Puluhan calon haji Indonesia antusias mengikuti kuliah subuh di Masjid Nabawi, Madinah. Saking antusiasnya, para jamaah haji Indonesia masih tetap melakukan tanya jawab walaupun waktu kuliah subuh sudah habis.
Ustad H Anas Burhanudin yang pagi itu membahas salat arbain, shalat sunah di Mesjid Quba, dan hukum memakai penutup mulut, sebenarnya sudah mengakhiri kuliah saat pukul 06.30 waktu setempat, Senin (30/89/2013). Namun karena banyaknya jemaah yang ingin bertanya maka sang Ustad akhirnya turun dari mimbar dan melakukan dialog sambil lesehan.
Ustad yang mengambil program doktoral di Universitas Madinah itu mempunyai gaya tutur yang mudah dipahami dengan setiap jawaban dilandasi hadist dan ayat-ayat Alqur`an sehingga wajar banyak jemaah yang penasaran.
Salah satu jamaah asal Perumnas Tangerang, sempat mengajukan pertanyaan bagaimana hukum salat arbain karena ia yang menjadi jamaah Penyelanggara Haji Khusus hanya mendapat kesempatan 6 hari di Madinah. Sehingga tidak mungkin bisa ikut shalat arbain yang mengharuskan 40 waktu salat atau delapan hari.
Anas menjelaskan bahwa hadis yang mendasari salat arbain itu lemah dan sebenarnya ada amalan lain yang melebihi arbain, yaitu melakukan salat subuh di masjid yang dilanjutkan dengan zikir sampai muncul matahari sekitar pukul 06.30 lalu ditutup dengan salat sunah 2 rakaat.
"Hadist dari Tarmizi menyebutkan kalau melaksanakan itu maka sama dengan melaksanakan haji dan umroh secara sempurna. Rasulullah menyebut tiga kali kata sempurna dalam hadisnya itu," katanya.
Ia juga menjelaskan, balasan amalan itu, tidak hanya jika dilakukan di masjid di tanah haram tetapi juga nilai amalannya sama jika dilakukan di mesjid di Indonesia.
Ia juga mengungkapkan, amalan lain yaitu salat 2 rakaat di Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun umat Islam, maka pahalanya sama dengan umroh. "Ambilah kesempatan anda di Madinah dengan berziarah di Masjid Quba dan salat sunah di sana," kata Anas.
Pada kuliah subuh sebelummya, Anas juga mengungkap tentang nikmat surga. Sejumlah mahasiswa Indonesia juga mengisi kuliah di Masjid Nabawi seperti Ustad Feranda dan Ustad Abdullah Roypada seusai salat Ashar. (Ant/Eks)
Ustad H Anas Burhanudin yang pagi itu membahas salat arbain, shalat sunah di Mesjid Quba, dan hukum memakai penutup mulut, sebenarnya sudah mengakhiri kuliah saat pukul 06.30 waktu setempat, Senin (30/89/2013). Namun karena banyaknya jemaah yang ingin bertanya maka sang Ustad akhirnya turun dari mimbar dan melakukan dialog sambil lesehan.
Ustad yang mengambil program doktoral di Universitas Madinah itu mempunyai gaya tutur yang mudah dipahami dengan setiap jawaban dilandasi hadist dan ayat-ayat Alqur`an sehingga wajar banyak jemaah yang penasaran.
Salah satu jamaah asal Perumnas Tangerang, sempat mengajukan pertanyaan bagaimana hukum salat arbain karena ia yang menjadi jamaah Penyelanggara Haji Khusus hanya mendapat kesempatan 6 hari di Madinah. Sehingga tidak mungkin bisa ikut shalat arbain yang mengharuskan 40 waktu salat atau delapan hari.
Anas menjelaskan bahwa hadis yang mendasari salat arbain itu lemah dan sebenarnya ada amalan lain yang melebihi arbain, yaitu melakukan salat subuh di masjid yang dilanjutkan dengan zikir sampai muncul matahari sekitar pukul 06.30 lalu ditutup dengan salat sunah 2 rakaat.
"Hadist dari Tarmizi menyebutkan kalau melaksanakan itu maka sama dengan melaksanakan haji dan umroh secara sempurna. Rasulullah menyebut tiga kali kata sempurna dalam hadisnya itu," katanya.
Ia juga menjelaskan, balasan amalan itu, tidak hanya jika dilakukan di masjid di tanah haram tetapi juga nilai amalannya sama jika dilakukan di mesjid di Indonesia.
Ia juga mengungkapkan, amalan lain yaitu salat 2 rakaat di Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun umat Islam, maka pahalanya sama dengan umroh. "Ambilah kesempatan anda di Madinah dengan berziarah di Masjid Quba dan salat sunah di sana," kata Anas.
Pada kuliah subuh sebelummya, Anas juga mengungkap tentang nikmat surga. Sejumlah mahasiswa Indonesia juga mengisi kuliah di Masjid Nabawi seperti Ustad Feranda dan Ustad Abdullah Roypada seusai salat Ashar. (Ant/Eks)