Kepala Satuan Tugas Arafah Endang Jumali mengingatkan jamaah calon haji Indonesia hati-hati menghadapi cuaca Kota Mekah dan sekitarnya yang saat ini kerap berubah secara tiba-tiba. Terutama, pascahujan lebat disertai angin kencang yang menerpa Kota Mekah dan Padang Arafah selama 2 jam pada Rabu 9 Oktober 2013 pukul 15.00 Waktu Arab Saudi.
Endang Jumali yang juga Kepala Daerah Kerja (Daker) Jeddah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia mengimbau jemaah tak mementingkan ibadah sunnah untuk efisiensi tenaga pada proses Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
"Cuaca mulai sukar diprediksi, kami imbau jemaah untuk menjaga kesehatan dan kebugaran agar proses Armina berjalan dengan baik," kata Endang ketika dikonfirmasi Liputan6.com, Kamis (10/10/2013).
Selain itu, jamaah juga diimbau banyak air minum dan menghindari sengatan matahari secara langsung. Untuk persiapan di Arafah, Endang menjelaskan saat ini sudah mencapai 90 persen. Pihaknya menyiapkan tenaga tambahan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan seperti badai di Arafah sehingga bisa bergerak lebih cepat.
"Selain itu kami sudah koordinasi dengan pihak muassasah (asosiasi penyelenggara ibadah haji) dan rapat internal dengan Kantor Urusan Haji. Persiapan 90 persen oke tinggal menunggu pelaksanaan. Mudah-mudahan semua lancar," pungkasnya.
Hujan lebat disertai angin kencang melanda Arafah dan Mina kemarin petang. Tenda-tenda tempat jamaah haji Indonesia menginap pada puncak haji di Arafah, tepatnya Maktab 18 bertumbangan.
Media Arab Saudi mengabarkan, 7 anggota jemaah haji yang tengah berada di Arafah mengalami luka ringan akibat tertimpa reruntuhan dan segera dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Tak ada korban dari jemaah haji Indonesia karena mereka baru akan wukuf di Arafah pada Senin 14 Oktober 2013 atau 9 Zulhijah.
Beberapa kendaraan milik warga warga setempat juga rusak akibat reruntuhan yang berterbangan, seperti seng yang digunakan untuk tenda pagar. Sejumlah pohon pun tumbang, sementara ruas jalan di beberapa tempat digenangi air.
Juru Bicara Angkatan Pertahanan Sipil Haji Arab Saudi Kolonel Abdullah Al-Harthy menyatakan begitu mendapat laporan dari Badan Meteorologi dan Cuaca setempat (PME) telah terjadi hujan lebat disertai angin kencang di Arafah dan Mina, pihaknya langsung bergerak mengevakuasi seluruh pekerja dari Arafah dan mengerahkan tim penyelamat dengan peralatan lengkap.
Kemungkinan curah hujan dan angin kencang di Mekah dan tempat-tempat suci lainnya masih mungkin terjadi. Pihak Pertahanan Sipil juga akan menambah bantuan pasukan, memasang peralatan canggih, tim penyelamat dan mengevakuasi untuk mengantisipasi kondisi cuaca yang tidak terprediksi.
"Pertahanan Sipil langsung bergerak begitu mendapat informasi dari PME bahwa akan terjadi hujan dan angin kencang. Kami akan mengambil semua tindakan pencegahan dan keselamatan untuk menangani situasi darurat," kata Abdullah Al-Harty seperti dilansir Arab News. (Ali/Eks)
Endang Jumali yang juga Kepala Daerah Kerja (Daker) Jeddah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia mengimbau jemaah tak mementingkan ibadah sunnah untuk efisiensi tenaga pada proses Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
"Cuaca mulai sukar diprediksi, kami imbau jemaah untuk menjaga kesehatan dan kebugaran agar proses Armina berjalan dengan baik," kata Endang ketika dikonfirmasi Liputan6.com, Kamis (10/10/2013).
Selain itu, jamaah juga diimbau banyak air minum dan menghindari sengatan matahari secara langsung. Untuk persiapan di Arafah, Endang menjelaskan saat ini sudah mencapai 90 persen. Pihaknya menyiapkan tenaga tambahan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan seperti badai di Arafah sehingga bisa bergerak lebih cepat.
"Selain itu kami sudah koordinasi dengan pihak muassasah (asosiasi penyelenggara ibadah haji) dan rapat internal dengan Kantor Urusan Haji. Persiapan 90 persen oke tinggal menunggu pelaksanaan. Mudah-mudahan semua lancar," pungkasnya.
Hujan lebat disertai angin kencang melanda Arafah dan Mina kemarin petang. Tenda-tenda tempat jamaah haji Indonesia menginap pada puncak haji di Arafah, tepatnya Maktab 18 bertumbangan.
Media Arab Saudi mengabarkan, 7 anggota jemaah haji yang tengah berada di Arafah mengalami luka ringan akibat tertimpa reruntuhan dan segera dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Tak ada korban dari jemaah haji Indonesia karena mereka baru akan wukuf di Arafah pada Senin 14 Oktober 2013 atau 9 Zulhijah.
Beberapa kendaraan milik warga warga setempat juga rusak akibat reruntuhan yang berterbangan, seperti seng yang digunakan untuk tenda pagar. Sejumlah pohon pun tumbang, sementara ruas jalan di beberapa tempat digenangi air.
Juru Bicara Angkatan Pertahanan Sipil Haji Arab Saudi Kolonel Abdullah Al-Harthy menyatakan begitu mendapat laporan dari Badan Meteorologi dan Cuaca setempat (PME) telah terjadi hujan lebat disertai angin kencang di Arafah dan Mina, pihaknya langsung bergerak mengevakuasi seluruh pekerja dari Arafah dan mengerahkan tim penyelamat dengan peralatan lengkap.
Kemungkinan curah hujan dan angin kencang di Mekah dan tempat-tempat suci lainnya masih mungkin terjadi. Pihak Pertahanan Sipil juga akan menambah bantuan pasukan, memasang peralatan canggih, tim penyelamat dan mengevakuasi untuk mengantisipasi kondisi cuaca yang tidak terprediksi.
"Pertahanan Sipil langsung bergerak begitu mendapat informasi dari PME bahwa akan terjadi hujan dan angin kencang. Kami akan mengambil semua tindakan pencegahan dan keselamatan untuk menangani situasi darurat," kata Abdullah Al-Harty seperti dilansir Arab News. (Ali/Eks)