Bagi Anda pecinta kuliner, tidak ada salahnya mencoba menu yang satu ini. Bisa dijadikan menu alternatif saat berbuka dan santap sahur. Lele terbang namanya.
Ikan air tawar berkumis ini kini diolah menjadi beberapa variasi menu baru. Penampilannya yang seolah memiliki sayap seakan-akan terbang semakin sempurna dengan tambahan sambal Tlenjeng khas Banyumas.
Managing Director Resto LuRi, Yanuar Pribadi menuturkan, ide awal pembuatan lele terbang bermula saat pihaknya mengalami kendala dalam mengolah lele yang berkulit licin ini untuk dibumbui.
"Dikulit bumbunya susah meresap. Jadi lele diproses fillet dagingnya kemudian dibumbui dan waktu menggorengnya itu tenggelam di minyak. Jadi buntutnya naik dan dagingnya dibuat kepisahan di bagian bawahnya," kata Yanuar saat ditemui di restorannya, Resto LuRi di Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (16/7/2013).
Dia menuturkan, lele yang digunakan sebagai bahan menu favoritnya itu adalah lele biasa. Bukan lele khusus. "Bisa didapatkan di semua tempat. Ya lele jenis yang biasalah," ujarnya.
Untuk menambah rasa nikmat dan pedas, lele terbang disajikan bersama sambal Tlenjeng khas Banyumas berwarna kekuningan yang dibuat dari cabai rawit merah dan rawit putih. Serta bumbu garam dan penyedap rasa.
"Nama aslinya dari telanjang, karena zaman perang dulu pembuatnya susah dapat bahan. Yang didapat saja di hutan, dibuat sambal, kok enak," jelasnya.
Dia menuturkan, dari usaha yang dirintis bersama rekannya, Tedi, pada 5 tahun lalu itu sudah berhasil meraup Rp 3 juta per hari. Pengunjung ramai berdatangan ke restorannya pada hari Minggu.
Hal unik yang bisa dilihat dari Resto LuRi adalah bangunan restorannya yang mempunyai nilai sejarah. "Ini dulunya rumah RA Wiraatmadja, patih pertama Banyumas, juga penemu bank di Indonesia. Semuanya masih orisinil dari kusen hingga lantainya," tutup Yanuar. (Riz)
Maknyusnya Lele Terbang Sambal Banyumas
Bagi Anda pecinta kuliner, tidak ada salahnya mencoba menu yang satu ini.
Advertisement