Sukses

Ajaran Rasulullah SAW tentang Baju Lebaran, Apakah Wajib Baru? Ini Kata Buya Yahya

Fenomena membeli baju lebaran menimbulkan satu pertanyaan yang menarik. Apakah Rasulullah SAW pernah mengajarkan untuk membeli baju lebaran atau menggunakan pakaian bagus saat hari raya? Simak penjelasan Buya Yahya.

Liputan6.com, Jakarta - Pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, bukan hanya masjid yang ramai dengan orang-orang beri’tikaf. Akan tetapi, pusat perbelanjaan juga makin membludak pengunjung karena mendekati lebaran Idul Fitri.

Membeli baju baru untuk dipakai hari raya sudah menjadi kebiasaan muslim setiap tahunnya, khususnya di Indonesia. Tak jarang ada yang membeli pakaian hari raya lengkap mulai dari ujung kepala hingga kakinya.

Banyak toko pakaian yang memberikan diskon khusus mendekati lebaran. Bukan hanya pakaian muslim atau muslimah, tapi juga pakaian lain yang sedang tren pun banyak pembelinya.

Fenomena membeli baju lebaran menimbulkan satu pertanyaan yang menarik. Apakah Rasulullah SAW pernah mengajarkan untuk membeli baju lebaran atau menggunakan pakaian bagus saat hari raya?

Pertanyaan tersebut pernah dijawab oleh Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya. Ulama kharismatik kelahiran Blitar, Jawa Timur ini menjelaskannya sembari mengutip hadis nabi. 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Promosi 1
2 dari 3 halaman

Kisah Rasulullah dan Umar Perihal Baju Lebaran

Menurutnya, membeli baju baru lebaran adalah kebiasaan orang dalam berhari raya. Rasulullah SAW juga pernah menganjurkan untuk membeli pakaian yang akan digunakan di hari raya.

“Imam Bukhari meriwayatkan satu hadis dari Sayyidina Abdullah bin Umar bahwasanya Sayyidina Umar bin Khattab itu beli jubah dari sutra. Kemudian dibawa jubah itu dan berkata nabi, ‘Beli ini dan pakailah untuk hari raya dan menyambut tamu’,” katanya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Ahad (23/3/2025).

Rasulullah SAW mendengar apa yang disampaikan Sayyidina Umar. Lalu Rasulullah SAW berkata bahwa baju tersebut adalah milik orang yang tidak mendapatkan baju di akhirat. Rasul juga mengatakan tidak diperkenankan memakai baju sutra bagi laki laki seperti dirinya dan Sayyidina Umar.

Meski Rasulullah SAW melarang memakai baju sutra untuk laki-laki, namun kata Buya Yahya, Rasulullah SAW tidak melarang memakai baju bagus saat hari raya. Para ulama menyebut jika menggunakan baju bagus dan baru saat hari raya adalah sunnah. 

“Sunnahnya kita pakai baju yang bagus kalau bisa baru, kalau punya duit. Gak usah ngutang, gak wajib. Nanti gara-gara wajib para suami bingunglah semuanya,” tutur Buya Yahya.

3 dari 3 halaman

Pesan Penting dari Buya Yahya

Buya Yahya mengingatkan, hari raya bukan soal bajunya yang baru. Tapi, orang yang berhari raya imannya harus bertambah dari sebelum-sebelumnya.

“Boleh pakai baju yang bagus, tapi jangan maksa siapapun membelikan baju yang baru. Yang penting menutup aurat dulu, baru nanti peningkatan kalau ada rezeki,” ujarnya. 

Buya Yahya juga berpesan agar tidak memaksakan untuk membeli baju lebaran. Jangan sampai perbuatan yang sunnah dilakukan dengan cara yang haram.

“Memang diimbau kita keluarga untuk menyenangkan keluarganya di hari raya itu. Apakah dengan makan enak, baju bagus, itu sunnah. Dengan catatan tidak boleh melakukan sunnah dengan cara yang haram, mencuri, mengambil harta orang lain, dan sebagainya,” pungkasnya.

Wallahu a’lam.

Selanjutnya: Kisah Rasulullah dan Umar Perihal Baju Lebaran