Sukses

Awas! Buka Bersama Bisa Menghapus Pahala Puasa, Ini Penyebabnya

Berikut beberapa potensi risiko yang dapat muncul saat buka bersama, serta memahami hal yang seharusnya bisa kita jaga agar momen ini tetap memberikan manfaat tanpa merusak nilai ibadah puasa.

Liputan6.com, Jakarta - Buka puasa di bulan Ramadan biasanya dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga, teman, atau orang-orang terdekat. Seiring berjalannya waktu, tradisi buka bersama atau bukber menjadi semakin populer.

Bahkan, banyak orang menjadikannya sebagai bagian dari rutinitas yang tak boleh dilewatkan selama Ramadhan. Buka bersama biasanya tidak hanya diadakan di rumah, tetapi juga di tempat kerja, sekolah, atau komunitas-komunitas tertentu.

Meskipun acara bukber dapat membawa banyak manfaat, seperti mempererat tali persaudaraan dan menjaga silaturahmi, namun ada hal-hal yang penting untuk diperhatikan, sebab terkadang tidak disadari oleh banyak orang.

Buka bersama seharusnya menjadi sarana untuk berbagi kebahagiaan dan mempererat hubungan sosial, namun hal ini justru menjadi penyebab kita terjerumus dalam perilaku yang dapat merusak pahala puasa. Lantas, apa penyebabnya? Berikut ulasannya merangkum dari laman PCNU Tuban Online. 

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Promosi 1
2 dari 3 halaman

Hukum dan Nilai Positif Tradisi Bukber Ramadhan

Menelaah kembali akar dari tradisi bukber ini sendiri, maka kita akan menemukan satu keterangan dari Imam al-Baghawi dalam tafsirnya Ma’alimut Tanzil Jilid 1 halaman 196 yang menyebutkan, salah satu hadis riwayat Imam Tirmidzi dari Zaid bin Khalid al-Juhanny, bahwa Rasulullah pernah besabda;

”Barangsiapa memberi buka (makan) orang yang berpuasa, maka ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu.”

Hadis inilah yang kemudian dinilai menjadi salah satu dasar yang mendorong terciptanya tradisi buka bersama oleh umat muslim. Akan tetapi, hal itu tidak lantas menjadikan bukber sebagai bagian dari ajaran Islam. Hukum dari bukber sendiri jatuhnya adalah mubah. Dengan catatan selagi kegiatan tersebut tidak bertentangan dengan aturan agama.

Di samping itu, terdapat banyak nilai positif yang bisa diperoleh dari mengadakan bukber. Khususnya dalam interaksi sosial manusia. Sebab bukber dinilai mampu memberikan kesempatan bagi setiap orang yang ada di dalamnya untuk saling mendekatkan diri, membuka komunikasi, membangun hubungan baru, mempermudah rezeki, hingga memperpanjang umur melalui silaturahmi.

3 dari 3 halaman

Perkara yang Dapat Menghapus Pahala Puasa

Namun demikian, meskipun bukber dinilai memiliki banyak nilai positif, ternyata di sisi lain terdapat pula dampak negatif yang kurang baik, yang bahkan dapat menghapus pahala puasa kita selama seharian. Setidaknya terdapat beberapa kondisi yang dapat menyebabkan acara bukber berakhir dengan hangusnya pahala puasa.

Di antaranya yakni menjadikan seseorang tersebut lalai dalam menjalankan ibadah sholat magrib. Tak sedikit ditemukan orang yang hanya karena acara bukber bersama teman-teman kemudian melewatkan kesempatan sholat magrib atau terlambat melaksanakannya.

Selain itu, di samping sering kali terjadi percampuran antara laki-laki dan perempuan dalam bukber, tak ayal bukber yang sejatinya bertujuan untuk menyambung dan mempererat tali silaturahmi malah sering kali berubah menjadi ajang pamer dan berghibah antar sesama teman.

Hal-hal ini lah yang kemudian dapat menghilangkan pahala dari puasa. Sebab sejatinya, subatansi dari puasa tidaklah hanya menahan lapar, dahaga, dan syahwat. Melainkan juga menjaga lisan dari membicarakan hal-hal yang tidak baik dan tercela.

Lebih lanjut, perbuatan dusta dan ghibah semestinya adalah hal yang wajib dijauhi terutama oleh mereka yang sedang berpuasa. 

Selanjutnya: Hukum dan Nilai Positif Tradisi Bukber Ramadhan