Liputan6.com, Semarang- Baru saja memulai sekolah atau pembelajaran tatap muka (PTM), sejumlah siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Huda di Desa Keblukan, Kaloran, Temanggung, Jawa Tengah (Jateng) harus kembali ke rumah. Namun, bukan berarti siswa di Temanggung itu tidak belajar secara tatap muka.
Siswa MTs Nurul Huda terpaksa mengikuti PTM di rumah warga karena atap ruang kelasnya roboh. Ada 17 orang yang sementara belajar di rumah Dimas Tri Wibowo yang bejarak sekitar 100 meter dari sekolah yang atapnya roboh pada Jumat (14/1/2022).
“Ada dua ruang kelas yang rusak jadi tidak bisa digunakan,” ujar Kepala MTs Nurul Huda Temanggung Rosidatun, seperti yang dikutip dari Antara, Senin (17/1/2022).
Advertisement
Baca Juga
Siswa belajar di kamar yang dijadikan ruang kelas. Mereka belajar menggunakan kursi kuliah yang merupakan hibah dari Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Temanggung. Menurut Rosidatun, pembelajaran dipindah ke rumah warga agar siswa bisa lebih fokus.
“Di sini lebih representatif dengan segala keterbatasan," ucapnya.
Kendati demikian, PTM tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah paparan COVID-19.
Sementara, Kepala Desa (Kades) Keblukan Cholik Wujianto mengatakan warga melaksanakan gotong-royong membersihkan sekolah dari puing-puing atap yang roboh.
Berdasar kesepakatan, warga akan membantu pembagunan MTs dengan swadaya.
"Pembelajaran di rumah warga ini dilakukan sampai pembangunan selesai," tuturnya.
Nuramalia, salah satu siswa MTs Nurul Huda Temanggung mengaku tetap semangat bersekolah sekalipun belajar di rumah warga. Ia berharap sekolah segera dibangun supaya PTM berjalan optimal.