Menjelang pelaksanaan puncak ibadah haji atau wukuf di Arafah pada Senin 14 Oktober mendatang, sebanyak 240 anggota jamaah Indonesia akan menjalani safari wukuf. Mereka masuk daftar safari wukuf setelah melalui seleksi ketat.
Menurut Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Fidiansjah, sebagian besar adalah jamaah calon haji berusia di atas 60 tahun. "Mereka akan diangkut dengan media transportasi, yaitu 6 bus untuk jamaah yang harus berbaring, 3 bus untuk mereka yang duduk, dan sisanya menggunakan ambulans dari rumah sakit Arab Saudi," ujar Fidiansjah, Sabtu (12/10/2013).
Fidiansjah menjelaskan, sebagian dari mereka sedang menjalani perawatan di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) dan fasilitas kesehatan di sektor dan kloter. Jamaah Indonesia akan menggunakan fasilitas ambulans milik pemerintah Saudi. Sebab hanya ambulans mereka yang diizinkan masuk ke lokasi wukuf.
"Namun, kami tetap menyiapkan 14 ambulans jika memang diperlukan pada detik-detik terakhir," ucap Fidiansjah.
Sementara untuk jamaah yang hajinya dibadalkan terbagi dua. Yakni, mereka yang dibadalkan total dan yang dibadalkan sebagian.
"Pada periode wukuf di Arafah itu ada yang dibadalkan secara total. Namun, ada juga yang hanya jumrohnya dibadalkan dan tawaf ifadhah dilakukan sendiri. Mereka yang dirawat di rumah sakit Saudi dibadalkan secara total," urai Fidiansjah. (Sss)
Menurut Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Fidiansjah, sebagian besar adalah jamaah calon haji berusia di atas 60 tahun. "Mereka akan diangkut dengan media transportasi, yaitu 6 bus untuk jamaah yang harus berbaring, 3 bus untuk mereka yang duduk, dan sisanya menggunakan ambulans dari rumah sakit Arab Saudi," ujar Fidiansjah, Sabtu (12/10/2013).
Fidiansjah menjelaskan, sebagian dari mereka sedang menjalani perawatan di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) dan fasilitas kesehatan di sektor dan kloter. Jamaah Indonesia akan menggunakan fasilitas ambulans milik pemerintah Saudi. Sebab hanya ambulans mereka yang diizinkan masuk ke lokasi wukuf.
"Namun, kami tetap menyiapkan 14 ambulans jika memang diperlukan pada detik-detik terakhir," ucap Fidiansjah.
Sementara untuk jamaah yang hajinya dibadalkan terbagi dua. Yakni, mereka yang dibadalkan total dan yang dibadalkan sebagian.
"Pada periode wukuf di Arafah itu ada yang dibadalkan secara total. Namun, ada juga yang hanya jumrohnya dibadalkan dan tawaf ifadhah dilakukan sendiri. Mereka yang dirawat di rumah sakit Saudi dibadalkan secara total," urai Fidiansjah. (Sss)