DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyebar 50 ekor sapi ke seluruh DPC PDIP se-Jabodetabek. Setidaknya, ada 36 hewan kurban berasal dari keluarga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Dari Bu Mega ke DPP ada 1 ekor sapi, ke DPD 1 ekor sapi. Keluarga Bu Mega menyebar kurban ada sekitar 36 ekor sapi yang disebar seluruh Jabotabek," ujar Sekretaris Jenderal PP Baitul Muslimin Indonesia (BMI) Nurmansyah Tandjung, di lapangan DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (15/10/2013).
Dia menjelaskan, pembagian hewan kurban dari DPP PDIP, secara umum di DKI Jakarta akan didistribusikan ke DPC, DPD, dan DPP. Di DPP ada 7 ekor sapi, untuk PP BMI yang merupakan sayap keagamaan PDIP ada 2 ekor sapi, dan puluhan kambing.
"Secara total untuk di DKI Jakarta di setiap cabang PDIP kurang lebih mencapai 50 hewan kurban," ungkap dia.
Dia menjelaskan, daging hewan kurban akan diberikan ke masyarakat sekitar lingkungan DPP PDIP dan kader partai yang membutuhkan. "Karena mencakup 2 dimensi Hablum Minallah (Hubungan manusia dengan Allah) dan Hablum Minannas (Hubungan manusia dengan manusia atau pergaulan sehari-hari,"Â kata Nurmansyah. (Mvi/Sss)
"Dari Bu Mega ke DPP ada 1 ekor sapi, ke DPD 1 ekor sapi. Keluarga Bu Mega menyebar kurban ada sekitar 36 ekor sapi yang disebar seluruh Jabotabek," ujar Sekretaris Jenderal PP Baitul Muslimin Indonesia (BMI) Nurmansyah Tandjung, di lapangan DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (15/10/2013).
Dia menjelaskan, pembagian hewan kurban dari DPP PDIP, secara umum di DKI Jakarta akan didistribusikan ke DPC, DPD, dan DPP. Di DPP ada 7 ekor sapi, untuk PP BMI yang merupakan sayap keagamaan PDIP ada 2 ekor sapi, dan puluhan kambing.
"Secara total untuk di DKI Jakarta di setiap cabang PDIP kurang lebih mencapai 50 hewan kurban," ungkap dia.
Dia menjelaskan, daging hewan kurban akan diberikan ke masyarakat sekitar lingkungan DPP PDIP dan kader partai yang membutuhkan. "Karena mencakup 2 dimensi Hablum Minallah (Hubungan manusia dengan Allah) dan Hablum Minannas (Hubungan manusia dengan manusia atau pergaulan sehari-hari,"Â kata Nurmansyah. (Mvi/Sss)