Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyurati Raja Arab. Indonesia masih berharap mendapatkan 'dispensasi' keputusan Pemerintah Arab Saudi yang memangkas kuota jamaah haji asal Indonesia sebesar 20 persen.
"Dengan surat itu kami (pemerintah) berharap ada 'dispensasi', berupa hadiah tambahan. Karena jemaah haji kita yang paling banyak dan paling tertib," ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Anggito Abimanyu saat ditemui di Asrama Haji, Jakarta Timur, Jumat (28/6/2013).
Abimanyu juga mengatakan, pemotongan kuota haji sudah tidak bisa dihindari lagi. Namun, pemerintah masih terus melakkan upaya agar pemerintah Arab Saudi mau memberikan 'dispensasi' itu.
"Menteri Agama juga sudah datang langsung untuk melakukan lobi-lobi. Presiden juga sudah mengirim surat Raja Arab Saudi terkait permintaan adanya dispensasi untuk Indonesia," jelasnya.
Dengan adanya usaha itu, Anggito berharap ada respon positif dari pemerintah Arab Saudi. Meski harus diakui dari hasil lobi yang dilakukan menteri agama, nampaknya sulit mendapatkan dispensasi itu.
"Harapan kami, bagaimana supaya raja bisa memberi dipensasi tambahan hadiah yang tidak berlaku di setiap negara karena kita merupakan jamaah haji terbesar, cukup patuh, dan cukup sabar, jadi bisa mendapat hadiah tambahan," lanjutnya.
Meski mengalami banyak kendala, Anggito akan terus melakukan usaha sambil menunggu surat balasan dari Pemerintah Arab Saudi. "Kita akan jalan dulu. Nanti akan kita buat kriteria lagi melalui peraturan menteri yang baru," tandas Anggito. (Tnt/Ism)
"Dengan surat itu kami (pemerintah) berharap ada 'dispensasi', berupa hadiah tambahan. Karena jemaah haji kita yang paling banyak dan paling tertib," ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Anggito Abimanyu saat ditemui di Asrama Haji, Jakarta Timur, Jumat (28/6/2013).
Abimanyu juga mengatakan, pemotongan kuota haji sudah tidak bisa dihindari lagi. Namun, pemerintah masih terus melakkan upaya agar pemerintah Arab Saudi mau memberikan 'dispensasi' itu.
"Menteri Agama juga sudah datang langsung untuk melakukan lobi-lobi. Presiden juga sudah mengirim surat Raja Arab Saudi terkait permintaan adanya dispensasi untuk Indonesia," jelasnya.
Dengan adanya usaha itu, Anggito berharap ada respon positif dari pemerintah Arab Saudi. Meski harus diakui dari hasil lobi yang dilakukan menteri agama, nampaknya sulit mendapatkan dispensasi itu.
"Harapan kami, bagaimana supaya raja bisa memberi dipensasi tambahan hadiah yang tidak berlaku di setiap negara karena kita merupakan jamaah haji terbesar, cukup patuh, dan cukup sabar, jadi bisa mendapat hadiah tambahan," lanjutnya.
Meski mengalami banyak kendala, Anggito akan terus melakukan usaha sambil menunggu surat balasan dari Pemerintah Arab Saudi. "Kita akan jalan dulu. Nanti akan kita buat kriteria lagi melalui peraturan menteri yang baru," tandas Anggito. (Tnt/Ism)