Liputan6.com, Jakarta - Berdoa adalah bagian dari ibadah seorang muslim kepada Rabb-nya. Berdoa merupakan bentuk komunikasi seorang hamba dengan Sang Pencipta. Saat berdoa, seorang hamba boleh menceritakan keluh kesahnya hingga akhirnya diberikan jalan keluar oleh-Nya.
Berdoa tidak hanya dilakukan ketika sedang dihadapi banyak masalah. Berdoa sangat dianjurkan dalam kondisi apapun, baik suka maupun duka. Bisa dikatakan sombong kepada Allah SWT jika berdoa hanya saat susah, sedangkan ketika senang lupa dengan-Nya.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah menegaskan akan mengabulkan permintaan setiap hamba-Nya. Firman Allah SWT tentang ini terdapat dalam surah Ghafir ayat 60.
Advertisement
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَࣖ
Artinya, “Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina’.”
Pada prinsipnya, berdoa bisa dilakukan kapan saja. Namun, alangkah lebih baik jika memanfaatkan waktu mustajab, sehingga peluang cepat dikabulkannya besar.
Salah satu waktu mustajab berdoa ada di hari Jumat. Ulama kharismatik Ustadz Adi Hidayat atau UAH mengungkapkan waktu detailnya doa akan cepat dikabulkan Allah SWT pada hari Jumat.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Meraup Untung dari Budidaya Longyam Ala Petani Wanareja Cilacap
Hadis Waktu Mustajab Berdoa di Hari Jumat
Terkait waktu mustajab berdoa di hari Jumat, Imam Muslim meriwayatkan salah satu hadis nabi melalui Abu Hurairah ra.
“Nabi SAW pernah menyampaikan bahwa di hari Jumat itu terdapat satu waktu yang singkat. Tidaklah seorang hamba muslim yang mendapati waktu singkat itu kemudian ia memanfaatkannya dengan berdoa, memohon kepada Allah SWT, kecuali apa yang ia mohonkan kepada Allah berpeluang besar akan langsung dikabulkan oleh Allah SWT,” demikian arti hadis tersebut yang disampaikan ulang oleh UAH seperti dikutip dari YouTube Adi Hidayat Official, Kamis (27/3/2025).
UAH menjelaskan, ada beberapa tafsiran di kalangan ulama mengenai tata cara berdoa di waktu singkat ini. Pada umumnya ada dua cara yang dapat dilakukan.
“Secara tekstual diksi hadisnya digunakan kalimat ‘qoimun yusholli’ berdiri menunaikan sholat. Ada yang memahami tekstual sholat di sini dalam bentuk doa saja. Tidak diawali dengan ibadah tertentu seperti salat misalnya,” tutur UAH.
“Tapi cukup kita alangkah baiknya berwudhu, menghadap ke arah kiblat da, memohon kepada Allah SWT kebaikan-kebaikan yang kiranya dengan itu Allah memberikan kemaslahatan dunia dan akhirat semua,” sambungnya.
Tafsiran kedua berpendapat bahwa kalimat 'qoimun yusholli' dipahami dengan sholat. Sebab, dalam Al-Qur’an kalimat tersebut sering kali diartikan dengan ibadah sholat.
“Maka yang memahami bagian kedua ini menganjurkan kita berwudhu terlebih dahulu. Kemudian menunaikan sholat, sholat apapun yang bisa kita tunaikan sesuai kondisinya. Apakah sholat wudhu atau Anda ke masjid menunaikan tahiyatul masjid. Setelah itu memohon kepada Allah SWT,” kata UAH menjelaskan.
Menurut UAH, dua cara tersebut sama-sama baik jika diamalkan untuk memohon kepada Allah SWT. Poin pentingnya adalah memanfaatkan waktu singkat di hari Jumat itu.
Advertisement
Berdoalah pada Pukul 17.30 atau 17.45
UAH menerangkan bahwa waktu singkat di hari Jumat yang dimaksud telah diisyaratkan oleh para ulama. Yakni mulai ba'da asar hingga menjelang magrib.
“Kalau kita mengambil wilayah Indonesia bagian barat pada umumnya, bila magribnya pukul 6, setidaknya antara pukul 5 sampai dengan pukul 6 kita ambil pertengahan, misalnya setengah 6 atau 6 kurang seperempat kita duduk menghadap ke arah kiblat, bermohon kepada Allah SWT,” ujar UAH.
Adapun doa yang dianjurkan oleh para ulama di waktu tersebut adalah doa yang dibimbing dan dibacakan. Berikut adalah lafal doanya dalam bentuk arab-latin.
Allahumakfina bi halaalika ‘an haroomik, wa aghnina bi tha'atika 'an maksiatik wa bifadhlika ‘amman siwaak.
Artinya: “Ya Allah mohon cukupkan kepada kami segala yang halal dari-Mu dan jauhkan kami dari segala yang Kau haramkan. Ya Allah mohon luaskan diri kami untuk selalu mendapatkan kesempatan untuk bertaat kepada-Mu, untuk meningkatkan ketaatan kami kepada-Mu, dan terjauh dari perbuatan perbuatan yang Kau larang. Dan mohon luaskan diri kami untuk mendapatkan segala keistimewaan yang Engkau tetapkan yang berpeluang kami dapatkan dan jauhkan kami dari selain itu.”
Wallahu a’lam.