Sukses

Mitos Kembang Kantil, Mulai dari Disukai Kuntilanak sampai Media Pelet

Mitosnya, kembang kantil memiliki aura magis dan berkaitan dengan hal-hal seram.

Liputan6.com, Semarang- Kembang kantil merupakan tumbuhan daerah Jawa Tengah. Mitosnya, kembang kantil memiliki aura magis dan berkaitan dengan hal-hal seram.

Dikutip dari berbagai sumber, salah satu mitos yang berkembang aroma kembang kantil disukai oleh kuntilanak. Sosok hantu perempuan ini konon suka mendiami pohon kantil.

Tidak hanya itu, sosok Nyi Roro Kidul rupanya juga dipercaya sangat menyukai kembang kantil. Konon, rahasia di balik cantiknya paras ratu penguasa Pantai Selatan ini berasal dari kembang kantil.

Ada pula kabar yang mengatakan kembang kantil kerap dijadikan media pelet. Pada umumnya, kembang ini digunakan oleh para wanita yang ingin memasang susuk demi memikat lawan jenisnya. Energi dari pelet bunga dipercaya mampu membuat targetnya selalu teringat dengan orang yang memakai pelet ini.

Terlepas dari mitos-mitos yang mengikuti, kembang kantil yang juga disebut cempaka putih ini erat berkaitan dengan tradisi Jawa yang memiliki nilai filosofis tinggi. Ada istilah kemantil-kantil yang artinya selalu ingat di manapun berada, atau tetap mempunyai hubungan yang erat walaupun alamnya sudah berbeda.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Sarat Filosofi

Filosofi inilah yang menjadi kebanggaan bagi masyarakat Jawa. Kebanggan ini misalnya diekspresikan jadi motif batik dan ukiran, dan yang pasti dijadikan tanaman khas Jawa Tengah.

Pohon kantil dapat tumbuh hingga mencapai 30 meter dan mempunyai batang yang berkayu. Ranting-ranting pohonnya biasanya ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna keabu-abuan. Daun kantil berbentuk bulat telur dan berwarna hijau.

Tangkai daun lumayan panjang, mencapai hampir separuh panjang daunnya. Kantil mempunyai bunga berwarna putih yang mempunyai bau harum yang khas. Karena jarang ditemukan mempunyai buah, pembudidayaan dengan cara vegetatif.

Pohon kantil tersebar mulai daratan Asia beriklim tropis hingga beberapa pulau di kawasan Pasifik. Di Indonesia, tanaman ini tersebar di hampir seluruh wilayah. Habitat tumbuhan kantil meliputi daerah beriklim tropis pada dataran rendah hingga ketinggian mencapai 1.600 mdpl.

Bunga, batang, daun kantil mengandung alkaloid mikelarbina dan liriodenina yang mempunyai khasiat sebagai ekspektoran dan diuretik. Karena kandungan yang dimiliki, kantil dipercaya dapat menjadi obat alternatif bagi berbagai penyakit seperti bronkitis, batuk, demam, keputihan, radang, prostat, infeksi saluran kemih, dan sulit kencing

(Tifani)