Liputan6.com, Solo - Bandung dan Solo punya kudapan yang menggugah selera. Serabi namanya. Lalu apa perbedaan kedua serabi itu?
Baca Juga
Advertisement
Serabi bandung disebut dengan nama surabi yang berasal dari bahasa Sunda, sura yang bermakna besar.
Jika serabi bandung dimasak dengan tungku tanah liat, serabi Solo dimasak dengan menggunakan wajan.
Uniknya, cara memasak serabi tak pernah berubah. Padahal, saat ini sudah banyak peralatan masak yang dapat mempermudah orang untuk membuatnya.
Serabi bandung tetap menggunakan tungku dari tanah liat dan kayu bakar, tapi ada yang mulai menggunakan kompor. Namun, penggunaan wajan kecil yang terbuat dari tanah liat tetap dipertahankan.
Serabi Solo yang terkenal adalah Notosuman. Serabi Notosuman ini bercita rasa manis dan gurih, topping-nya menggunakan taburan cokelat atau meses. Biasanya dijual dengan digulung dan bentuknya lebih tipis dibandingkan serabi Bandung.
Sementara, serabi Bandung versi manis umumnya ditambahkan kinca atau gula merah cair, walau orang lebih menyukai versi gurih.
"Kebanyakan serabi yang di jual di Bandung toppingnya menggunakan oncom dan orang-orang biasa menyebutnya Surabi Oncom," tulis akun @kulinerbandung.
Terlepas dari perbedaan itu, baik serabi Solo dan serabi Bandung, tetap digemari masyarakat.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.