Sukses

Jangan Tidur Setelah Sahur, Ini 4 Penyakit Berbahaya yang Mengancam Kesehatan Anda!

Tidur setelah sahur, meskipun terasa menyenangkan dan memberikan kelegaan setelah makan, ternyata dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan yang tidak boleh dianggap sepele.

Liputan6.com, Jakarta - Sahur merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan untuk membantu memberikan energi dan kekuatan bagi umat Muslim dalam menjalani puasa di bulan Ramadhan.

Namun, ada satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh banyak orang setelah sahur, yaitu tidur. Meskipun tampaknya tidur setelah sahur adalah cara yang nyaman untuk mengisi waktu sebelum memulai aktivitas, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius?

Tidur setelah sahur ternyata bisa memicu sejumlah gangguan yang tidak hanya merusak kualitas tidur, tetapi juga berisiko membahayakan kesehatan tubuh.

Memang kebutuhan tidur setiap orang berbeda-beda, namun tidur setelah makan besar seperti sahur dapat memberi dampak buruk bagi sistem pencernaan dan berbagai organ tubuh lainnya.

Meskipun terdengar sepele, penting untuk memahami dampak jangka panjang yang dapat diakibatkan dari kebiasaan buruk ini. Mengutip dari berbagai sumber, berikut sejumlah penyakit berbahaya yang dapat mengancam kesehatan akibat tidur setelah sahur.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Promosi 1
2 dari 5 halaman

1. Sembelit

Normalnya tubuh butuh waktu 2 jam untuk mencerna makanan sehingga lambung menjadi kosong. Sisa makanan akan berpindah ke usus untuk dipadatkan menjadi feses.

Namun, tidur setelah sahur akan melambatkan proses pencernaan sehingga makanan akan terlalu lama dalam perut. Dilanjutkan, timbunan makanan dalam perut yang tidak kunjung dicerna bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit. Ini karena usus akan menyerap banyak cairan dari feses sehingga membuat feses jadi kering dan padat.

3 dari 5 halaman

2. Risiko Obesitas

Sebuah penelitian melaporkan bahwa kebiasaan tidur langsung setelah sahur oleh orang keturunan keluarga yang obesitas dapat meningkatkan risiko kegemukan (obesitas) hingga dua kali lipat.

Hal ini dikarenakan makanan yang masuk ke lambung tidak langsung dicerna oleh lambung saat kamu sedang tidur. Kalori dari makanan tersebut justru akan disimpan dalam bentuk lemak. Apalagi jika makanan sahur mengandung tinggi karbohidrat, lemak, dan serba digoreng.

4 dari 5 halaman

3. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Bahaya tidur setelah sahur juga membuat jumlah asam lambung yang dihasilkan menjadi terlalu banyak. Selain menyebabkan masalah asam lambung naik (heartburn), kondisi tersebut bisa berkembang menjadi GERD (gastroesophageal reflux disease) atau refluks asam lambung.

GERD merupakan kelanjutan dari asam lambung naik yang sering terjadi setidaknya lebih dari dua kali per minggu. Penyakit ini terjadi karena klep pemisah antara lambung dan tenggorokan tidak menutup sempurna sehingga memungkinkan asam lambung mengalir balik hingga ke kerongkongan.

Asam lambung dapat melukai tenggorokan dan menyebabkan berbagai gejala, seperti mulut pahit, mual, muntah, asam pada bagian belakang mulut, perut kembung, dan kesulitan menelan.

5 dari 5 halaman

4. Stroke

Tidur setelah makan mempersulit sistem pencernaan kamu untuk mencerna makanan. Artinya perut membutuhkan lebih banyak asupan darah untuk memperlancar kerjanya.

Padahal, otak juga tetap membutuhkan asupan darah yang stabil meski kita sedang tidur. Pasokan darah yang terkonsentrasi ke perut ini membuat otak kekurangan oksigen. Dalam jangka panjang, jika kebiasaan ini terus berlanjut, otak bisa mengalami stroke.

Selanjutnya: 1. Sembelit