Liputan6.com, Semarang- Kasus kecelakaan beruntun di Balikpapan yang melibatkan truk tronton dengan sejumlah kendaraan dan mengakibatkan korban jiwa menggemparkan masyarakat, Jumat (21/1/2022). Hasil pemeriksaan menunjukkan truk tronton dalam keadaan rem blong saat peristiwa kecelakaan di Balikpapan itu terjadi.
Kasus rem blong pada kendaraan memang kerap terjadi. Tak jarang dampaknya pun besar dan mengakibatkan kehilangan kerabat dan anggota keluarga.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut adalah sejumlah cara yang bisa dilakukan ketika rem blong saat berkendara
Advertisement
Baca Juga
1. Lakukan pengereman mesin dengan menurunkan gigi kendaraan bertahap
Kecelakaan biasanya terjadi karena pengendara membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi. Saat mengetahui rem blong, maka turunkan gigi secara bertahap.
Memang, putaran rotasi per menin (RPM) akan tinggi saat menurunkan gigi. Namun, hal itu tidak menjadi masalah selama dilakukan perlahan.
2. Pakai rem tangan
Saat menurunkan gigi kendaraan, sebaiknya diimbangi juga dengan rem tangan. Namun rem tangan harus dilakukan sebagai langkah kedua.
Alasannya, rem tangan menghentikan ban secara langsung dan jika dilakukan pertama kali saat rem blong justru bisa membuat mobil terbalik karena roda selip.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Jangan Matikan Mesin
3. Tetap nyalakan mesin
Saat rem blong, pastikan mesin kendaraan tetap menyala. Mematikan mesin kendaraan sama akan membuat pengendara kesulitan mengendalikan laju kendaraan, terutama untuk kendaraan power steering.
4. Jangan injak pedal gas
Saat kendaraan sudah terkontrol, pastikan pengendara tidak menginjak pedal gas.
5. Mengguncang pedal rem
Ada kemungkinan rem blong hanya sementara karena kesalahan sistem. Hal ini bisa dicoba dengan mengguncangkan pedal rem.
Jika berhasil, jangan lanjutkan perjalanan. Hal pertama yang dilakukan adalah membawa kendaraan ke bengkel.
6. Jurus terakhir, benturkan di tempat sepi dan empuk
Jika belum berhasil melakukan semua hal di atas, maka yang bisa dilakukan untuk mengatasi rem blong adalah dengan membenturkan kendaraan. Namun, perlu diingat arah benturan harus aman dan tidak membahayakan pengendara lain.
Kendaraan bisa dibenturkan di kawasan yang lunak seperti lumpur, area berpasir, atau kayu.
Advertisement