan bahwa segala sesuatu di langit dan di bumi adalah milik Allah. Jika manusia menampakkan atau menyembunyikan isi hati, Allah tetap mengetahuinya dan akan memberikan balasan sesuai kehendak-Nya.
Simak Video Pilihan Ini:
Dua Ayat Berikutnya
Selanjutnya, QS. Al-Baqarah ayat 285:
اٰمَنَ الرَّسُوۡلُ بِمَاۤ اُنۡزِلَ اِلَيۡهِ مِنۡ رَّبِّهٖ وَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَؕ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰٓٮِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ ۚ لَا نُفَرِّقُ بَيۡنَ اَحَدٍ مِّنۡ رُّسُلِهٖ ۚ وَقَالُوۡا سَمِعۡنَا وَاَطَعۡنَا ۖ غُفۡرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيۡكَ الۡمَصِيۡرُ
Aamanar-Rasuulu bimaa unzila ilaihi mir-Rabbihii walmu'minuun; kullun aamana billaahi wa Malaaa'ikatihi wa Kutubihi wa Rusulih; laa nufarriqu baina ahadim-mir-Rusulih; wa qaaluu sami'naa wa ata'naa ghufraanaka Rabbanaa wa ilaikal-mashiir.
Ayat ini menggambarkan keimanan Rasulullah dan orang-orang beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya tanpa membeda-bedakan di antara para rasul.
Terakhir, QS. Al-Baqarah ayat 286:
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفۡسًا اِلَّا وُسۡعَهَا ؕ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيۡهَا مَا اكۡتَسَبَتۡؕ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَاۤ اِنۡ نَّسِيۡنَاۤ اَوۡ اَخۡطَاۡنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَاۤ اِصۡرًا كَمَا حَمَلۡتَهٗ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖ ۚ وَاعۡفُ عَنَّا وَاغۡفِرۡ لَنَا وَارۡحَمۡنَا ۚ اَنۡتَ مَوۡلٰٮنَا فَانۡصُرۡنَا عَلَى الۡقَوۡمِ الۡكٰفِرِيۡنَ
Laa yukallifullahu nafsan illa wus’ahaa; lahaa maa kasabat wa ‘alaihaa maktasabat; rabbanaa laa tu’aakhiznaa in naseenaa aw akhtaanaa; rabbanaa wa laa tahmil ‘alainaa isran kamaa hamaltahoo ‘alal lazeena min qablinaa; rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa taaqata lanaa bih; wa’fu ‘annaa waghfir lanaa warhamnaa; Anta Mawlaanaa fansurnaa ‘alal qawmil kaafiriin.
Advertisement
Keutamaan Tiga Ayat Tersebut Luar Biasa
Ayat ini menegaskan bahwa Allah tidak akan membebani seseorang di luar kemampuannya. Melalui doa ini, kita memohon agar Allah mengampuni, mengasihi, dan melindungi dari ujian yang tidak sanggup ditanggung.
Ketiga ayat ini memiliki keutamaan yang sangat besar. Selain menjadi perlindungan, membaca dan menghafalnya dapat menjadi pembuka doa agar lebih mustajab. Dengan meneladani Rasulullah, mengamalkan ayat ini dapat menjadi langkah spiritual yang kuat.
"Jadikan tiga ayat ini bagian dari rutinitas harian, terutama di penghujung malam atau selepas sholat," tegas Ustadz Adi Hidayat.
Dengan membaca ayat-ayat ini, seorang muslim dapat memohon ampunan, pertolongan, dan keberkahan dari Allah. Melalui kajian ini, kita diingatkan kembali tentang kekuatan doa yang berpadu dengan ayat-ayat Al-Qur'an.
Semoga setiap doa yang dipanjatkan menjadi wasilah kebaikan di dunia dan akhirat.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul